Program Sarjana (S1) Akuntansi Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar acara temu akrab dosen, staf, dan mahasiswa baru 2023 dengan bertajuk “Accounting Meet Up!” di Lapangan Sorak Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) pada Sabtu (9/9). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan lingkungan baru kepada mahasiswa baru.

Acara temu akrab dimulai pada pukul 09.00 WIB dan diisi dengan berbagai kegiatan ser. Dimulai dengan sharing experience dari para mahasiswa berprestasi, games interaktif, hingga networking session yang diakhiri dengan santap siang bersama. Accounting UII Meet Up juga diramaikan dengan pertunjukan live music dari Sinaran Entertainment.

“Selamat datang kepada mahasiswa Jurusan Akuntansi FBE UII 2023,” ujar Prof. Rifqi Muhammad, S.E., M.Sc., Ph.D. selaku Ketua Program Studi Akuntansi Program Sarjana menyambut para tamu yang hadir. “Sudah sepekan Anda berkuliah di FBE dan nantinya selama kurang lebih empat tahun akan menimba ilmu di sini. Alangkah baiknya jika kita saling mengenal lebih akrab lagi,” lanjut Rifqi. 

Sharing session dibuka oleh Nelva, mahasiswa Program Sarjana Akuntansi angkatan 2020 dengan membagikan pengalaman menariknya selama bergabung di Association of Chartered Certified Accountants (ACCA). “ACCA itu certificate untuk akuntan profesional dan ada beberapa step nya. Di awal kita ambil knowledge based financial accounting diperuntukkan bagi mahasiswa seperti kita.” Nelva pun melanjutkan, “Lalu untuk ujiannya sendiri namanya Certification Applied Skills.” 

Lebih lanjut, Amanda Citra Nabila atau kerap disapa Amanda, juga berbagi cerita terkait pengalamannya sebagai mahasiswa International Program Akuntansi UII dalam menempuh Program Double Degree di UII dan Saxion University of Applied Sciences. “Dari UII sudah sangat memfasilitasi untuk mendukung mobilitas mahasiswa yang ingin melakukan exchange ataupun double degree. Daftarnya pun cukup mudah dan dibantu oleh UII juga, kita tinggal mempersiapkan nilai dan mata kuliah yang harus disesuaikan dan juga yang paling  penting adalah ujian kesiapan bahasa Inggris,” ungkap Amanda.

Selain itu, Amanda juga mengungkapkan mengenai beberapa manfaat yang didapatkan dari program tersebut. “Alhamdulillah selama di Belanda sangat seru dan aku bisa merasakan international exposure. Selain akademik, ada banyak kesempatan dan peluang lainnya. Untuk public speaking pun aku bisa lebih percaya diri,” tutur Amanda.

Accounting UII Meet Up tahun ini dilaksanakan tidak hanya sebagai ajang untuk mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan antar mahasiswa, dosen, dan staf, tetapi juga menjadi wadah untuk saling bertukar pikiran dan berbagi pengalaman yang telah dilalui selama di Program Studi Akuntansi FBE UII. (ADC/NARD)

Fakultas Bisnis Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) dalam menyambut mahasiswa ajaran baru 2023 mengadakan orientasi mahasiswa dengan tajuk “Semangat Taaruf” atau disingkat sebagai Semata. Agenda Semata dilaksanakan selama 2 hari berturut-turut tepatnya pada 28-29 Agustus 2023.

Semata 2023 mengusung tema “Humanis, Progresif, Bersinergi” yang bertujuan agar mahasiswa baru dapat memiliki asas kemanusiaan, dapat menjadi pemimpin yang lebih responsif terhadap sekitar, dan dapat meningkatkan rasa gotong royong pada jiwa mereka. 

Dalam acara ini mahasiswa baru mengikuti berbagai macam kegiatan. Pada hari pertama terdapat  Opening Ceremony dan sapa dosen, Stadium General, I’M UII dan UII Way, Focus Group Discussion (FGD), serta yang terakhir kelembagaan dan ke UII-an. Dilanjutkan pada hari kedua terdapat Expo, business idea competition, manajemen aksi, simulasi aksi, panggung aspirasi, dan ditutup dengan closing ceremony

Di masa transisi dari SMA ke dunia perkuliahan, Semata 2023 menjadi sarana bagi mahasiswa untuk dapat lebih mengenal FBE UII lebih dekat. Kegiatan ini akan memberikan gambaran perkuliahan agar tidak terjadi culture shock saat masuk kuliah

Selama pengenalan fakultas ini, mahasiswa juga belajar mengenai slogan UII, yaitu “I’M UII” yang disampaikan oleh Dekan FBE Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D. Singkatan tersebut mencerminkan  identitas UII sebagai Islami, Mondial, Unggul, Intelektual, dan Indonesia. “Lima identitas itulah yang merupakan cita-cita dari pendiri UII,” jelas Johan. 

“Di kuliah kalian juga tidak hanya tentang materi saja, tetapi disini kalian juga akan mendapatkan keagamaan. Itulah keunggulan UII dari kampus-kampus lainnya,” ungkap Johan menambahkan. 

(IAS)

 

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) dalam menjalankan fungsi dan tugasnya selalu berusaha memberikan layanan dan juga fasilitas yang terbaik bagi seluruh mahasiswanya. Sabtu (26/9), FBE UII menggelar acara “FBE Menyapa 2023” yang dihadiri oleh mahasiswa baru tahun 2023. Kegiatan ini memiliki tagline “Informatif, transparan, edukatif.” 

Acara ini juga merupakan salah satu langkah FBE UII memberikan sambutan hangat kepada mahasiswa baru. Selain itu, acara ini memberikan wawasan kepada mahasiswa baru terkait kefakultasan, penjelasan akademik Program Sarjana pada Program Studi Manajemen, Program Studi Akuntansi, dan Program Studi Ekonomi Pembangunan, serta penjelasan akademik pada Program Sarjana Terapan. Selain itu, disampaikan juga mengenai layanan akademik, teknologi informasi, dan perpustakaan yang berada di FBE UII.

Kegiatan ini diadakan agar para Mahasiswa Baru dapat mengenal lebih dekat mengenai FBE UII, mulai dari fasilitas dan juga program yang diberikan untuk menunjang proses pembelajaran sehingga output yang didapatkan oleh mahasiswa lebih luas.  Abdul Moin , S.E, M.B.A., Ph.D., CQRM. Wakil Dekan Bidang Sumber Daya menyampaikan bahwa,  “FBE UII telah berupaya memberikan berbagai fasilitas penunjang untuk memudahkan belajar mahasiswa dan mengeksplore diri. Harapannya semua itu dapat dimanfaatkan untuk menunjang pembelajaran yang terbaik sehingga dapat bersaing tidak hanya skala nasional tetapi juga skala internasional.”

Selain itu, untuk menghasilkan mahasiswa yang mampu menerapkan bentuk islam rahmatan lil alamin, Drs. Ahmad Tohirin, M.A., Ph.D.Wakil Dekan Bidang Keagamaan Kemahasiswaan Alumni (KKA) dalam penyampaian materinya menambahkan bahwa, “Keagamaan merupakan aspek yang paling diutamakan, dengan keagamaan ini seluruh mahasiswa UII akan mendapatkan program-program dan keagamaan yang relatif komprehensif.”

(IA/FR)

Bersinergi dengan Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII), PT. Pegadaian Yogyakarta telah menggelar Seminar Literasi Keuangan dengan tema “Pegadaian Peduli Pendidikan” di Hall Lt. 1 FBE UII pada Rabu (23/8). Kegiatan berlangsung selama tiga jam, dimulai dari pukul 09.00 hingga 12.00, dan dihadiri oleh sekitar 80 mahasiswa dari berbagai jurusan di FBE UII.

Acara dimulai dengan pembukaan yang meriah, termasuk pengumuman tentang challenge Instagram oleh MC, yang mengajak peserta untuk berpartisipasi dengan hadiah menarik, seperti logam mulia. Drs. Achmad Tohirin, M.A., Ph.D., Wakil Dekan Bidang KKA FBE UII, memberikan keynote speech yang mengapresiasi kegiatan ini dan menyoroti pentingnya literasi keuangan. Ia menjelaskan, “Mudah-mudahan seminar ini dapat meningkatkan literasi dan pemahaman mengenai konsep pegadaian yang hari ini sudah banyak pesaingnya, maka masyarakat perlu aware mana yang bisa digunakan dan perlu dihindari seperti kasus pinjaman online tidak aman.”

Materi pertama disampaikan oleh Ahmad Budi Mulyanto, Assistant Vice President Pegadaian Area Yogyakarta. Dalam sesi ini, Ahmad menjelaskan tentang Program Gadai Peduli, khususnya Gadai Peduli Pendidikan. Ia mengungkapkan, “Program Gadai Peduli pendidikan membantu dan memudahkan biaya pendidikan, kemudahan 60 hari, 2,5 juta tanpa bunga. Melalui program Gadai Peduli, Pegadaian memberikan layanan pinjaman bebas bunga untuk transaksi gadai. Nasabah dapat memperoleh pinjaman hingga Rp 2,5 juta dengan fasilitas gadai bebas bunga hingga 60 hari untuk Gadai Reguler.”

Pada sesi kedua, Muhammad Bekti Hendrie Anto, S.E., M.Sc., Direktur Pengkajian dan Pengembangan Bisnis dan Ekonomi Islam FBE UII, membahas inklusivitas dan urgensi literasi keuangan bagi Generasi Z (Gen-Z). Ia menekankan pentingnya literasi keuangan untuk memberdayakan Gen-Z dalam mengelola keuangan mereka. Muhammad mengungkapkan, “Gen-Z banyak yang tidak cakap mengelola keuangan, maka dibutuhkan literasi, nah dengan literasi yg tinggi mereka diharapkan dapat mengakses lembaga keuangan yang aman.”

Selama seminar, peserta juga mendapatkan fasilitas berupa E-Sertifikat, snack, makan siang, serta souvenir seperti totebag dan tumbler. Ada juga booth Pegadaian yang memungkinkan peserta untuk berinteraksi langsung, bertanya, dan berkonsultasi mengenai layanan Pegadaian. Dengan menyediakan informasi dan pengalaman yang berharga, seminar literasi keuangan ini memberikan manfaat yang nyata bagi para peserta.

(NIK/AN)

Minggu (30/07), Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) mengadakan acara Bootcamp Asean Investment Challenge 2023 dengan tajuk “Penguatan Kompetensi Investasi dan Manajemen Risiko” yang bertempat di Laboratorium FBE UII. Acara ini diikuti oleh 30 mahasiswa Prodi Manajemen dan mahasiswa FBE UII dari Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM). Adapun tujuan diselenggarakannya acara ini adalah untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang dasar-dasar perdagangan saham, manajemen risiko, dan isu-isu terkait aktivitas trading. Selain itu, dengan diselenggarakannya acara ini mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan keterampilan dalam melakukan analisis investasi dan pengelolaan risiko.

Acara ini dibagi kedalam tiga sesi. Sesi pertama dimulai pukul 08.00-10.00 dengan pemateri Yogiswara Perdana, MM dari Mandiri Sekuritas dengan materi “Manajemen Risiko” yang membahas tentang prinsip-prinsip manajemen risiko serta strategi dan teknik manajemen risiko trading. Sesi kedua dimulai pada pukul 10.30-12.30 dengan pemateri Elton Buyung Satrianto, MBA selaku Sekretaris 1 DPW Propami Jogja yang membawakan materi tentang “Environmental, Social, and Corporate Governance (ESG) Investing”. Pada sesi kedua ini, Elton menjelaskan mengenai kerangka kerja dan pergerakan harga ESG. 

“ESG Investing itu konsepnya sebetulnya seperti kita trading saham atau beli saham, tetapi sampai dibuatkan konsep adalah supaya kita berinvestasi pada emiten yang sudah berorientasi pada ESG,” tutur Elton. “Ternyata social performance itu tidak terlalu berpengaruh secara signifikan. Social performance itu ada lembaga global namanya GRI (Global Reporting Initiative). Dia mirip lembaga penilaian perusahaan, jadi kalau ada perusahaan punya social performance yang bagus maka perusahaan tersebut harus melaporkan social performance mereka ke GRI,” lanjut Elton. 

Tak lupa, Elton juga menjelaskan mengenai cakupan dari ESG itu sendiri, “Cakupan dari ESG itu ada tiga, yang pertama ada environment, social, kemudian governance. Environment itu fokus dengan mempertimbangkan dampak operasional bisnis terhadap lingkungan. Sedangkan untuk social sendiri mencakup aspek-aspek yang berhubungan dengan karyawan seperti keselamatan kerja, kesejahteraan, hak asasi manusia, dan lain-lain.”

Setelah sesi kedua selesai, acara dilanjutkan dengan memasuki sesi ketiga yang dimulai pukul 13.30 dengan pemateri Zunarsa Hafizh, S.E., selaku Bendahara DPW Propami Jogja Solo. Zunarsa membawakan materi tentang riset dan informasi pasar, market and rumour management, serta market maker yang mana sekaligus menjadi penutup pada acara kali ini.

(ANZ/FR)

Yogyakarta, Jumat (11/08) – Dalam rangka mendorong pertukaran lintas budaya dan memperkaya pengalaman pendidikan baik akademik maupun non-akademik, Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII memiliki rencana strategi yaitu melalui International Student Mobility (ISM).

FBE UII saat ini sedang berupaya mengembangkan program internasionalisasi seluas-luasnya untuk dosen, tenaga kependidikan (tendik), dan mahasiswa. Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D, Dekan FBE UII menyampaikan bahawa, “Mahasiswa yang akan berangkat untuk melakukan program ISM akan membawa misi UII khususnya Fakultas Bisnis dan Ekonomika untuk melakukan globalisasi.”

Hal tersebut direalisasikan pada tahun ini yaitu salah satunya melalui keberangkatan 15 mahasiswa melakukan program ISM yang terbagi menjadi 6 mahasiswa Double Degree, 6 awardees IISMA (Indonesia International Student Mobility Award), 1 awardee International Credit Transfer (ICT), dan 2 mahasiswa Students Exchange.

Universitas tujuan untuk mahasiswa double degree yaitu Saxion University, Belanda dengan masa studi 1 tahun atau 2 semester, dan Nanjing Xiaozhuang University, China dengan masa studi 2 tahun atau 4 semester.

Untuk Program IISMA mahasiswa akan belajar satu semester di universitas tujuan. 6 awardees IISMA FBE UII tahun ini berhasil diterima di University of Pennysylvania, Vytautas Magnus University, Michigan State University, University of California Davis dan Universitas Kebangsaan Malaysia. IISMA sendiri merupakan skema beasiswa Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud Ristek RI) yang termasuk dalam program Kampus Merdeka atau MBKM. Tujuan dari IISMA sendiri adalah untuk mendanai program mobilitas belajar mahasiswa Indonesia ke universitas di luar negeri.

Selain itu, satu mahasiswa yang lolos menjadi awardee ICT akan berangkat ke De La Salle University, Filipina. ICT juga merupakan salah satu merupakan program dari Kampus Merdeka, Kemendikbud Ristek RI yang diperuntukkan untuk mahasiswa Perguruan Tinggi di Indonesia.

Terakhir untuk 2 mahasiswa yang mengikuti program exchange akan berangkat ke Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) dengan lama studi 1 semester. UKM sendiri telah bermitra dengan UII sejak tahun 2001, sehingga ini merupakan salah satu bentuk pemanfaatan peluang kolaborasi dalam memfasilitasi mahasiswa untuk internasionalisasi.

Mengirimkan mahasiswa untuk belajar di universitas luas negeri tentunya akan dihadapkan dengan beberapa tantangan seperti kurikulum dan lini masa pembelajaran yang berbeda. Namun,

FBE UII sangat terbuka dengan berbagai program-program dari internal ataupun eksternal seperti pemerintah yang memiliki tujuan pengembangan diri mahasiswa melakukan Internasionalisasi, “FBE UII selalu berupaya untuk memfasilitasi dan mendampingi mahasiswa dalam proses internasionalisasi, hal ini sangat dibutuhkan untuk nantinya mempertahankan ranking universitas baik secara nasional dan internasional. Selain itu, harapannya melalui program ISM ini mahasiswa bisa mengenalkan UII dan memiliki pengalaman Mondial,” tutur Johan.

FBE UII telah banyak menjalin kemitraan dengan universitas-universitas di luar negeri seperti dengan SolBridge University. Hal ini untuk memudahkan mahasiswa baik program regular dan International Undergraduate Program (IUP) FBE UII dalam internasionalisasi. Selain itu, untuk melancarkan upaya internasionalisasi IUP FBE UII juga telah merancang anggaran khusus yang diperuntukkan melancarkan kegiatan-kegiatan tersebut.

Drs. Achmad Tohirin, M.Si., Ph.D., Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Alumni menambahkan bahwa FBE UII sangat bangga kepada 15 mahasiswa terpilih dan diterima di program-program ISM di universitas-universitas tujuan. “Prinsipnya melalui program ini menjadi langkah untuk mengekspos mahasiswa FBE UII di dunia global dan belajar menjadi masyarakat global agar tidak seperti katak dalam tempurung. Untuk itu, program seperti ISM ini memang di desain untuk mewujudkan hal tersebut yaitu mengenalkan pada dunia global,” pungkas Achmad.

Achmad berpesan pada mahasiswa-mahasiswa yang akan berangkat nanti bahwa agar dapat menjaga diri dan segera menyesuaikan diri, “Mahasiswa nantinya pasti akan dihadapkan oleh berbagai perbedaan di lingkungan baru yang mungkin dirasa kurang nyaman atau hal ini biasa disebut culture shock. Namun, hal tersebut jangan dijadikan alasan untuk memanjakan diri sehingga menghambat berbagai program dan proses studi disana. Segera lakukan penyesuaian diri, persiapkan mental dan tanggap menyikapi perbedaan seperti pemikiran dan keyakinan.”

“Program-program ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk berkarya di dunia global menjadi arif dan bijaksana,” tambah Achmad.

Penulis : Erfin Mahirayani

Humas FBE UII

Enam perwakilan Program Studi International Business Management, School of Business and Management (SBM) Universitas Ciputra Surabaya (UC) melakukan kunjungan ke Program Studi Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) di Ruang Sidang Utama 1.1 FBE UII pada Kamis (20/7). Kunjungan ini dilaksanakan dalam bentuk studi banding antara dua program studi perihal implementasi kurikulum dan model pelaksanaan tugas akhir.

Kunjungan Studi banding ini disambut hangat oleh Dekan FBE UII Johan Arifin, S.E., M. Si., Ph.D. dan Wakil Dekan Bidang Sumber Daya Abdul Moin, S.E., MBA., M.Res., Ph.D., CRQM. Kegiatan ini merupakan studi banding yang diadakan dalam rangka peningkatan mutu Program Studi International Business Management (IBM UC) Surabaya. Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa perwakilan dari SBM UC Surabaya, seperti Dr. Tommy C. Efrata, S.E., M.Sc., CFP., QWP., Dr. Timotius Febry Christian, S.T., M.M., M.T., CSCA., CDS., Auditia Setiobudi, S.E., MBA., Deandra Vidyanata, S.AB., M.M., Yoseva Maria Pujirahayu Sumaji, S.E., M.M., MBA., dan Helena Sidharta, S.E., M.M., Ph.D., CBPA.

“Di sini kami memiliki tiga jurusan, yaitu management, accounting, dan economics. Untuk management sendiri ada S1, S2, dan S3 serta untuk Sarjana Terapan namanya Bisnis Digital,” tutur Johan saat memaparkan profil fakultas. “Kami juga memiliki beberapa program andalan yang selama ini kita jalankan, ada ERP, ACCA, ABEST, dan AUN-QA,” tutur Johan.

Lebih lanjut, Abdur Rafik, S.E., M.Sc. selaku Ketua Jurusan Manajemen  memaparkan mengenai kurikulum yang diterapkan di Program Studi S1 Manajemen. “Kurikulum yang saat ini Kami terapkan, yaitu kurikulum 2021, dimana kurikulum ini telah mengadopsi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Dengan mengintegrasikan secara langsung konsep MBKM dengan kurikulum Kami,” ujar Rafik.

Selain itu, Rafik juga menjelaskan mengenai beberapa pilihan tugas akhir yang dapat mahasiswa ambil, seperti skripsi, magang, maupun rancang bangun bisnis. “Sejauh ini, skripsi yang paling banyak diambil oleh mahasiswa Manajemen kemudian magang dan yang terakhir rancang bangun bisnis,” jelas Rafik.

Menanggapi hal tersebut, Timotius selaku perwakilan dari UC Surabaya turut menjelaskan tentang jalur tugas akhir yang dapat diambil oleh mahasiswa UC Surabaya, berupa skripsi dan jalur publikasi. 

Acara studi banding ini diakhiri dengan pertukaran cinderamata dan pihak UC Surabaya juga berharap dapat menyambut kunjungan balasan dari FBE UII di masa mendatang agar bisa lebih mempererat hubungan antara kedua belah pihak.

(NAH/ANZ)

PT. Pembangunan Perumahan Semarang-Demak (PT. PPSD) mengunjungi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) pada (21/07) pukul 13.00 WIB. Kunjungan ini dilaksanakan di Ruang Sidang 1.1 Dekanat FBE UII dalam rangka Penandatanganan  Memorandum of Agreement (MoA) antara FBE UII dengan PT. PPSD. Kegiatan ini dihadiri oleh 11 orang perwakilan dari FBE UII dan PPSD.

Penandatangan MoA dilakukan oleh Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D., selaku Dekan FBE UII dan Pramusinto, S.E., M.M., selaku Direktur Keuangan PT. PPSD. Kemudian, acara dilanjutkan dengan penyampaian dari Johan terkait kerjasama kedua belah pihak ini, “Yang terpenting disini adalah Implementation of Activity (IA)-nya bukan MoA kedua belah pihak.”

Johan juga mengungkapkan harapannya, “Melalui kerja sama ini, kedepannya FBE dapat berkembang dengan lebih baik lagi baik dari sisi akademik maupun non akademik.”

Selanjutnya, perwakilan pihak PT. PPSD menyampaikan beberapa hal terkait kerja sama ini, “Kami memang punya program untuk sinergi antara praktisi dan akademisi, dimana praktisi ini biasanya berjalan menyesuaikan kondisi bisnis di lapangan. Sedangkan, dalam akademisi biasanya teori-teori yang berjalan cepat di-update, sehingga kita punya dasar dan mampu mengikutinya,” ujar Pramusinto.

Kerja sama ini juga dapat memberikan kesempatan bagi para dosen dan mahasiswa untuk dapat bekerja atau memiliki pengalaman di perusahaan ini, “Kami juga akan menerima, bila ada dosen atau mahasiswa yang mau magang atau belajar di tempat kami yang nanti harapannya dapat saling mendukung,” tambah Pramusinto. 

Acara selanjutnya yaitu pemaparan overview dari PT. PPSD yang membahas mengenai proyek-proyek yang sedang dijalankan oleh perusahaan tersebut. Di akhir sesi FBE UII dan PT. PPSD melakukan tukar cendera mata sebagai bentuk kenang-kenangan dari kerja sama yang terjalin di antara kedua belah pihak.

(NIK/SHM)

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) mengadakan Info Session terkait Future Career with ACCA Qualifications untuk Mahasiswa Program Studi Akuntansi angkatan 2022 yang memenuhi kualifikasi calon mahasiswa program  Association of Chartered Certified Accountants (ACCA). Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu (15/07) dengan narasumber Julia Simatupang, S.Sos., Dra. Yuni Nustini, MAFIS., Ak., CA., Ph.D., dan Tiyas Kurnia S.Ak., M.Sc. Acara ini terdiri dari tiga sesi yang dimulai dengan sambutan serta pengenalan program ACCA oleh Prof. Rifqi Muhammad S.E., S.H., M.Sc., Ph.D., selaku Ketua Prodi Sarjana Akuntansi FBE UII.

Program ACCA adalah jembatan karir global bagi akuntan profesional karena dilengkapi dengan keterampilan dan kompetensi yang relevan di setiap area akuntansi dan finansial. “Dengan kualifikasi ACCA, Anda akan dapat membuka prospek kerja yang lebih luas dan kompeten, tentunya tanpa perlu berlama-lama menunggu panggilan karena kompetensi yang mumpuni dan banyak dicari,” ujar Rifqi. 

Julia juga menekankan pentingnya kualifikasi ACCA bagi akuntan pada welcoming speech, “Jika Anda lulus dengan ACCA Qualifications, berbagai industri akan langsung percaya pada kompetensi anda tanpa melihat background universitas anda menempuh pendidikan. Karena ACCA diakui secara global.”

Kerjasama yang dijalin oleh FBE UII dan ACCA menghasilkan exemption delapan modul fundamental ACCA, yang berarti mahasiswa yang akan mengambil kelas fundamental hanya perlu menempuh ujian dua modul, yaitu modul F5 (Performance Management), dan F8 (Auditing & Assurance). “Selain sarjana akuntansi kalian akan mendapatkan tambahan diploma atau advanced diploma in accounting and business yang bisa kalian peroleh ketika mengambil kelas akselerasi ACCA dan lulus ujian modul,” tutur Yuni.

Biaya perkiraan untuk setiap ujian modul adalah Rp2.500.000,00. Namun bagi mahasiswa yang berhasil lulus ujian tersebut, Prodi Akuntansi UII akan memberikan reimburse sesuai dengan jumlah yang dibayarkan. Selain itu, mahasiswa yang berhasil lulus dua ujian modul diperkenankan tidak mengikuti ujian komprehensif karena dianggap sudah memiliki kemampuan yang cukup.

Hasil yang memuaskan tentunya membutuhkan banyak pengorbanan, begitu pula dalam mengambil kelas akselerasi ACCA ini. Nelva, seorang mahasiswa dari Prodi Akuntansi yang telah lulus kedua ujian modul ACCA, mengungkapkan, “Aku menghabiskan waktu ratusan jam saat liburan untuk belajar ujian modul, and alhamdulillah I passed, it worth the effort.”

Kelas ACCA menawarkan applied skills daripada teori semata, sehingga memberikan pengalaman nyata tentang pembukuan suatu perusahaan. “It seems challenging but achievable,” pungkas Tiyas meyakinkan para peserta bahwa setiap rintangan mampu dihadapi dengan baik.

(CRA/ND)

Pada Kamis (6/7), Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) mengadakan Info Session University Kebangsaan Malaysia (UKM) Exchange Programme atau sesi informasi program pertukaran mahasiswa ke UKM. Sesi informasi ini dipandu langsung oleh Istyakara Muslichah, S.E., MBA yang merupakan salah satu dosen di Program Studi Manajemen FBE UII. Kegiatan ini dihadiri secara daring oleh sekitar 40 mahasiswa dari Program Studi Manajemen, Akuntansi, maupun Ekonomi Pembangunan. 

Program Pertukaran mahasiswa telah berlangsung secara rutin dan dibuka setiap semester oleh UKM. “Untuk semester ganjil, program akan dimulai pada bulan Oktober dan proses pendaftaran ditutup pada bulan Juli. Sedangkan untuk semester genap program akan dimulai pada bulan Maret yang mana pendaftarannya akan ditutup pada pertengahan Januari,” jelas Istyakara.

Saat ini UKM telah menjalin kerjasama dengan banyak universitas di dunia termasuk dengan UII. Sebagai universitas mitra, UII mendapat kesempatan untuk melakukan program pertukaran pelajar secara inbound. Keuntungannya, mahasiswa UII bisa terbebas dari biaya kuliah atau tuition fee selama menjalankan exchange programme.

“Kalau dari UKM sebetulnya syaratnya sudah menyelesaikan 2 semester untuk bisa mengikuti program ini, tetapi kalau dari Prodi Manajemen kami hanya mengakomodir untuk yang saat ini semester 4 dan 6,” tutur Istyakara. Maka dari itu, audience pada sosialisasi ini dikhususkan bagi mahasiswa yang sedang menempuh semester empat dan enam aja.

Istyakara juga menjelaskan beberapa persyaratan dan dokumen yang diperlukan untuk mendaftar Exchange Programme secara rinci. Diantaranya mahasiswa perlu menyiapkan transkrip nilai, sertifikasi bahasa inggris, surat rekomendasi dari universitas asal, pas foto, dan foto paspor yang nantinya akan diakumulasi oleh tim PIC untuk diserahkan ke pihak UKM.

Lebih lengkapnya, Istyakara menambahkan penjelasan terkait mata kuliah apa saja yang bisa diambil mahasiswa selama masa pertukaran pelajar di UKM. Spesifiknya terdapat 7 mata kuliah yang meliputi; International Economy, Social and Political Analysis in Development, Computer Applications, International Human Resources Management, International Business, International Marketing, dan Strategic Management.

Tidak sendiri, Istyakara ditemani oleh rekannya dari UKM, “Dr. Soliha Sanusi ini merupakan teman saya semasa kuliah S2 yang merupakan lecture di UKM,” tutur Istyakara. Pada akhir sesi, Dr. Soliha Sanusi juga turut menjawab beberapa pertanyaan mahasiswa terkait proses pendaftaran program pertukaran mahasiswa tersebut. 

(NIK)