,

Diskusi Bersama Mengenai Penerapan Kampus Merdeka antara FBE UII dan IAIN Pekalongan

Dalam rangka mempererat tali silaturahmi di antara kedua belah pihak, Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia menyambut kunjungan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Pekalongan dalam rangka berdiskusi mengenai penerapan Kampus Merdeka, Jumat (22/10).

Mengenai pemakaian Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) dalam kegiatan pembelajaran, FBE UII telah melakukan revisi kurikulum sejak awal tahun 2021. “Dalam proses pembelajaran, kami baru saja melakukan revisi kurikulum dimulai dari awal 2021, dalam rangka untuk mengadopsi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dan perkembangan-perkembangannya,” kata Dekan, Prof. Dr. Jaka Sriyana, SE., M.Si.

Sementara untuk kurikulum prodi ekonomi pembangunan telah melakukan evaluasi serta telah disesuaikan dengan MBKM. “Terkait dengan MBKM, kita mengakomodasi 20 SKS tetapi saat ini belum ideal karena masih disesuaikan dengan kondisi di prodi,” ujar Sekretaris Program Studi Ekonomi Pembangunan Program Sarjana, Moh. Bekti Hendrie Anto, SE., M.Sc.

Profil lulusan dari FBE UII ada tiga, di antaranya, analis kebijakan ekonomi, praktisi keuangan dan perbankan, dan wirausahawan. “Karena adanya tiga profil yang telah disebutkan tadi, kami membuat konsentrasi atau peminatan yang dinamakan seperti, konsentrasi analis kebijakan ekonomi, konsentrasi keuangan dan perbankan, dan konsentrasi wirausahawan,” ucap Dekan.

Terkait dengan penyusunan kurikulum, ada dua hal yang ditekankan, yaitu yang berkaitan dengan evolusi industri 4.0 dan MBKM. “Dalam pengambilan keputusan dan penyusunan kurikulum ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu evolusi industri 4.0 dan MBKM serta beberapa hal yang lain sebagai sesuatu yang wajar saat dilakukan evaluasi kurikulum,” tambah Dekan.

Di IAIN Pekalongan, mahasiswa yang mengikuti Kampus Merdeka sangat antusias, namun pihak IAIN Pekalongan belum mengetahui standar dan harus melewati negosiasi. Ada tiga jalur kelulusan, yaitu jalur riset atau skripsi, kemudian ada jalur kewirausahaan yaitu merintis bisnis. Namun Ada kendala dari petinggi IAIN Pekalongan karena tahun ini baru saja diterapkan. Kemudian ada jalur merdeka, yaitu membuat laporan seperti skripsi. Adapun masa studi yang diberlakukan yaitu 3,5 tahun dan dapat dikatakan kemunduran. Jadi diterapkan lagi empat tahun sesuai peraturan pemerintah.

Dalam Program Studi Manajemen, Kurikulum MBKM, termasuk ada pencapaian pembelajaran, hanya saja ada perbedaan di struktur kurikulum. Mata kuliah bisa diambil prodi lain dalam satu perguruan tinggi yang sama. Ada delapan aktivitas yang bisa dikonversi ke dalam mata kuliah yang ada di MBKM ini. Ada beberapa aktivitas, yaitu pemagangan, implementasi bisnis, pertukaran pelajar, dan lain sebagainya.

Adapun hambatan yang dihadapi oleh petinggi fakultas yaitu tugas akhir yang dikerjakan mahasiswa dan sarana PJJ karena pandemi. (SAR/MID)