,

UII Kukuhkan Tiga Guru Besar dari FBE

Dalam rangka pengukuhan guru besar Universitas Islam Indonesia yang diadakan pada hari Senin (29/11), Universitas Islam Indonesia mengadakan Rapat Terbuka Senat yang disiarkan melalui Youtube dan Zoom. Pada rapat kali ini, ada tiga dosen yang menyampaikan pidatonya yaitu Prof. Dr. Muafi, S.E., M.Si., Prof. Dr. Drs. Nur Feriyanto, M.Si., dan Prof. Jaka Sriyana, S.E., M.Si. Ph.D. 

Pidato ilmiah guru besar diawali oleh Prof. Dr. Muafi, S.E., M.Si. yang berjudul “Kontribusi Human Capital Dalam Implementasi Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) BUMN”. Pembahasan kali ini membahas mengenai implementasi TJSL kepada BUMN untuk meningkatkan inovasi, teknologi, dan informasi. “Judul ini saya pilih karena melihat kompleksitas persoalan dan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan BUMN di masa depan terkait dengan implementasi TJSL BUMN. Era perkembangan dan tuntutan inovasi, teknologi dan informasi yang semakin cepat semakin membuka peluang bagi organisasi untuk memecahkan permasalahan program TJSL di Indonesia. Salah satunya adalah “Bagaimana mengimplementasikan TJSL yang ideal di lingkungan BUMN sehingga bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan,” tuturnya. 

Namun, implementasi TJSL kepada BUMN masih ada beberapa kendala, yaitu belum dimilikinya road map TJSL yang jelas yang kadangkala belum sesuai core bisnis perusahaan. Kemudian beliau menjelaskan solusi untuk mengatasi permasalahan dan sekaligus hambatan implementasi TJSL BUMN di Indonesia, seperti Pelaksanaan TJSL yang terintegrasi dengan strategi dan operasional bisnis, akan dapat menciptakan keunggulan bersaing yang selanjutnya dapat digunakan untuk mengoptimalkan pencapaian visi, misi dan tujuan yang ditetapkan. Konsep TJSL bisa diturunkan ke dalam kebijakan dan program yang dirancang dan dilaksanakan bukan atas dasar reaktif dan insidental, melainkan berdasarkan perencanaan dan identifikasi kebutuhan para stakeholders dan disesuaikan dengan visi dan misi TJSL yang telah ditetapkan. 

Prof. Dr. Drs. Nur Feriyanto, M.Si. menyampaikan pidato ilmiah yang berjudul “Digitalisasi UMKM untuk Meningkatkan Ekonomi dan Pencapaian SDGs”. Bisnis UMKM, kata Nur, memiliki kekuatan dan fleksibilitas tinggi, khususnya besarnya kontribusi UMKM terhadap PDB atau PDRB, besarnya penyerapan tenaga kerja, jumlah unit usaha yang besar dan menyebar, serta investasinya yang besar. Digitalisasi UMKM dalam beberapa bentuk, seperti digitalisasi pemasaran, keuangan, logistik, dan lainnya akan dapat membawa berkembangnya bisnis UMKM lebih baik melalui pemanfaatan potensi besar yang dimilikinya, tetapi harus disertai etika bisnis dan penegakan hukum dalam pelaksanaannya.

“Masih terdapat kendala yang harus terus diperbaiki dalam diri UMKM, seperti belum tingginya kualitas SDM dalam manajemen bisnis, penguasaan dalam IT, kepemilikan peralatan pendukung digitalisasi, serta akses dan penguasaan keuangan,” tuturnya.

Pidato selanjutnya disampaikan oleh Prof. Dr. Jaka Sriyana, S.E., M.Si., dengan judul “Reformasi Kebijakan Fiskal untuk Pemulihan Ekonomi Nasional yang Berkeadilan”. Beliau menyampaikan bahwa kebijakan fiskal selama ini belum berhasil meningkatkan tax ratio dan menurunkan secara signifikan kesenjangan ekonomi. Kebijakan fiskal baru sebatas mampu menjadi instrumen untuk mendorong pencapaian pertumbuhan ekonomi nasional terutama melalui kegiatan sektor usaha berskala besar.

“Untuk meningkatkan pendapatan pemerintah, perlu dilakukan revitalisasi kebijakan fiskal dengan memasukkan Zakat sebagai bagian dari instrumen kebijakan fiskal dan melakukan tata ulang struktur perpajakan yang lebih progresif,” katanya.

Dengan dikukuhkannya tiga guru besar UII, diharapkan mampu memberikan motivasi untuk terus berkarya, memberikan manfaat serta menjadi teladan bagi masyarakat, bangsa, dan negara. (SAR/NFF)