Jurusan Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) kembali menghadirkan serial webinar dengan mengangkat tema mengenai “Enterprise Resource Planning (ERP)” yang diselenggarakan selama tiga hari, yakni pada Jumat (23/10), Sabtu (24/10), dan Sabtu (31/10) secara daring. Webinar di hari pertama diisi oleh dua pemateri yaitu Fitriati Akmila, S.E., M.Com(Adv) dan Primanita Setyono, Dra., MBA., Ak., CA., Cert.SAP. dengan judul materi “Introduction to ERP” dan “SAP ERP and ERPsim”.

Memulai pembicaraannya, Fitriani Akmila mengungkapkan terkait dengan bagaimana ERP mengimplementasikan kegiatan bisnis dalam teknologi digital yang ternyata bukanlah merupakan hal baru dan memang telah dibangun sejak lama, “A simple introduction, ERP system is a combination of advanced technologies and best business practices. As you know in the current situation, technology is around us. So, ERP for business is not something new actually”. Dari penjelasan tersebut, Fitriani juga menambahkan bahwa ERP merupakan salah satu terobosan yang sedang hangat-hangatnya di sebagian perusahaan besar saat ini.

Sedangkan pada hari kedua, acara diselenggarakan melalui aplikasi Zoom yang dibersamai oleh beberapa pembicara, yakni Noor Endah Cahyawati, S.E, M.Si., Maulidyati Aisyah, S.E., M.Com(Adv), dan Primanita Setyono, Dra., MBA., Ak., CA., Cert.SAP.

Pada sesi ini, para pembicara menjelaskan tentang proses dari SAP yang kemudian dilampirkan juga dengan praktik dari masing-masing proses. Primanita menjelaskan terkait dengan proses SAP ERP pada bagian Sales & Distribution. Sementara Maulidyati menjelaskan proses SAP ERP bagian Material Management. Diharapkan semua materi yang telah disampaikan oleh para pembicara dapat berguna bagi audiens. 

Pada hari ketiga yang mana merupakan penutupan pelaksanaan serial webinar ERP dengan tema “The Future of ERP Profession from Academics and Industry Perspectives”, menghadirkan tiga pembicara diantaranya Dr. Hawa Ahmad dari Department of Accounting IIUM (International Islamic University of Malaysia), Namida Valoni Octavia, dan Ilham Sukmawan.

“We hope that this program will provide you knowledge and skill especially in technological aspect in Enterprise resource planning, because in this era, industrial revolution 4.0, you should develop literacy concerning the technological literacy and also other literacy that will contribute to our expertise in the future and I think ERP is important for you,” ucap Dr. Mahmudi, SE., M.Si., Ak., CA., CMA. Ketua program studi Akuntansi Program Sarjana seraya mengharap webinar ERP ini dapat berguna dalam mengembangkan keahlian di bidang teknologi demi menghadapi revolusi industri 4.0. (ARA/DSN)

Dampak pandemi Covid-19 begitu terasa di sektor bisnis. Pola perilaku konsumen juga ikut berubah mengikuti perubahan situasi. Konsumen menjadi lebih selektif dan berhati-hati dalam bertindak untuk menjaga kesehatan diri dan keluarganya.

Dalam kondisi ini, strategi bisnis menjadi krusial bagi para pebisnis agar tetap eksis dan berkembang. BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) merupakan organisasi yang mengatur bisnis berskala daerah, sehingga BUMD harus bisa diandalkan sebagai penggerak ekonomi rakyat.

“Di tengah pandemi Covid-19, harapannya, BUMD dapat menciptakan iklim kerja baru berbasis teknologi, walaupun pada akhirnya semua sektor juga dituntut untuk semakin kreatif dalam menghadapi pandemi,” ujar Johan Arifin, S.E, M.Si, Ph.D saat memberikan sambutan dalam acara “Webinar #8: Inovasi dan Adaptasi Strategi Bisnis BUMD di Era New Normal” yang diadakan oleh Program Studi Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (27/10).

“Covid-19 menyadarkan kita akan pentingnya belajar teknologi demi membantu kelangsungan aktivitas bisnis, termasuk BUMD,” imbuh Sururi selaku wakil dari IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) Yogyakarta dalam sambutan membuka acara ini.

BUMD merupakan salah satu pilar ekonomi yang memberikan kontribusi cukup besar bagi perekonomian Indonesia. Kontribusi ekonomi tersebut seperti pembayaran pajak, penyerapan tenaga kerja, penyediaan pelayanan publik, dan pemberian dividen kepada pemerintah daerah.

“Berdasar laporan realisasi anggaran tahun 2019, kontribusi BUMD terhadap PAD (Pendapatan Asli Daerah) sebesar 4,12%. Sedangkan kontribusi BUMD terhadap total pendapatan adalah 1,6%,” ucap Dr. Mahmudi, S.E, M.Si selaku Dosen Akuntansi UII saat menyampaikan materi pertama. Merujuk data tersebut, tak heran bahwa BUMD dituntut untuk memberikan kinerja terbaik dalam pelayanan, keuangan, inovasi, administrasi, serta operasional.

“Tiga kata kunci yang harus dijunjung BUMD adalah adaptasi, inovasi, dan evolusi,” tambah Mahmudi. Berdasar ketiga kata kunci tersebut, Mahmudi juga menambahkan apabila ketiga kata kunci tersebut tidak dilakukan, maka besar kemungkinan kinerja BUMD akan menurun. 

Beberapa BUMD yang berada di Jogja adalah PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum), Bank Jogja, dan XT Square. XT Square merupakan BUMD yang mengelola properti sehingga pendapatan bertumpu dari kunjungan wisatawan. Pandemi yang memaksa masyarakat tetap berada dirumah tentu membuat XT Square kesulitan.  “Adaptasi dan inovasi terus dilakukan XT Square,” ujar M. Verga Prabowo, S.T selaku pemateri kedua sekaligus Direktur XT Square. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mempertahankan keberlangsungannya di masa pandemi ini

Dra. Neni Meidawati, M.Si, Ak. selaku pemateri ketiga dan juga dosen Prodi Akuntansi UII menuturkan bahwa seharusnya perubahan paradigma BUMD tidak perlu menunggu adanya Covid-19. “Sejak berdirinya sebuah BUMD, kita harus selalu melakukan adaptasi dan inovasi untuk merespon situasi yang ada,” tambah Neni. (DYH/AZ)

Sebagai bagian dari program pengembangan dalam berbagai jurusan, Universitas Islam Indonesia menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Kedatangan rombongan dari Pemerintah Kabupaten Banyuasin di Aula Utama Gedung Prof. Dr. Ace Partadiredja FBE UII diterima langsung oleh rektor Universitas Islam Indonesia pada Jumat (23/10). Kolaborasi ini merupakan kerja sama yang produktif antara kedua belah pihak guna mencapai tujuan bersama.

“Di UII kami percaya bahwa kalau mau bergerak cepat yaitu kita perlu bergerak sendiri, kalau mau bergerak jauh maka kita harus bergerak bersama-sama,” ujar Rektor Prof. Fathul Wahid, ST., M.Sc., Ph.D. dalam sambutannya.

Pergerakan seperti ini diperlukan dalam institusi pendidikan dengan pemerintah daerah, karena banyak ide yang akan tercetus dari proses diskusi. “Kami sepakat bahwa banyak yang tidak masuk dalam nalar kita jika harus dipikirkan sendiri, tapi setelah diskusi baru terpikirkan. Sehingga kolaborasi ini sangat diperlukan,” pangkas pak rektor disela-sela pengenalannya terkait sejarah berdirinya UII.

 “Banyuasin merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Musi Banyuasin yang berdiri sejak tahun 2002. Kabupaten ini agak berbeda dari kabupaten lainnya di Sumatera Selatan, karena punya letak geografis yang agak kepulauan, yaitu 60% perairan, 40% daratan. Untuk menghubungkan satu desa dengan yang lain bisa memakan waktu yang lama. Dibalik itu semua, lahan perairan kami sangat subur dengan menjadi nomor 4 terbaik se-nasional,” jelas H. Askolani, SH., MH. sebagai Bupati Kabupaten Banyuasin dalam pengenalannya tentang Banyuasin.

Kerja sama yang dilakukan dengan UII dimaksudkan karena saat ini Kabupaten Banyuasin sedang gencar melaksanakan pembangunan dengan sumber daya manusia yang daya saing yang tinggi, kreatif dan inovatif. Untuk mencapai itu maka ada beberapa rancangan program yang mereka siapkan. Salah satu programnya yaitu, infrastruktur yang memadai. Selain itu, ada program Banyuasin cerdas yang merupakan upaya dalam penyetaraan pendidikan untuk masyarakat setempat; Banyuasin sehat yakni memaksimalkan pelayanan kesehatan pada masyarakat.

Selain itu, masih banyak lagi program-program yang digadang oleh Kabupaten Banyuasin yang merupakan latar belakang kerja sama ini dilaksanakan. Semua dirangkum menjadi kesatuan dokumen kerjasama yang ditandatangani dalam MoU dan MoA antara UII dengan Kab. Banyuasin. Setelah prosesi penandatanganan itu, maka kerjasama yang disahkan dalam bingkai kolaborasi antara kedua pihak tersebut telah resmi.

Kegiatan pada hari Jumat (23/10) dilanjutkan dengan diskusi umum terkait potensi kerja sama dari berbagai aspek, yang kemudian akan menghasilkan poin-poin strategi yang harus dilaksanakan. Diskusi tersebut akan dilanjutkan di hari berikutnya bersama perwakilan dari fakultas-fakultas lain di Universitas Islam Indonesia. (AWF/GIE)

Penelitian kualitatif berfokus pada berbagai metode yang melibatkan pendekatan naturalistik dan interpretatif terhadap pokok bahasannya. Penelitian kualitatif ini memiliki tujuan yang berbeda dengan penelitian kuantitatif. Tujuan penelitian kualitatif itu sendiri, berguna untuk memahami fenomena yang terjadi pada individu ataupun masyarakat yang disajikan dalam penuturan deskriptif yang terperinci.

Kini, banyak peneliti yang mulai tertarik untuk menggunakan penelitian kualitatif tersebut. Oleh karena itu, Program Studi Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) menggelar webinar yang bertemakan penelitian kualitatif.  Webinar Series ke-7 berjudul “How to Conduct a Qualitative Research oleh Prodi Akuntansi ini berlangsung pada hari Jumat tanggal 23 Oktober 2020 dengan dua pemateri yang merupakan dosen Akuntansi FBE UII, yaitu Ayu Chairina Laksmi, SE., M.App.Com., M.Res., Ph.D., Ak., CA dan Hendi Yogi Prabowo., SE., M.For.Accy., Ph.D, CFrA CAMS.

Penelitian kualitatif tentu akan lebih mudah jika peneliti handal dalam menggunakan software yang terdapat pada komputer. Dengan bantuan komputer, pekerjaan dan penelitian yang dilakukan akan terasa lebih ringan dan tentu akan memperoleh hasil data yang akurat. “Ketika seseorang membeli piano, belum tentu dia bisa langsung menggunakannya, dia harus mempelajarinya terlebih dahulu. Begitu juga dengan software penelitian yang kita gunakan,” ungkap Hendi. Hendi juga menjelaskan bahwa banyak software yang bisa kita pilih dan gunakan untuk membantu mempermudah peneliti dalam mengerjakan suatu penelitian.

Dewasa ini, teknologi informasi sudah berkembang pesat sehingga memengaruhi cara peneliti untuk menentukan sumber. Ayu menjelaskan dalam mengumpulkan sumber-sumber pada penelitian kualitatif, peneliti dapat menggunakan berita atau artikel online sebagai sumber. “Berita atau artikel online memang terkadang memiliki unsur yang subjektif dari penulis. Namun, hal tersebut sejalan dengan salah satu filosofi penelitian kualitatif yaitu aksiologi, dalam penelitian kualitatif terdapat bias dan unsur subjektif. Oleh karena itu, peneliti dapat menggunakan berita atau artikel online sebagai sumber. Bila peneliti memiliki keraguan terhadap sumber tersebut tentang kebenaran serta fakta yang sebenarnya terjadi, peneliti dapat melakukan analisis dokumen atau melakukan observasi untuk memastikan sumber yang digunakan merupakan sumber yang kredibel,” jelas Ayu.

Hendi mengungkapkan bahwa penelitian yang baik adalah dilakukan dengan mengenal terlebih dahulu apa yang akan diteliti dan kenali lebih dekat. Dengan begitu, peneliti akan lebih mengetahui metode apa yang akan peneliti gunakan dalam meneliti nantinya sehingga menghasilkan penelitian yang baik dengan hasil yang akurat. (AFM/MA)

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) kembali mengadakan kegiatan tahunan yaitu Bizfez (Business Festival for Z Generation) edisi virtual. Bizfez merupakan sebuah festival tahunan FBE UII yang bertujuan meningkatkan kemampuan mahasiswa FBE UII dalam membangun sebuah bisnis di era digital. Selaras dengan jargon yang dimiliki Bizfez tahun ini “new vibes new action, tahun ini tentunya Bizfez hadir dengan cara yang berbeda yaitu dengan metode daring. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan semangat dan antusiasme mahasiswa FBE UII untuk mengikuti rangkaian kegiatan acara ini. Dari beberapa rangkaian acara dalam Bizfez, tiga diantaranya adalah workshop, Bizfair, dan Bizcast.

Workshop Bizfez kali ini bertemakan “A Simplify Product Photography at Home” yang mana bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para peserta workshop agar dapat membuat foto produk meskipun hanya di rumah saja. Workshop ini dibawakan oleh Dian Rockmad yang merupakan seorang digital creator yang sudah berpengalaman dalam bidangnya. Dian Rockmad menyampaikan bahwa dalam seni fotografi, jangan takut untuk mencoba dan memulai, “Kalian jangan rendah diri dan jangan harus menunggu alat-alatnya lengkap. Dicoba saja dahulu. Ketika kita sudah mencoba, kita akan mengetahui bagaimana rasanya dan dengan itu kita bisa sedikit demi sedikit belajar tentang apa yang yang harus ditambahkan atau dikurangkan,” ujar Dian Rockmad.

Selain workshop, Bizfez juga menghadirkan tiga orang pemenang Bizfair dalam kompetisinya mengenai inovasi bisnis mahasiswa di tengah pandemi pada Kamis, 22 Oktober pukul 19:00 WIB melalui siaran langsung di Instagram FBE UII untuk memperkenalkan produknya sekaligus berbagi pengalaman bisnis yang tengah dijalani. 

Pandemi memang bukan penghalang untuk selalu berinovasi dan berkreativitas, hal ini disampaikan oleh Annan Zelidan selaku pemilik bisnis Jagalin, “Ide bisnis jagalin sebenarnya muncul pada saat pandemi karena banyak waktu luang yang bisa dimanfaatkan”. Waktu luang yang ada memang sebaiknya dimanfaatkan untuk mencari peluang kegiatan yang menguntungkan seperti yang disampaikan Erina Wahidatunnisa, “Coba untuk terus cari peluang, kalaupun belum mempunyai banyak modal, maka salah satu upaya yang bisa kita lakukan adalah menjadi reseller.” Satya Nagara selaku salah satu dari 3 orang lainnya yang mendirikan Nevil Tees menambahkan, “Dalam membangun suatu bisnis, ikuti saja apa yang menjadi passion kita. Karena saat ini semua passion kemungkinan besar bisa dijadikan peluang untuk berbisnis,” tutur Satya. (AFM/AAM/NNS/SDI)

Program Studi Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia kembali menorehkan prestasi yang sangat membanggakan. Dua Tim perwakilan UII telah berhasil menjuarai kompetisi simulasi bisnis tingkat nasional yakni MonsoonSIM Enterprise Resource Planning (MERMC) e-Competition Indonesian Final. Kompetisi ini merupakan kompetisi tingkat nasional yang digelar oleh MonsoonSIM Indonesia yang bertujuan untuk menentukan perwakilan tim yang akan dikirimkan Indonesia dalam kompetisi MERMC e-Competition 2020 pada tingkat internasional. Kompetisi ini digelar mulai dari 5 September 2020 hingga 10 Oktober 2020.

MERMC e-Competition Indonesian Final ini diikuti oleh 17 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta dengan total 33 tim. Format yang digunakan adalah berbentuk League Match dengan sistem pemeringkatan, di mana setiap tim harus mendapatkan poin sebanyak mungkin untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya dan memenangkan kompetisi ini. Kompetisi terbagi menjadi dua tahap yaitu Elimination Stage dan Grand Final Stage. Pada Elimination Stage, 33 tim dibagi ke dalam 4 grup yang kemudian dua tim terbaik pada setiap grupnya akan lanjut ke Grand Final Stage. Penilaian kompetisi ini menggunakan scoring matrix yang bersifat acak oleh MonsoonSIM Indonesia dengan komposisi 10 matrix dan dengan bobot masing-masing sama rata senilai 10%. Tujuh tim terbaik dalam kompetisi ini akan mewakilkan Indonesia dalam kompetisi MERMC e-Competition 2020 di tingkat internasional.

Terdapat dua tim dari UII yang berlaga di kompetisi ini, pertama yaitu Intisar Sanatama yang beberapa saat lalu telah berhasil menjuarai dua kompetisi MonsoonSIM ‘April Absurdity’ dan ‘MonsoonSIM Indonesian League 2020”. Tim Intisar Sanatama ini terdiri atas M. Faiq Jauhar, Akhlis Faris Mushaffa, Adin Ihtisyamuddin, Ainun Jariyah, dan Sukma Putri Yulia. Kemudian tim kedua adalah Jakal Atas yang terdiri atas Afiq Kamal Rizki, Imam Nur Fadilah, Rani Adilah K., Asaquita Sophie Premarci, dan Rafif Aldo Nugroho. Dua tim tersebut berhasil meraih juara pertama dan ketiga, di mana tim Intisar Sanatama berada di posisi pertama dengan perolehan poin sebanyak 30 poin, mengungguli Universitas Hasanuddin di posisi kedua dengan perolehan poin sebanyak 23 poin. Lalu tim Jakal Atas berada di posisi ketiga dengan perolehan poin sebanyak 22 poin, mengungguli Universitas Diponegoro yang berada di posisi keempat dan Universitas Internasional Semen Indonesia di posisis kelima.

Berkat perolehan kompetisi tersebut, dua tim dari UII akan mewakilkan Indonesia pada MERMC e-Competition 2020 tingkat internasional yang tahun ini digelar oleh pihak MonsoonSIM Australia. (AFM)

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) kembali mengadakan kegiatan tahunan, Business Festival for Z Generation (Bizfez) pada Senin (19/10). Bersamaan dengan situasi pandemi saat ini, Biztalk (Business Talk) mengambil tema “Peluang Bisnis dan Digital Marketing di Masa pandemi” yang diisi oleh dua narasumber yakni Nurtaqi Irzalia sebagai Brand Director of Looke, AVO Innovation & Technology dan Julian Roelivan, seorang Instagram Strategist Social Media Marketer.

“Acara ini rutin diselenggarakan setiap tahunnya yang bertujuan untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang bisnis dan ekonomi dengan harapan kedepannya mahasiswa bisa memberi inspirasi dan inovasi bisnis yang bermanfaat bagi mahasiswa lainnya,” ucap Siti Nursyamsiyah, Dra., MM. dalam sambutannya. 

Melihat situasi yang ada, Bizfez berhasil mengangkat tema yang menarik mengenai urgensi digital marketing. “Di masa pandemi seperti saat ini, digital marketing sangat dibutuhkan. Biztalk kali ini membahas mengenai strategi agar digital marketing dapat dijalankan dengan maksimal,” tutur Reza Febriansyah selaku panitia Bizfez 2020.

Model pemasaran konvensional saat ini telah bergeser menjadi pemasaran digital. Dengan digital marketing, seorang pebisnis dapat memanfaatkan berbagai macam media sosial yang ada untuk dapat lebih dekat dengan konsumen. “Ada empat tujuan digital marketing yaitu untuk meningkatkan penjualan, meningkatkan target traffic, meningkatkan sales, serta meningkatkan brand awareness,” ujar Julian dalam pembahasannya.

Dalam digital marketing, diperlukan juga pemahaman terhadap customer, yang dengan demikian pebisnis dapat lebih mudah memengaruhi audiens untuk menjadi customer. Pemahaman terhadap customer bisa dimulai dari pengelompokkan berdasarkan demografi ataupun psikografi. Setelah itu, seorang pebisnis dapat menarik customer melalui sosial media yang tersedia seperti konten instagram ataupun website yang telah dioptimasi menggunakan Search Engine Optimization (SEO). 

Melengkapi penjelasan Julian mengenai digital marketing, Nurtaqi membuka pembicaraannya dengan menyampaikan pandangannya terkait seorang entrepreneur, “Seorang entrepreneur seharusnya dapat menciptakan ide dari sebuah pemikiran dan dapat dengan cepat mengeksekusi setiap peluang yang ada untuk dituangkan dalam bisnisnya”. Menurutnya, terdapat pula faktor utama yang memengaruhi pengambilan keputusan individu, yaitu faktor internal.

“Faktor internal berkaitan dengan mindset. Seorang entrepreneur harus memiliki mindset positif karena hal tersebut akan berpengaruh pada hasilnya. Selain itu, seorang pengusaha juga harus dapat berpikir cepat untuk memutuskan bagaimana tindakan yang harus dilakukan selanjutnya, sehingga dapat menghasilkan pola pikir yang efektif dan transformatif,” lanjutnya.

“Untuk adik-adik yang tertarik atau telah berkecimpung dalam dunia bisnis, jangan lelah untuk terus mengikuti update-an berita terkait dengan bisnis yang diminati dan jangan lelah untuk terus belajar,” tutupnya sembari memberi nasihat bagi mahasiswa FBE UII. (NAP/AMA)

Pembahasan mengenai solusi pemulihan ekonomi dalam pascapandemi terus berkembang, seiring dengan pergerakan sektor-sektor pendukung kekuatan ekonomi. Kondisi sosial dan ekonomi yang masih tidak pasti menuntut semua pihak untuk siap dengan segala perubahan yang mungkin terjadi pascapandemi. Kontingensi sosial dan ekonomi pada lingkup domestik maupun dampak dari situasi global di masa pandemi, telah memunculkan banyak spekulasi masa depan perekonomian tanah air. BUMN sebagai agen penggerak kekuatan ekonomi diharapkan mampu menjadi pionir dalam pemulihan ekonomi Indonesia pascapandemi. Inilah yang melatarbelakangi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) menyelenggarakan seri webinar bertajuk “Meet the Leaders #1dengan mengusung tema “Masa Depan BUMN Pascapandemi” (10/10). Kegiatan ini juga merupakan Kuliah Umum Penyambutan Mahasiswa Baru FBE UII untuk Tahun Akademik 2020/2021.

Kegiatan yang digelar secara daring ini, menghadirkan pembicara Direktur Utama PT. Adhi Karya (Persero) Tbk., Entus Asnawi Mukhson dan Managing Partner Havara Consulting, Ade Ahmad Rozi. Keduanya merupakan alumni FBE UII. Sementara bertindak sebagai pemberi pidato pembuka, Menteri BUMN Republik Indonesia, Erick Tohir.

Dalam pidato pembukanya, Erick Thohir mengajak seluruh pihak untuk optimis dalam menghadapi masa depan, sebagai bekal utama dalam memulihkan perekonomian Indonesia pascapandemi. “Kita semua perlu memandang pandemi Covid-19 ini dengan penuh tentunya harapan, tidak berlarut-larut dengan ratapan, dan berusaha cermat untuk bertahan, jelas Erick. Ia juga mengajak semua pihak, termasuk BUMN untuk menyiapkan strategi guna berbenah dan bertumbuh pascapandemi ini. Tak lupa, Erick Thohir juga memberikan pesan kepada Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2020/2021 FBE UII untuk memanfaatkan kesempatan kuliah dengan baik guna menyiapkan masa depan. “Selamat, Anda telah menikmati privilege sebagai mahasiswa, untuk itu saya berpesan kepada Anda semua agar memanfaatkan privilege itu dengan mengembangkan dan menempa diri di kampus ini,” tuturnya.

Dalam pemaparannya, Entus Asnawi menyampaikan bahwa pandemi menyebabkan krisis ekonomi yang sudah berada di ujung tanduk, dan pada saat ini BUMN berperan sangat penting dalam menggerakkan perekonomian dalam aspek penyerapan pasar, tenaga kerja, dan juga sebagai mitra pada UMKM. “Adhi Karya kini menyiapkan skenario strategi guna mengantisipasi dampak yang akan terjadi akibat krisis yang terjadi” ungkap Entus. Menurutnya, strategi yang efektif dan efisien yang berbasis teknologi informasi akan menjadi kunci dalam menyiapkan pertumbuhan pascapandemi.

Alumnus FBE UII Tahun 1981 ini menambahkan bahwa adopsi tekonologi digital akan sangat berguna dalam melakukan inspeksi proyek secara virtual pun turut dilakukan. “Dengan memanfaatkan digitalisasi laporan, maka pekerjaan dapat dilakukan secara lebih efisien, khusus di sektor konstruksi, pemanfaatan building modeling (BIM) juga menjadi sebagai salah satu pemanfaatan teknologi yang sangat penting”, jelasnya.

Meski BUMN di Indonesia memiliki peran yang sangat strategis, namun kontribusnya dalam penciptaan PDB di Indonesia masih tertinggal jika dibandingan dengan perusahaan milik negara lain. Ade Ahmad Rozi mengungkapkan bahwa pada tahun 2018, pengaruh kontribusi BUMN bagi indonesia masih 16%, sedangkan China 58%, dan Singapura 21% terhadap PDB negaranya. “BUMN memiliki peran vital dan strategis dalam pembangunan di Indonesia, sehingga diharapkan pascapandemi ini, BUMN dapat menjadi lebih lincah, lebih ramping, dan semakin cepat menangkap berbagai macam peluang yang ada dihadapan,” ujarnya.

Alumnus FBE UII Tahun 1990 ini berpendapat bahwa inovasi model bisnis merupakan salah satu strategi penting untuk disiapkan oleh BUMN dalam menyambut pemulihan ekonomi. “BUMN perlu mengidentifikasi seluruh proses bisnis yang ada, inovasi model bisnis yang tidak relevan patut untuk dihilangkan,” terang Ade. Selain itu, pengoptimalan teknologi informasi,  yang didukung oleh digital leadership dan pengembangan talenta juga penting bagi BUMN untuk mendukungnya dalam mencapai tujuan.

Dekan FBE UII, Prof. Jaka Sriyana, Ph.D. dalam sambutannya menekankan bahwa isu pemulihan ekonomi pascapandemi menjadi hal penting yang perlu dibahas. “Kita ketahui bersama bahwa hampir seluruh lini bisnis mengalami dampak pandemi, namun yang lebih penting dari itu adalah bagaimana industri menyiapkan strategi untuk menyambut pemulihan ekonomi pacsapandemi berakhir, termasuk BUMN yang merupakan agen penggerak ekonomi”, tuturnya. Jaka menyampaikan bahwa hal inilah yang menjadi latar belakang FBE UII menyediakan ruang bagi publik, untuk mendiskusikan hal tersebut melalui kegiatan ini.

Dalam sambutannya, Rektor UII, Prof. Fathul Wahid menyebut empat literasi yang dibutuhkan untuk menjemput masa depan. Pertama, future literacy (literasi masa depan) memungkinkan manusia untuk mengimajinasikan masa depan dengan lebih baik sehingga ekspektasi dapat dikelola dengan baik juga. Kedua, keterampilan system thinking yang membuat kita mengetahui jalan mana yang akan dipilih. Ketiga, anticipation (antisipasi) yang berguna untuk memodifikasi perilaku supaya lebih siap dalam menjemput masa depan. Keempat, strategic foresight (tinjauan masa depan strategis) agar seseorang bisa mencari masa depan alternatif karena sifat masa depan tidak tunggal. “Dengan mengimajinasikan masa depan yang seperti itu, kita tidak terjebak dengan masa depan tunggal, tapi ada jalur masa depan lain yang bisa kita desain bersama,” ujar Fathul. (LIN/AAM)

Menyambut era kenormalan baru, Program Studi Manajemen Program Magister Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia menggelar The 8th National Conference on Applied Business yang bertajuk “Strategi Pemulihan UMKM dan Pendidikan Tinggi pada Era Kenormalan baru Selama Pandemi Covid-19”, Sabtu (3/10). Dengan menghadirkan tiga pembicara yakni Prof. Fathul Wahid, S. T.,M.Sc., Ph.D. selaku Rektor UII, Gancar Premananto dari Universitas Airlangga, dan Halim Alamsyah yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner LPS (Lembaga Penjamin Simpanan).

Dalam sambutannya, Prof. Jaka Sriyana, S.E., M.Si., Ph.D mengatakan, “Konferensi ini diadakan untuk menyebarluaskan ilmu yang telah kita pelajari”.

“Pandemi Covid-19 telah memaksa Perguruan Tinggi dalam keadaan yang tidak nyaman. Salah satunya terjadi di Yogyakarta. Ketika mahasiswa pendatang pulang pulang kampung. Maka, dampak ekonomi lokal itulah yang sangat luar biasa,” tutur Fathul Wahid dalam sambutannya. Ia juga menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang perlu dipikirkan demi masa yang akan datang, tidak hanya bidang ekonomi, namun juga pada Perguruan Tinggi.

Berbeda dengan penuturan Fathul, Gancar Premananto lebih membahas pada ranah bisnis. “Kalau kita ingin menjadi entrepreneur, maka belajar untuk menjadi suffer. Entrepreneur harus siap dalam menghadapi  tantangan luar biasa nantinya. Harus melakukan sustainable improvement”.

Dalam bidang ekonomi, salah satu hal yang perlu diselamatkan ialah UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah). “Kita saat ini berhadapan dengan sesuatu yang kita tidak memiliki pengalaman sebelumnya. Perbedaan ini terutama menyangkut pada masalah kematian. Di bidang ekonomi, hal ini berdampak pada kegiatan ekspor impor yang merupakan indikator ekonomi dunia, kini perlahan-lahan berhenti. Banyak perusahaan memberlakukan PHK (Putus Hubungan Kerja) dan investasi menurun tajam,” ungkap Halim Alamsyah. Menurutnya, sudah tidak ada harapan lagi bagi para pebisnis yang menjalankan usahanya untuk bertahan di tengah kondisi seperti ini. Maka, diperlukan langkah-langkah yang tepat mengingat UMKM merupakan salah satu harapan negara saat ini.

“Dengan menggunakan ekonomi digital, pasar tradisional dapat dihubungkan dengan e-commerce. Ini merupakan salah satu strategi pengembangan UMKM agar dapat naik kelas,” ujar Halim. Ia juga memaparkan bagaimana tahapan pengembangan UMKM secara rinci mulai dari korporatisasi UMKM berbasis klaster, dilanjutkan dengan penguatan kapasitas produksi dan usaha, SDM (Sumber Daya Alam), serta kapasitas pasar. Setelah dua tahapan itu terlewati, maka UMKM akan masuk ke tahap penguatan akses pembiayaan.

“Terapkan strategi Hybrid Market Driven dan Government Intervention untuk mendorong UMKM naik kelas. Dengan menggunakan program on boarding, UMKM menerapkan e-commerce dan e-payment yang sistematis dan terstruktur yang dapat menguatkan sinergi kebijakan nasional UMKM,” tutupnya. (AMA)

Sejumlah keputusan tentang pembelajaran new normal atau kebiasaan baru dari Kemendikbud tahun ajaran 2020/2021 mengakibatkan banyaknya perubahan yang menghasilkan banyak inovasi dalam dunia pendidikan, salah satunya adalah inovasi mengenai gaya penyelenggaraan kegiatan pengenalan kampus atau yang biasa disebut dengan Masa Orientasi. Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia adalah salah satu fakultas yang menyelenggarakan rangkaian Orientasi Mahasiswa melalui daring dengan memanfaatkan kanal youtube

FBE UII MENYAPA merupakan salah satu kegiatan dari rangkaian acara Orientasi Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2020/2021 yang menghadirkan Pimpinan Fakultas dan Pengelola Program Studi untuk lebih dekat dalam memberikan informasi tentang kefakultasan dan proses akademik kepada para orang tua dan para mahasiswa baru yang tersedia di kanal youtube FBE UII (24/9). FBE UII MENYAPA membahas mengenai empat informasi utama yaitu akademik, Program Studi Manajemen Program Sarjana, Program Studi Akuntansi Program Sarjana, dan Program Studi Ekonomi Pembangunan Program Sarjana. 

Prof. Dr. Jaka Sriyana, M.Si selaku Dekan FBE UII menjelaskan mengenai akreditasi dari sepuluh program studi yang ada di FBE UII, beliau mengatakan bahwa sembilan dari sepuluh program studi tersebut telah terakreditasi A dan hanya program diploma yang sedang diusahakan dalam proses akreditasi. Pada sesi ini, diuraikan pula fasilitas dan kegiatan pembelajaran keagamaan yang dipaparkan oleh wakil dekan.

Pada saat penyampaian informasi mengenai Program Studi Manajemen, Anjar Priyono, SE., M.Si., Ph.D. selaku Ketua Program Studi Manajemen Program Sarjana mengatakan bahwa terdapat keunikan pada prodi manajemen yang terletak pada nilai-nilai keislaman yang senantiasa di terapkan pada saat pembelajaran di kampus. “Ditempat kita itu memiliki nilai-nilai keislaman yang begitu kuat, sehingga pada waktu saudara nanti akan lulus dari prodi manajemen, itu akan memiliki karakter-karakter yang mature (dewasa), professional (profesional), wisdom (bijaksana), dan juga humble (sederhana) dan ini terbawa pada saat saudara nanti akan memasuki ke dunia kerja,” tukas beliau. 

Selanjutnya, Studium Generale yang dipandu oleh Aditya Pandu Wicaksono S.E., Ak., M.Ak. mengenai penjelasan Program Studi Akuntansi. Diawali dengan sambutan oleh Dr. Mahmudi, S.E., M,Si selaku Ketua Program Studi Akuntansi, beliau mengatakan bahwa Prodi Akuntansi memiliki keunggulan-keunggulan seperti mendapat rekognisi internasional dan kurikulum prodi akuntansi sudah terverifikasi ACCA. Dengan tercapainya kurikulum ini, maka akan memudahkan mahasiswa Prodi Akuntansi FBE UII memperoleh sertifikasi profesi internasional. 

Dr. Sahabudin Sidiq, MA. Selaku Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan mengatakan bahwa Prodi Ekonomi pembangunan sudah tersertifikasi Association of Southeast Asian National (ASEAN) University Network-Quality Assurance (AUN-QA) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas standar universitas di tingkat ASEAN. Beliau memaparkan visi Prodi Ekonomi Pembangunan memiliki komitmen untuk kesempurnaan risalah dan islamiah. (LIN/DH)