KSPM Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) selain sebagai kampus untuk kuliah dan belajar in-class, tak lupa juga turut menyediakan berbagai sarana untuk para mahasiswanya yang ingin mengasah softskill. Banyak lembaga atau pun himpunan mahasiswa di FE UII yang menawarkan berbagai kegiatan untuk mengasah softskill dan belajar untuk berinovasi. Salah satu lembaga di FE UII yang berunsur edukatif yakni Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM).

KSPM FE UII merupakan suatu komunitas yang mengakomodir mahasiswa dan mahasiswi FE UII yang berminat terhadap dunia pasar modal dan seluk beluknya dalam sebuah kelompok studi. Melalui diskusi-diskusi di KSPM, mahasiswa bisa belajar tentang saham, trading, dan berinvestasi. KSPM FE UII yang telah dirintis sejak tahun 1996 hingga kini telah mampu mengembangkan sayapnya.

Sesuai dengan tagline-nya “be a smart investor in capital market”, KSPM mulai berinovasi dengan berbagai kegiatan yang mengedukatif. Di tahun 2014, KSPM memulai kegiatannya di depan layar. Mencoba merangkul kawula muda, KSPM membuat program kerja “KSPM Goes to School” dimana sasaran utama program kerja tersebut adalah siswa-siswi SMA yang akan memasuki dunia perkuliahan. Mengapa mereka? Masih banyak siswa-siswi SMA sekarang ini yang belum mengerti apa itu saham, bagaimana berinvestasi dengan saham, dan segala macam proses yang ada di dalam urusan permodalan itu yang masih dianggap hal baru di telinga para siswa SMA. Sehingga, tujuan utama dari program ini adalah mengenalkan siswa-siswi SMA pada dunia investasi sejak dini supaya mereka tidak asing lagi dengan sebuah kata bernama “saham”.

Tak berhenti puas dengan KSPM Goes to School, KSPM kembali menghadirkan gebrakan baru pada Maret 2015 dengan menghadirkan Capital Market Week 2015 (CMW 2015). Masih menyasar digolongan yang sama yakni anak-anak muda, CMW 2015 hadir dengan tujuan untuk mengedukasi golongan muda menyadari pentingnya berinvestasi dan memiliki kompetensi di bidang pasar modal. CMW 2015 sendiri terdiri dari dua rangkaian acara utama, yaitu Paper Competition dan National Seminar. Paper Competition adalah lomba paper tentang pasar modal untuk siswa-siswi SMA yang temanya seputar investasi diera Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015, dan National Seminar juga mengusung tema yang sama tentang MEA 2015. CMW 2015 pun tidak berhenti disitu saja. KSPM juga kembali menghadirkan “Manulife Asset Management” (23/5) yang mengedukasi mengenai investasi secara lebih detail. Lewat CMW 2015 ini selain belajar tentang investasi, peserta juga bisa belajar praktek langsung menanamkan saham.

Berkat keberhasilan dua program andalannya tersebut, KSPM FE UII kini telah menunjukkan jati dirinya. Berkat prestasi-prestasi yang dituainya, KSPM mulai menjadi pusat perhatian dikalangan mahasiswa-mahasiswi FE UII. Harapan kedepannya, semoga KSPM FE UII tidak berhenti berinovasi dalam menghadirkan kegiatan yang mengedukatif kawula muda tentang pasar modal.

Bridging Bridging Program merupakan salah satu program mata kuliah yang ada di Fakultas Ekonomi (FE) UII yang membekali mahasiswa dengan soft skills seperti kemandirian, proaktifitas, berpikir kritis, dan komunikatif dengan serta memiliki kemampuan hard skill dalam bidang akademik seperti menulis, membaca, dan presentasi.

Dalam rangka memberikan bekal kepada mahasiswa untuk mempunyai karakter dan kemampuan yang baik dalam berkomunikasi Internasional, Bridging Program FE UII menyelenggarakan Talkshow bertemakan Pengembangan Karakter dalam Komunikasi Internasional yang diwajibkan bagi mahasiswa jurusan Manajemen dan Ilmu Ekonomi angkatan 2014 pada hari Senin (15/6). Talkshow ini dibuka oleh Koordinator Bridging Program Ridwan, S.Ag., M.Si dengan pembicara Abdullah Hehamahua, S.H, MM. seorang mantan penasehat KPK RI dan Hilman Latief,S.Ag., M.A. ,Ph.D Acara yang dilaksanakan di Aula Utara tersebut dimaksudkan juga untuk membentuk persiapan bahasa untuk berkomunikasi dan dapat menumbuhkan karakter menghadapi persaingan internasional.

Dalam penyampaian materinya, Hilman menyampaikan bahwa self discipline harus dibiasakan sejak dini dalam membangun karakter pribadi, dengan proses dan pengalaman, bahasa juga sangat penting untuk komunikasi dengan masyarakat global. “Peluang setiap orang memang tidaklah sama, tetapi peluang itu sendiri terbuka untuk diperebutkan siapa saja yang menginginkannya” ujar Hilman dalam sambutannya. Kepercayaan diri dan pikiran yang merupakan faktor pendukung untuk menunjang terbentuknya karakter dalam komunikasi yang baik. Tingkat kepercayaan diri dan karakter saling berhubungan untuk membentuk pengembangan diri dalam berkomunikas. Sehingga kemampuan komunikasi harus dapat terus dikembangkan dalam tujuan sosial.

Harapannya dengan diadakannya talkshow ini, mahasiswa jurusan Manajemen dan Ilmu Ekonomi 2014 mendapatkan bekal karakter dan komunikasi untuk menghadapi persaingan di tingkat internasional.

Dosen UII Kiprah UII dalam pengembangan keilmuan ekonomi Islam memang telah mendapat reputasi yang cukup tinggi. Hal ini tidak berlebihan sebab UII memiliki dosen-dosen yang cukup aktif melakukan riset dan kajian keilmuan ekonomi Islam tidak hanya di tingkat nasional namun juga regional ASEAN. Sebagaimana tergambar dalam keikutsertaan dua orang dosen Fakultas Ekonomi UII, Priyonggo Suseno, S.E., M.Sc dan Agus Widarjono, S.E., M.A., Ph.D dalam sebuah forum pengembangan ekonomi syariah di Davao City, Filiphina pada 4-5 Mei silam. Dalam seminar bertemakan “Shari’ah Economics, New Paradigm” dan 2nd Executive Meeting on Shariah Financial and Compliant Social Enterprise Framework tersebut, kedua dosen UII sengaja diundang oleh pihak penyelenggara untuk membagikan pemahamannya.

Acara seminar diselenggarakan atas kerjasama antara Al-Qalam Institute, pusat studi Islam di Ateneo De Davao University dengan yayasan Peace and Equity Foundation (PEF) dan Center for Islamic Economic Studies and Development (P3EI), UII. Seminar juga sebagai tindak lanjut kerjasama UII dengan Ateneo De Davao University yang telah diinisiasi sejak tiga tahun yang lalu. Seminar ini dimaksudkan untuk membangun paradigma baru bagi masyarakat Filiphina, khususnya di wilayah selatan atau Mindanao tentang apa dan pentingnya ekonomi syariah.

Setidaknya sekitar 80 peserta dari berbagai praktisi dan akademisi turut hadir dalam seminar. Uniknya, separuh dari peserta adalah non muslim sehingga seminar ini dipandang sebagai wacana baru yang membuka mindset tentang Islam selama ini. Beberapa lembaga yang juga hadir di antaranya beberapa yayasan dan lembaga swadaya masyarakat  seperti Katiyakap Inc, Darul Ifta, NCMF, Katabanga Foundation, PEF Foundation, bank syariah yaitu Amanah Islamic Bank- satu-satunya bank syariah di Filiphina, dan praktisi bisnis dan keuangan seperti Al Wataniya Inc., Mindanau Business Council, pengusaha sektor agribisnis, peternakan, dan berbagai pihak termasuk ulama.

Dalam sesinya, Priyonggo memaparkan tentang “Pelajaran dari Ekonomi Syariah di Indonesia” sedangkan Agus Widarjono memaparkan tentang “Pembiayaan Pertanian melalui Perbankan Syariah”. Paradigma yang dinilai baru dari hasil seminar ini adalah bahwa Ekonomi Syari’ah bukanlah hanya untuk orang Islam dan Ekonomi Shariah merupakan hal yang bisa diterapkan bukan utopia.

Pada hari kedua, forum direktur executive keuangan mikro dan pusat pemberdayaan masyarakat membahas mengenai tindak lanjut dari hasil seminar, yang diharapkan akan melahirkan suatu shariah compliant social enterprise yang memiliki pengaruh konkrit bagi kesejahteran masyarakat Filiphina. Forum ini juga merumuskan mengenai rekomendasi langkah konkrit yang akan dikerjakan.

Di akhir acara, Pembantu Rektor bidang Akademik, Rama Fr. Gabriel Gonzales SJ merespon sangat positif terhadap potensi pengembangan akademik Keuangan Shariah di Ateneo De Davao University. Kegiatan ini akan berlanjut dalam kerjasama yang lebih intensif, sebagaimana disebutkan oleh direktur Al Qalam, Mussolini S Lidasan. Sebagai tindak lanjut kerjasama ini akan diagendakan beberapa kegiatan ke depan, di antaranya pada akhir tahun 2015 akan dikirimkan kembali peserta magang dari Filiphina di lembaga keuangan mikro syariah (BMT) ke Indonesia melalui UII. Ateneo De Davao University juga akan menyelenggarakan kuliah tamu mengenai ekonomi keuangan syariah yang melibatkan UII.

sumber: uii.ac.id

Workshop Skripsi merupakan penelitian ilmiah yang dilakukan mahasiswa tingkat akhir jenjang Strata 1 sebagai salah satu syarat kelulusan. Di dalam menyusun skripsi khususnya bidang ekonomi, aspek pengolahan data merupakan hal terpenting. Pengolahan data dapat dilakukan dengan berbagai metode yang telah berkembang hingga saat ini, namun tidak jarang ditemui banyak mahasiswa yang yang sedang menyusun skripsi mengalami kesulitan pada saat mengolah data dengan alat analisis dan metode regresi tertentu.

Menanggapi hal tersebut, Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia mengadakan workshop yang bertemakan Metode Regresi Data Panel. Workshop tersebut diadakan di Gedung Perpustakaan Ruangan 1/2 , Kampus FE UII pada hari Kamis (11/6) dan dihadiri oleh mahasiswa Ilmu Ekonomi dari berbagai angkatan. Materi workshop disampaikan oleh Jaka Sriyana, SE, M.Si, Ph.D yang merupakan dosen tetap dari Prodi Ilmu Ekonomi, FE UII sekaligus penulis buku yang berjudul Metode Regresi Data Panel.

Hingga saat ini, data panel merupakan jenis data yang paling jarang digunakan dalam penelitian karena dirasa memiliki tingkat kesulitan cukup dalam proses pengolahan data. Data Panel merupakan gabungan dari data time series (lintas waktu) dengan data cross section (lintas individu). Selain itu, data panel juga bisa diartikan sebagai sebuah set data yang berisi data beberapa individu pada periode waktu tertentu.

Langkah awal dalam proses pengolahan data adalah menentukan jenis data yang akan digunakan. Ada tiga jenis data yang dapat digunakan untuk penelitian yaitu data time series, data cross section dan data panel. Setelah memilih jenis data, langkah selanjutnya adalah menentukan alat analisis yang sesuai dengan jenis data yang dipakai untuk mengolah data. Sering kali alat analisis inilah yang menjadi penghambat bagi para mahasiswa. Alat analisis berisikan tentang metode regresi yang akan digunakan dan tidak jarang ditemui dalam penelitian bahwa hasil regresi yang dilakukan kurang bagus. Masalah penting dalam regresi yang kerap membuat hasil regresi kurang bagus adalah kecukupan data dan data panel mampu mengatasi masalah tersebut. Mampu menghasilkan regresi yang bagus dengan keterbatasan data merupakan keunggulan dari data panel yang tidak dimiliki oleh jenis data lainnya. Dalam workshop tersebut, Jaka Sriyana juga memberikan simulasi dan menjelaskan cara meregresi data panel dengan aplikasi pengolahan data Eviews mulai dari melakukan estimasi hingga cara menentukan model regresi yang paling tepat digunakan dalam meregresi data panel. “menurut saya pribadi untuk regresi data panel tidak perlu dilakukan lagi uji asumsi klasik” jawab Jaka Sriyana ketika salah seorang mahasiswa bertanya.

Harapan dengan diselenggarakannya workshop tersebut, mahasiswa khususnya yang sedang dan akan menyusun skripsi lebih memahami mengenai metode regresi data panel dan semakin banyak mahasiswa yang tertarik untuk menggunakan data panel sehingga terdapat banyak variasi dalam penelitian yang dilakukan.

IESC IESC (Islamic Economics Study Club) merupakan salah satu kelompok studi yang berada dibawah naungan Divisi Kajian Strategi (Kastrat) Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) FE UII yang dibentuk pada tanggal 10 Juni 2005. Setelah 3 tahun lalu sempat vakum, IESC bangkit kembali pada tahun 2015 ini dan tepatnya Jumat, tanggal 10 Juni 2015 merupakan milad yang ke 11. Pada milad tersebut, IESC memperingati dengan mengadakan Forum Silaturahmi yang dihadiri oleh para anggota aktif dan alumni – alumninya, yang diselenggarakan di Kampus FE UII.

Acara yang dilaksanakan pada hari Selasa (9/6) tersebut bertujuan sebagai renungan setelah 11 tahun berdirinya IESC dan harapan-harapan kedepan agar IESC lebih baik lagi. Presiden IESC periode ini merasa puas dengan terselenggaranya acara tersebut, “saya merasa bangga karena baru tahun ini milad IESC dirayakan semeriah ini”, ungkap Heti selaku Presiden periode ini. Acara ini merupakan awal dari program – program yang akan dilaksanakan IESC tahun ini.

Dengan visi misi “Dakwah, Ukhuwah, dan Ilmiah” saat ini IESC akan lebih mengembangkan pada bidang ilmiah, setelah periode yang lalu berhasil mengembangkan karakternya dibidang ukhuwah. Di hari jadinya yang ke 11 ini , IESC memilih tema perenungan. Perenungan tersebut merupakan salah satu cara untuk mendukung pengembangan para anggota IESC dengan mengajak untuk merenungkan apa saja yang sudah terjadi selama periode yang lalu dan ditanamkan rasa rendah hati agar tidak merasa puas dan terlena dengan pencapaian-pencapaian IESC sebelumnya, namun merenungkan apa saja kekurangan-kekurangan yang ada agar bisa diperbaiki untuk periode yang akan datang dan mengembangkan yang sudah baik.

Alumni yang diundang pun turut memberikan masukan dan ilmu untuk pengembangan IESC kedepannya . Acara ini dibuka oleh Arif Adi Prayoga selaku Presiden IESC Periode 2014/2015 yang memberikan sambutannya “jangan anggap ultah itu berkurang umur , tapi ini tidak . Budaya intelek dan beribadah karena ekonomi islam. Fokus akademik dan Islam, jangan lepas budaya intelektual . Budayakan budaya nulis , baca dan diskusi “ ujarnya . Dilanjutkan wejangan dari Fikri Farhan selaku tetua IESC dan pemotongan tumpeng oleh Presiden periode 2014/2015 dan diserahkan ke Presiden periode 2015/2016 Heti Nur Isnaeni dan dilanjutkan makan bersama oleh para tamu yang hadir.

Fast Track Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) menyelenggarakan kuliah umum (General Lecture) yang diwajibkan bagi mahasiswa jurusan Akuntansi angkatan 2013 pada Kamis (28/5). Kuliah umum ini dibuka oleh Kepala Program Studi Akuntansi Dekar Urumsah, Drs., S.Si., M.Com.(SI)., Ph.D.,  dan dihadiri oleh pemateri dari the Association of Chartered Certified Accountants (ACCA) Indonesia, Evi Steelyana W, S.E., Ak., M.M. Acara yang dilaksanakan di Aula Utara FE tersebut dimaksudkan untuk membantu calon akuntan lulusan UII dalam meraih tujuan karier dan mempersiapkan kompetisi di tingkat global.

Seluruh peserta dari mahasiswa Akuntansi memenuhi Aula Utara dengan antusias. Acara yang mengangkat tema “Fast Track to be Successful Accountant. Work Smart, Don’t Just Work Hard” ini diawali dengan sambutan oleh Dekar Urumsah dan dilanjutkan dengan presentasi dari pihak ACCA. ACCA berpusat di London yang memiliki cabang di berbagai negara, salah satunya bekerjasama dengan Ikatan Akuntan Indonesia dan Ikatan Akuntan Publik Indonesia yang berpusat di Jakarta.

Dalam sambutannya, Evi menyampaikan bahwa kompetensi nilai professional bisa didapatkan untuk menjadi value added sebagai professional di bidang akuntansi dan keuangan melalui ACCA, terutama dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Dengan adanya kerjasama antara Prodi Akuntansi UII dengan ACCA Indonesia diharapkan dapat menjadikan mahasiswa Akuntansi UII mendapatkan kesempatan yang lebih besar untuk berkarir pada perusahaan di berbagai negara. ACCA menawarkan kemudahan dengan adanya gelar yang didapat sehingga mendapatkan pengakuan asing atas kompetensi serta SDM yang memiliki kesetaraan dengan SDM di luar negeri.

Jumlah professional dan di bidang keungan di Indonesia masih sangat rendah. Dengan adanya kerjasama ini, prodi Akuntansi tidak hanya menjadikan mahasiswanya sebagai akuntan dan professional keuangan tetapi juga memperkenalkan sekaligus mempermudah mahasiswanya dengan membuka jalan untuk dapat go international melalui ACCA. Dalam memaparkan materinya, Evi mengatakan bahwa “mahasiswa Akuntansi UII dapat Go Global Act Local. Artinya bahwa dengan lolos dalam ujian dari ACCA yang akan diadakan di Jogja, mahasiswa tersebut dapat melamar pekerjaan di perusahaan di berbagai negara karena memiliki kualifikasi yang diakui secara internasional. Dikatakan bahwa akan ada kelas untuk mendapatkan gelar Diploma in Business and Accounting yang dibuka di Yogyakarta.

Perusahaan-perusahaan di seluruh dunia yang mempekerjakan ACCA members dan ACCA students di antaranya Unilever, P&G, Nestle, Oracle, HSBC, Barclays, Philips, Microsoft, Deutche Bank, Coca Cola, Chevron, IBM, Deloitte dan masih banyak lagi. ACCA juga bekerjasama dengan Oxford Brookes University di United Kingdom untuk gelar lanjutan yaitu Advanced Diploma Accounting and Business. Gelar berikutnya yaitu Bachelor of Science in Applied Accounting, Master in Professional Accountancy dari University of London, dan gelar ACCA.

IBC Berawal dari gebrakan industri di Inggris pada tahun 1997, kini tren industri kreatif telah banyak diadopsi negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Dengan komposisi jumlah penduduk usia muda sekitar 43 persen (sekitar 103 juta orang), Indonesia memiliki basis sumber daya manusia cukup besar bagi perkembangan industri kreatif. Melihat banyaknya potensi karya kreatif yang bermunculan di berbagai wilayah, termasuk di Yogyakarta, telah melahirkan banyak usaha skala kecil menengah dalam berbagai sektor seperti kuliner, kerajinan, periklanan, dan lainnya yang kini ikut berperan dalam menggerakkan perekonomian daerah dan nasional.

Minggu (31/05), Enterpreneur Community (EC) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia kembali menyelenggarakan Indonesian Bussiness Carnival (IBC) yang kini telah memasuki tahun ke-4. Acara yang berlangsung pada pukul 09.00 hingga 21.00 WIB ini mengusung tema “Market in Museum”, dimana tema yang diangkat tersebut diharapkan dapat menghadirkan suasana museum yang berbeda dari biasanya. IBC kali ini diramaikan dengan berbagai kegiatan seperti creative market, workshop, dan hiburan musik.

Creative Market IBC digelar di halaman utama Museum Benteng Vredeburg yang diikuti oleh 29 gerai industri kreatif dan 10 gerai kuliner. Berbagai produk hasil kreasi masyarakat Yogyakarta telah melalui proses seleksi untuk bisa mengisi gerai IBC, seperti Vakansi, Sampan Mimpi dan Chids. Pemilihan gerai produk kuliner juga disesuaikan dengan tren yang ada di masyarakat, seperti kue cubit, cotton pop, dan es pot.

Kegiatan workshop IBC dilaksanakan di ruang Diorama 3 Museum Benteng Vredeburg. Workshop ini menghadirkan dua narasumber yaitu Cethul dan Singgih Susilo Kartono. Cethul adalah seorang artisan kulit yang berasal dari Yogyakarta hingga saat ini membuat produk kerajinan kulit murni hasil kreasinya seorang sendiri, tanpa melibatkan seorang pun karyawan. Hasil karya Cethul telah dihargai jutaan hingga ratusan juta rupiah. Bahkan, kini produknya tidak hanya laku di pasar domestik tetapi telah merambah pasar global. Narasumber kedua, Singgih Susilo Kartono adalah seorang pembuat radio kayu dan kerajinan tangan. Pria yang berasal dari Temanggung, Jawa Tengah ini memproduksi radio yang bermerek Magno yang telah berhasil merebut berbagai penghargaan seperti lomba desain di Seattle, Amerika Serikat pada tahun 1997. Selain itu, radio ini juga memenangkan Good Design Award 2008 untuk kategori Innovation/Pioneering & Experimental Design di Jepang. Di Amerika Serikat, radio buatan Singgih dihargai pada kisaran harga 49-56 USD, di Jepang 17.500 Yen dan di Jerman 160-240 Euro, sedangkan di dalam negeri dijual pada harga 1,1-1,3 juta rupiah. Harga yang cukup tinggi ini dirasa pantas untuk Radio Magno yang banyak diminati sebagai benda koleksi.

Puncak acara IBC pada malam hari menampilkan hiburan musik dengan penampilan khusus dari The Beatles Mania Indonesia dan juga diramaikan oleh pengisi acara lainnya seperti Teater Coin, Bulldog Band, Bejo-Beatbox Jogja dan Violin Pro. Sejak awal dibuka hingga penutupan acara berlangsung dengan sangat meriah. Para pengunjung merasa sangat terhibur dan memberikan apresiasi yang positif untuk penyelenggaraan acara ini.