,

CFAS Kembali Selenggarakan Workshop Audit Forensik Planning

Pada Jumat 8 Desember 2017 bertempat di Royal Ambarukmo Yogyakarta, Centre for Forensic Accounting Studies (CFAS) Prodi Akuntansi FE UII menyelenggarakan Workshop Audit Forensik dengan mengangkat tema tentang “Planning and Execution of Asset Emblezzlement Investigation”. Kegiatan workshop ini merupakan agenda rutin yang diadakan oleh CFAS dan digelar sebanyak dua kali dalam setahun. Peserta pada workshop ini adalah praktisi maupun juga pengajar akademisi. Pada Workshop ini terdapat 8 institusi yang berpartisipasi diantaranya dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Makassar, PT.Bank Jambi, Universitas Trisakti Jakarta, dan BRI Syariah Jakarta.Rangkaian acara workshop berlangsung selama tiga hari Jumat, Sabtu dan Minggu. Pada hari pertama acara dibuka oleh Hendi Yogi Prabowo, yang merupakan Direktur CFAS Prodi Akuntansi FE UII. Dalam pembukaan ini, Hendi memaparkan mengenai profil singkat para pengisi Workshop yang akan mengisi selama acara berlangsung. Tepat pukul 08.30 sesi pertama dimulai yaitu mengenai Introduction fundamentals of behavioral forensics in fraud investigation, dimana materi ini disampaikan oleh Hendi Yogi Prabowo, SE, M.ForAccy, PhD., CFrA.

Dalam sesi ini peserta dipaparkan mengenai bagaimana  dasar-dasar behavior audit yang harus dimiliki oleh para audit, selain itu Hendi juga menegaskan bahwasannya tidak ada standar baku dalam audit, sehingga pasti akan terdapat perbedaan dalam setiap sesi karena pada workshop ini sengaja didatangkan pembicara dari berbagai latar belakang . Tujuannya adalah untuk menunjukkan kepada peserta dari berbagai persepektif yang berbeda, hal ini menegaskan bahwa audit bersifat fleksibel. Pada sesi ini juga peserta secara aktif berdiskusi kepada pembicara tentang bagaimana suatu penyelewengan keuangan terjadi dalam suatu perusahaan maupun intansi .

Pada sesi kedua diisi oleh salah satu pengajar dari Fakultas Hukum UII dan merupakan pengacara di Yogyakarta yaitu Dr. Arief Setiawan ,SH.,MH. Materi yang disampaikan mengenai legal aspect in fraud investigation, dimana Arief menjelaskan secara menarik dan detail tentang audit forensik dalam kacamata hukum. Arief juga mengatakan bahwasannya “Forensik berfungsi untuk membantu proses peradilan, serta perlu dibedakan antara truth dan rightness”. Dalam sesi ini para Audience juga dapat secara langsung bertanya dan berdiskusi. Sehingga pada sesi ini, menarik karena para peserta diajak untuk mengenali prosedural dalam hukum dalam pengungkapan suatu penyelewengan keuangan yang dimisalkan adanya korupsi dan pada sesi ini selesai pukul 11.45.

Sesi ketiga diisi oleh Mulia Ardi, SE., AK., MM yang bekerja pada lembaga sertifikasi auditor forensik. Materi yang disampaikan pada sesi ini adalah Theories and Concepts of Fraud and Fraud Investigation. Meskipun Ardi sudah tidak muda lagi, namun Ardi masih sangat semangat dan luwes mengisi materi tersebut pada sesi 3. Dalam sesi ini ada beberapa hal penting yang tercatat, seperti apa yang dikatakan “Profesi Audit Forensik mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.” Selain itu, disampaikan juga mengenai pengertian dan faktor pendorong fraud, lingkup fraud, investigasi fraud dan pengertian penelaahan masalah. Pada sesi ini interaksi pemateri dengan para peserta sangat baik. Beberapa peserta ada yang mengajukan pertanyaan mengenai materi yang telah disampaikan. Irawati dari PT. Bank Jambi dan Desiyana Patra Rapang dari Otoritas Jasa Keuangan Makassar adalah yang mengajukan pertanyaan. Selain itu, peserta yang lain juga aktif berdiskusi.

Sesi terakhir disampaikan oleh Hendi Yogi Prabowo, SE,M.forAccy,PhDCFrA. Seperti yang sudah disampaikan pada materi sesi pertama. Pada sesi ini, Hendi  menyampaikan materi mengenai Managing Documentary Evidence with Nvivo 11 – Part 1.  Beberapa poin yang disampaikan adalah mengenai aplikasi untuk membantu audit forensik. Pada sesi ini peserta juga diminta untuk meng-install­ aplikasi Nvivo bersama-sama. Hendi mengatakan bahwa dengan bantuan aplikasi seperti Nvivo atau sejenisnya dapat membantu dalam normalization of Fraud. Yang terakhir, peserta dan Hendi secara bersama-sama melakukan simulasi dengan menggunakan Nvivo untuk audit forensik. Sesi ini berakhir pada pukul 17.30 dan pada sesi ini diakhiri dengan foto bersama.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply