,

Mengembangkan Peluang Inovasi Melalui PKM UII

Kreatifitas yang dimiliki mahasiswa merupakan salah satu aset yang dapat dikembangkan untuk mengharumkan nama bangsa. Berbagai cara dapat dilakukan mahasiswa untuk menyalurkan kreatifitas mereka di bidang-bidang tertentu. Salah satu yang dapat dilakukan adalah menuangkan ide dengan cara menulis. Dalam menunjang kreatifitas mahasiswanya, Universitas Islam Indonesia memiliki Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa di berbagai fakultas. 

Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII memberikan kesempatan untuk mahasiswa yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai penulisan proposal PKM yang baik dengan mengadakan Sosialisasi Program Kreativitas Mahasiswa yang diselenggarakan secara daring melalui Zoom pada Kamis, 19 November 2020. Dalam pembekalan materinya, FBE UII mengundang dua pembicara, Arif Fajar Wibisono SE., M.Sc. selaku pembicara sesi pertama dan Muhammad Ridwan Andi Purnomo ST., M. Sc., Ph.D. selaku pembicara sesi kedua. 

Pentingnya PKM di ranah universitas merupakan tolak ukur kualitas mahasiswa dalam mengasah kreativitasnya. Langkah pertama peserta dalam penulisan proposal PKM adalah dengan menciptakan inovasi yang dapat menyelesaikan masalah sosial di sekitar masyarakat. Setelah mengembangkan inovasi tersebut, mahasiswa akan dibantu dan didampingi penuh oleh universitas dalam penulisan proposal PKM. Output yang akan didapatkan oleh mahasiswa adalah pendanaan dari PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) untuk mengembangkan inovasi yang telah dirancang untuk mengatasi masalah sosial tersebut. 

Dewasa ini, Program Kreativitas Mahasiswa sudah menjadi aset nasional, dimana ide kreatif mahasiswa dituangkan kedalam proposal untuk kemudian diulas. “PKM sudah menjadi aset nasional dan di setiap forum nasional selalu dibahas oleh dosen-dosen dan di blow-up, sehingga mahasiswa akan rugi ketika tidak mengambil bagian dari aset nasional itu,” ujar Muhammad Ridwan Andi Purnomo selaku Reviewer PKM. Untuk dapat bersaing di masa yang akan datang, kata kunci utama adalah inovasi. Maka dari itu, mahasiswa yang mempunyai ide cemerlang diberikan kemudahan berupa bantuan dana untuk dapat mengeksekusi dan menjalankan inovasi. Sebagai tambahan, di masa mendatang keberadaan produk yang bagus itu tidak cukup, perlu didampingi dengan penyampaian kepada pasar secara cepat sehingga pasar dapat segera menggunakan produk tersebut.

Proposal Program Kreativitas Mahasiswa melalui 2 (dua) tahap seleksi. Tahap pertama adalah pemeriksa administrasi yang berkaitan dengan kepatuhan terhadap aturan, seperti ukuran/jenis font, tanda tangan, nomor halaman dan sebagainya. Pada seleksi pertama memiliki tingkat reject sebesar 70%, menjadikan mahasiswa harus mematuhi dan memperhatikan aturan administrasi dengan seksama. Seleksi kedua terfokus pada isi konten PKM, sejauh mana mahasiswa dapat dengan jelas dan gamblang dalam menjabarkan ide inovatif agar reviewer tertarik dan dapat dengan segera memahami inti proposal PKM. (KAYK/ULF)