,

Bangun Potensi Diri, Siap Merintis Karier

Persaingan di dunia kerja saat ini memang sangat ketat. Seperti yang kita ketahui walaupun tengah menyandang gelar Sarjana, hal tersebut tidak seratus persen dapat menjamin untuk seseorang dengan mudah mendapatkan pekerjaan. Sehingga sangat penting untuk setiap individu memiliki  keahlian khusus yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

Menanggapi hal tersebut, pada Rabu (4/12) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) gelar workshop dan talkshow bertajuk Building Skills & Career Preparation for Millenials. Acara yang bertempat di Aula Utara FE UII kali ini,  turut menghadirkan pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya, yakni Fajaruddin Achmad Muharom, ST., Direktur PT. Raya Internasional Kosmetik, Teddie Dian Patria, SE., PIT., CEO PT. Bakoel Nusantara, serta Nur Pratiwi Novianti, S.Psi., M.Psi., Psi., Kepala UII Career Center.

Fajarrudin dalam sesinya menerangkan beberapa hal terkait lahirnya pengusaha, “Pertama dari nasab, dimana jika orangtuanya adalah seorang pengusaha dan akan mewariskan usahanya kepada anaknya. Kedua nasib, yang biasanya hal ini terjadi karena adanya unsur ketidaksengajaan. Sedangkan bila hal tersebut direncanakan dari awal maka namanya adalah design.”

“Dalam mempersiapkan karier, yang kita perlukan adalah mimpi. Dream big! But remember, dreams without goals are just dreams,” tambah Fajaruddin.

Ia juga menjelaskan bahwa ketika dreams dan goals sudah didapatkan, selanjutnya adalah mencari benchmark. Hal tersebut diharapkan dapat membantu dalam membangun mimpi menjadi sebuah kenyataan. Tidak sampai disitu, setelah mendapatkan benchmark kita juga harus mencari mentor yang tepat. Dalam membangun mimpi tersebut penting sekali untuk kita membangun sebuah kolaborasi yang akan membantu untuk mengakselerasi bisnis yang sedang  dimulai ataupun yang sedang berjalan.

Selanjutnya Teddie  Dian Patria turut menjelaskan betapa pentingnya keterampilan negosiasi dalam menunjang bisnis dan juga karier. Seperti yang ia kutip dari Carrie Fisher, “everything is negotiable, whether or not the negotiation is easy is another thing,” ungkapnya.

Senada dengan hal tersebut, Nur Pratiwi Noviati turut mengungkapkan tentang bagaimana menjadi pekerja profesional yang baik. “Banyak hal yang harus diperhatikan, mulai dari persiapan mental, persiapan fisik, sampai persiapan dalam menghadapi wawancara kerja,” tutur Nur Pratiwi.

“Kiat-kiat yang dapat dilakukan dalam mempersiapkan mental yakni jangan mudah tergiur nama besar perusahaan, ukur kemampuan diri, jangan mudah menyerah, dan harus mau untuk selalu belajar. Tak kalah pentingnya yaitu persiapan fisik yang meliputi kondisi kesehatan tubuh,  kelengkapan berkas, dan berpenampilan sesuai dengan latar belakang perusahaan,” tambah Nur Pratiwi. (HLL/ARS)