Anjangsana Upaya Peningkatan Mutu 

Sebagai bentuk upaya meningkatkan kualitas sistem pendidikan, Fakultas Ekonomi UII berkomitmen untuk terus mengembangkan mutu agar selalu menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Upaya ini diimplementasikan dalam kegiatan kunjungan yang dilakukan pada hari Jumat, 28 Juni 2019. Pada kesempatan kali ini, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia menerima kunjungan dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. “Kegiatan ini bukan hanya sebagai ajang silaturrahmi, tapi juga diharapkan untuk saling belajar dan bertukar ilmu.” ujar Dr. Sahabudin Siddiq, S.E., M.A. selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Program Sarjana Fakultas Ekonomi UII.

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dihadiri oleh tiga perwakilan, yaitu Arief Fitrijanto, S.Si., M.Si selaku Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan, Cut Erika Ananda Fatimah, S.E., M.B.A. selaku Ketua Prodi Studi Perbankan Syariah, dan Ela Patriana, M.M. selaku Sekretaris Program Studi Manajemen. Berasal dari latar belakang yang sama yaitu pendidikan ekonomi, mereka bertiga berharap mendapat pengetahuan yang lebih luas lagi tentang bagaimana mereka belajar dari tempat yang memiliki wawasan yang sama di bidang mereka.

Kegiatan dimulai pukul 09.00 WIB, dibuka dengan sambutan oleh Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Dr. Sahabudin Siddiq, S.E., M.A. dan dilanjutkan dengan penjelasan singkat tentang Fakultas Ekonomi UII. Beliau menjelaskan tentang sistem pengajaran dan pendidikan yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi UII. Tidak hanya itu, beliau juga menjelaskan tentang fasilitas akademik dan kemahasiswaan yang disediakan dengan baik di kampus ini. Mulai dari tenaga pengajar, kurikulum,  kerjasama, alumni, dan lain-lain.

Diskusi pagi itu diawali dengan membicarakan perihal perbedaan kurikulum yang diterapkan kedua universitas, terutama pada Program Studi Manajemen dan Akuntansi. Keduanya memiliki program sertifikasi SAP yang tidak dimiliki Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah. Sehingga hal tersebut menjadi inspirasi bagi mereka untuk dapat mengembangkan kedua program studi tersebut. Selain itu, pelaksanaan tugas akhir yang bervariasi dengan adanya tiga pilihan yang dapat ditawarkan pada mahasiswa menjadi karakteristik tersendiri bagi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi UII. Topik selanjutnya yang menjadi pembicaraan hangat yaitu adanya isu bahwa pemerintah digadang-gadang akan menghapus program D3 dan menggantinya dengan D4 atau sarjana terapan. Akan tetapi, isu tersebut masih menjadi perkara yang harus dikaji lebih lanjut terutama bagi civitas akademika di tingkat universitas.

Bukan hanya prodi Manajemen, prodi akuntansi pun memiliki berbagai akreditasi ACCA yang menjadi daya tarik tersendiri. Selain itu, kerja sama dengan berbagai universitas di dalam maupun luar negeri, membuka banyak kesempatan bagi mahasiswanya untuk menerbangkan sayap pengetahuannya lebih lebar lagi. Prodi yang terakhir dibahas pada kesempatan tersebut adalah Ilmu Ekonomi. Tamu dari ibukota tersebut menanyakan perihal adanya Prodi Ekonomi Islam di FE UII, hal ini langsung dijawab lugas oleh tuan rumah bahwa prodi tersebut menjadi bagian dari FIAI UII.

Pertemuan yang dilaksanakan oleh kedua perguruan tinggi islam terbaik ini, tentu tidak lepas dari penerapan nilai keislaman yang diterapkan oleh keduanya. Berkaitan dengan kegiatan  keagamaan wajib yang harus menjadi bagian dari pembelajaran di kampus, UII mengatur SKS kegiatan keagamaan dengan memasukkannya dalam Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI). Sehingga, SKS akademik yang diwajibkan mahasiswanya tetap berjumlah 144. Tidak hanya itu, terdapat banyak pembahasan lain baik yang formal hingga informal. Salah satu contohnya seperti lahan parkir yang tersedia di UII.

Kegiatan hari itu ditutup dengan tour campus oleh delegasi FEB UIN. Mereka mengunjungi beberapa tempat yang menjadi icon dari kampus UII sendiri seperti Laboratorium Komputer, Laboratorium SAP, dan Pojok BEI. Mempererat silaturahmi menjadi salah satu harapan dari adanya kunjungan ini. (NFF)