Bedah Buku Ekonomi Politik Peradaban Islam Klasik

Buku Ekonomi Politik Peradaban Islam Klasik ditulis sebagai tanggapan setengah rasional dan emosional akibat kejengkelan yang kelewat dalam tentang kekhawatiran masa depan peradaban Islam. Siapa tahu tulisan itu bisa menjadi separuh jawaban rasional. Sebuah harapan yang mungkin terkesan dipaksakan. Peradaban Islam yang pada masa lalu yang relatif jauh pernah tumbuh dan berkembang bahkan pernah menjadi salah satu pemegang hegemoni dunia kini sepertinya tidak memiliki masa depan, ketika itu bersama India dan Cina, Islam menjadi pengendali dunia, yang dikenal dengan sebutan Globalisasi Timur (Eastern Globalization).

Demikian itu adalah salah satu pemikiran yang ditulis oleh Suwarsono Muhammad dalam bukunya “Ekonomi Politik Peradaban Islam Klasik” Sabtu,23 Mei 2015 dibahas dalam acara Launching dan Bedah Buku bertempat di Aula Utara Lt 3 Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta.

Acara launching dan bedah buku tersebut diselenggarakan oleh Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi UII bekerjasama dengan penerbit Ombak. Menghadirkan pembicara  Suwarsono Muhammad sendiri selaku penulis buku yang saat ini masih bekerja sebagai Dosen di Fakultas Ekonomi UII, Prof. Dr. Faisal Ismail (Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta) sebagai pembahas, dan sebagai Moderator, Dr. Zaenal Arifin, Msi.

Penulis buku yang juga pernah menjabat sebagai Dekan FE (1998-2005) pada kesempatan tadi menyampaikan bahwa dengan hadirnya buku ini dapat membantu mencari jawaban mengapa Imperium Islam yang pernah berjaya pada masa lalu itu surut berkepanjangan dan kemudian runtuh, dan sepertinya belum ditemukan indikator kebangkitan yang signifikan. Termasuk didalamnya kemungkinan kesalahan yang pernah terjadi yang menjadikan keruntuhan itu seperti tidak terelakkan. Selain itu buku ini juga berusaha menemukan kembali resep-resep dan peta jalan baru yang dapat digunakan untuk membangun kembali kejayaan peradaban Islam. Prof. Faisal Ismail menilai bahwa buku ini disusun oleh penulisnya dengan Bahasa yang baik, bernas, mudah dipahami.Ide dan uraian mengalir secara sistematis, Sudah sepatutnya diberikan apresiasi tinggi kepada penulisnya.