,

International Visiting Lecturer, Kesempatan Mahasiswa Jurusan Manajemen FBE UII Belajar dari Professor AGH University of Science and Technology.

Jurusan Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) kembali menyelenggarakan kegiatan visiting lecturer bertajuk Innovativeness and Sources of innovation in Enterprises: Developing Program Innovation Strategy, dengan mengundang Profesor dari  AGH University of Science and Technology dr hab. Eng. Joanna Duda sebagai dosen tamu, Jumat (24/02).

Kegiatan visiting lecturer ini dilaksanakan secara hybrid. Daring melalui platform Zoom Cloud Meeting dan luring di Aula Utara FBE UII yang dipimpin oleh Moderator Dosen aktif Jurusan Manajemen yaitu Dr. Majang Palupi, BBA., MBA. Dan diikuti oleh Mahasiswa program magister (S2) dan sarjana Program(S1) Jurusan Manajemen FBE UII.

Diawali dengan pemberian sambutan sekaligus pembukaan acara, Dekan FBE UII Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam mendukung terlaksananya kegiatan ini. Johan berharap, mahasiswa dapat memaksimalkan kesempatan pertemuan ini dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai strategi inovasi.

Pada sesi pemaparan materi, Joanna mengemukakan bagaimana setiap organisasi perlu menyesuaikan strategi untuk masing-masing tahapan di dalam product life cycle, antara lain: kelahiran, pertumbuhan, kedewasaan, dan kemunduran produk. Joanna juga menekankan terkait  inovasi dibagi menjadi dua. “Inovasi dapat dilihat dari sisi produk dan jasa. Inovasi bukan hanya menciptakan barang yang baru, tapi juga bagaimana organisasi itu dapat meningkatkan performa produk yang sudah ada, dan tidak hanya produk saja tetapi inovasi  itu juga muncul dari perbaikan sistem organisasinya,” tutur Joanna.

Joanna mengajak audience untuk mengidentifikasi mengenai apa saja hambatan dan rintangan yang dihadapi oleh organisasi. Dimana biasanya kendala terjadi akibat ketidakpahaman regulasi, kondisi ekonomi, dan kompetensi dari sumber daya manusia. Lebih lanjut Joanna memaparkan beberapa poin terkait dengan bentuk inovasi serta rintangan yang dihadapi.

Menurutnya ada berapa poin terkait dengan rintangan inovasi yakni adalah dari segi finansial, keterbatasan akses teknologi dan minimnya permintaan atas inovasi di pasar. Terkait hal ini, Majang Palupi selaku moderator turut memberikan komentar. “Namun saya kira rintangan yang ketiga cukup minim dikarenakan kecenderungan semakin tingginya permintaan atas inovasi,” tutur Majang menanggapi.

Tak lupa Joanna juga mengajak diskusi mengenai bagaimana sebuah organisasi dapat menghadapi suatu rintangan ketika mereka sedang masuk maupun keluar dari pasar. Ia memberitahukan kepada kita semua mengenai pentingnya segmentasi pasar yang merupakan titik poin dengan mempertimbangkan beberapa faktor yang  mana seperti kita ketahui bersama bahwa diantaranya ialah demografi, geografi, ekonomi, dan sosial. 

“Untuk menjadi inovatif, yang paling penting adalah bagaimana kita menjadi diri yang inovatif dahulu supaya dapat mengarahkan organisasi menjadi organisasi yang berinovasi,” ujar Joanna sebelum menutup sesi pemaparan materi. (NAH/DM)