,

Proses Membuka Prodi Baru, FBE UII Beberkan Cara untuk Pertahankan Keunikan Perguruan Tinggi

Pertukaran informasi terkait akademik memang menjadi hal yang penting bagi universitas untuk dapat mengembangkan kualitas Prodi hingga Fakultasnya. Sejalan dengan hal tersebut, Universitas Pertamina memilih untuk melakukan kunjungan ke Fakultas Bisnis dan Ekonomika Uiniversitas Islam Indonesia untuk dapat saling bertukar informasi, pada Jumat (17/12). Adapun Dekan FBE UII, yakni Jaka Sriyana, S.E., M.Si., yang turut menghadiri pertemuan kali ini untuk memberikan sambutan.

Dr. Dewi Hanggraeni, S.E., M.B.A, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta Fakultas Komunikasi dan Diplomasi (FKD) juga memperkenalkan sedikit informasi mengenai Universitas Pertamina. “Mulai dari tahun 1984 dan sudah berjalan lima tahun ini harapan kami dapat lebih semangat meningkatkan kualitas di Universitas kami,” jelas Dewi.

Sementara ini, FBE UII juga sedang mengajukan prodi baru. “Terkait dengan perkembangan prodi baru, jurusan berinisiasi untuk melakukan pengajuan. Sudah ada panduan proposal. Tetapi, yang paling utama adalah kecukupan dosen, ketersediaan dosen, jumlah mahasiswa yang meningkat, dan legalitas dosen yang kemudian datanya dapat dikirimkan ke Kemendikbud sesuai dengan syarat-syarat yang ada,” terang Jaka. “Ada baiknya berpikir tentang agar bisa diterima oleh pasar. Jangan sampai membuka prodi baru, tapi hanya fokus pada energi atau mungkin pada sustainable energy. Kemudian, terkait dengan akreditasi sudah dibagi menjadi berbagai macam seperti FIBA yang diakui oleh Kemendikbud dan itu merupakan poin agar diterima oleh calon mahasiswa,” tambah Arif.

Di sela-sela perbincangan, Universitas Pertamina juga sempat mempertanyakan terkait dengan apa saja  syarat atau kelebihan dari sertifikasi profesi yang ada di FBE UII. “Ada beberapa model sertifikasi salah satunya ERP SAP yang mewajibkan setiap mahasiswanya untuk mengambil mata kuliah tersebut. Selain itu, mahasiswa juga dapat mengambil sertifikasi lain diluar agar menjadi konsultan. Begitu pula dengan kelas ACCA yang sifatnya tidak wajib serta ada tahapan seleksinya,” ujar Mahmudi, Kaprodi Akuntansi FBE UII.

Mengikuti perkembangan zaman yang ada, tentu keilmuan juga terus ikut berkembang. Sehingga pembukaan Program Studi yang baru ini juga dianggap relevan untuk masa saat ini. “Untuk membuka program studi baru, tentunya harus memprioritaskan beberapa hal seperti ketersediaan jumlah dosen, kelayakan pembelajaran serta kelas yang matang, membuat dan mempertahankan keunikan perguruan tinggi itu sendiri. Dikarenakan membuat program studi baru itu tidak mudah dan butuh usaha yang serius,” pungkas Jaka menutup diskusi. (PIO/PRH)