Antusiasme Mahasiswa Malaysia Berkunjung ke UII

 

Dalam rangka memenuhi agenda kegiatan campus tour sekaligus menjalin tali silaturahmi, Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia berkunjung ke Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) pada hari Kamis (5/9). Kunjungan kali ini dihadiri oleh 12 mahasiswa Magister Bisnis Administrasi (MBA), dengan pimpinan delegasinya, yaitu Ibu Dr. Nabila Azwa. Kali ini FE UII mendapat kepercayaan dari UiTM dan terpilih menjadi universitas pilihan yang dikunjungi di wilayah Yogyakarta.

Acara penyambutan kedatangan universitas yang berpusat di Shah Alam, Malaysia ini terasa hangat dengan dihadiri oleh beberapa mahasiswa dari Pasca Sarjana Program Studi Manajemen FE UII, yang ikut bergabung dalam suasana penuh keakraban.

Kuliah singkat yang diberikan oleh Bapak Arif Hartono, Ph.D., mengusung tema “Global Issue in Business” yang membahas seputar faktor kunci keberhasilan dalam melakukan inovasi. Topik tersebut dipilih, karena pada perkembangannya di era sekarang, tema penelitian Open Innovation ini merupakan salah satu strategi yang tepat yang dapat dilakukan oleh para sarjana dari Indonesia dan Malaysia.

Open innovation sendiri mengandung arti ketika perusahaan menggunakan ide, baik dari internal maupun eksternal. Sehingga digunakan untuk mempercepat produk internal dan memperluas pasar, tulis Chesbrough dalam bukunya Open Innovation, Researching a New Paradigm (Oxford University Press 2006). Open innovation, dalam bahasa Indonesia disebut inovasi terbuka, memiliki perbedaan yang signifikan dengan closed innovation atau inovasi tertutup. Inovasi terbuka akan memanfaatkan pengetahuan eksternal yang bersumber dari para pekerja dari organisasi pihak lain, berbeda dengan inovasi tertutup yang dari awal akan merekrut dan memperkerjakan semua orang terpandai dan berpengetahuan sesuai dengan bidang usahanya.

Lebih lanjut disampaikan perbedaan lain antar keduanya yaitu, pada inovasi terbuka akan mengakui nilai R&D (Research & Development) dari pihak eksternal, sedangkan pada inovasi tertutup berinvestasi pada R&D internal dan memaksimalkan peran mereka dari awal sampai akhir agar lebih menguntungkan. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan inovasi terbuka. Hal ini dilakukan, karena perusahaan yang benar-benar inovatif tidak akan hanya bergantung pada satu sumber untuk menciptakan produk baru. Sebaliknya, mereka harus mengembangkan jaringan inovasi yang lebih luas dengan menangkap ide-ide dan inspirasi dari setiap sumber yang mungkin, dapat diperoleh dari karyawan dan pelanggan.

Guna memetik manfaat yang signifikan dari kedua jenis inovasi tersebut, kuncinya terletak pada komitmen untuk melaksanakannya secara konsekuen dan konsisten. Suatu organisasi juga perlu dituntut untuk memiliki kemampuan yang dinamik, yaitu kemampuan yang juga dapat beradaptasi dengan perubahan yang berlangsung dan mampu mengembangkan kompetensi baru yang diperlukan guna merespon perubahan lingkungan organisasi, serta mampu membuka proses inovasi perusahaan, menggabungkan pengetahuan dan mengikutsertakan kontribusi eksternal.

Melalui agenda kegiatan campus tour di lingkungan UII ini, para mahasiswa (UiTM) juga berkesempatan untuk belajar tidak hanya ilmu-ilmu ekonomi dan bisnis saja, melainkan juga kebudayaan yang berada di wilayah Yogyakarta. Salah satunya yaitu dengan mengunjungi Museum dan Candi Kimpulan yang berada tepat di lingkungan Perpustakaan Pusat UII.

Selama kunjungan berlangsung, para mahasiswa (UiTM) mendapatkan penjelasan mengenai sejarah UII, dimana UII dinobatkan menjadi Universitas Nasional Tertua di Indonesia, hingga benda-benda peninggalan tokoh-tokoh proklamator, pendahulu UII.

Antusiasme menyelimuti mereka ketika melihat lebih dekat Candi Kimpulan dan terdapat Museum yang didalamnya berisikan barang-barang yang juga merupakan peninggalan umat Hindu beberapa abad silam. Rasa takjub dengan adanya Candi Hindu Kimpulan yang berada di wilayah kampus Islam ini. Diharapkan dari kegiatan ini, tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan, tetapi juga dapat menerapkan kerukunan antar umat beragama. Hal ini menjadi contoh bahwa perbedaan tidak untuk diperdebatkan, tetapi bisa saling mengisi dan menghormati. (MSD)