Trias Setiawati Raih Gelar Doktor di UII Usai Teliti Proses Inovasi vs Regulasi

Inovasi merupakan suatu dilema bagi perusahaan, dapat menghasilkan hal yang menakjubkan namun sekaligus dapat mengakibatkan kerugian. Kemampuan memilih inovasi yang tepat adalah kunci sukses perusahaan dalam meraih keunggulan. Inovasi yang dapat dipilih oleh perusahaan sangat beragam jenisnya dan tergantung pada kemampuan perusahaan mengelola inovasinya.

Penelitian tentang inovasi sejatinya telah banyak dilakukan, namun lebih banyak menggunakan pendekatan parsial, belum banyak yang menggunakan pendekatan yang komprehensif, holistik atau menyeluruh. Adalah Trias Setiawati yang berhasil meraih gelar Doktor dari Universitas Islam Indonesia (UII) berkat penelitian desertasinya yang secara komprehensif membahas tentang inovasi dalam organisasi. Desertasi yang diberi judul Inovasi vs Regulasi; Studi Kasus Transisi Industri Jamu ke Industri Herbal di Indonesia berhasil ia pertahankan dihadapan para penguji dalam Ujian Terbuka Sidang Promosi Doktor Fakultas Ekonomi UII yang dipimpin oleh Rektor UII Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc., Senin (1/2).

Dalam penelitiannya, Trias mengungkap proses inovasi yang berlangsung di PT. Deltomed Laboratories. Menurutnya, kemampuan melakukan inovasi dalam mengelola bisnis jamu dan ikutannya secara modern akan menjadi kunci keunggulan perusahaan dalam bisnis produk kesehatan tersebut.

“Menurut LIPI (2010) untuk top ten Industri jamu tahun 2010 di Indonesia, Sido Muncul adalah rangking pertama, dan PT. Deltomed Laboratories (PT DL) adalah rangking ketujuh. Tapi keunggulan PT DL dalam mengelola usaha jamu masih dalam generasi kedua sementara lainnya sudah generasi ketiga dan keempat. Hal tersebut menunjukkan bahwa PT DL memiliki suatu keunggulan yang berbeda dengan perusahaan lainnya.” Papar Trias.

Berdasarkan penelitian tersebut, Trias menyimpulkan bahwa inovasi organisasi adalah bahwa inovasi organisasi merupakan inovasi di tingkat organisasi yang dipicu oleh faktor eksternal dan internal. Sedangkan pendorong eksternal inovasi PT DL adalah mendayung di antara dua gelombang, industri farmasi sarat beban tapi menjanjikan,industri jamu dalam himpitan gelombang industri herbal. Sedangkan faktor internalnya adalah perubahan kepemimpinan perusahaan, perubahan intrastruktur organisasi, penguatan organisasi pembelajar, pengembangan manajemen pengetahuan dan pengelolaan manajemen SDM.

Proses inovasi meliputi enam tahap; pertama, ingin berlari seperti industri. Kedua, Semangat mengatur diri untuk berkompetisi. Proses ketiga, menaati regulasi dan bertekad menjadi pelopor transisi. Keempat, berkompetisi di industri herbal global. Kelima, berinvestasi teknologi untuk makin berdaya saing tinggi. Keenam, meneguhkan diri bertransisi untuk makin bernilai tinggi.

“Analisis menunjukkan bahwa inovasi yang dilakukan PT DL adalah pergulatan atas regulasi pemerintah (Adaptasi), dan sekaligus langkah bermutu untuk memenangkan persaingan.” Ujar Dosen FE UII sekaligus Sekretaris Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah tersebut.

Trias menyampaikan bahwa dari penelitian desertasinya tersebut dihasilkan empat tulisan ilmiah yang telah ia presentasikan di beberapa forum ilmiah, salah satunya ia presentasikan di Paris, Prancis.