BERITA PROGRAM MAGISTER DOKTOR

Dalam rangka merayakan milad ke-73, Universitas Islam Indonesia mengadakan kuliah umum dengan tema ‘Kepemimpinan Inovatif untuk Membangun Generasi Bangsa Berdaya Saing Global’, Senin (18/4), bertempat di Auditorium Kahar Muzakkir, Kampus Terpadu UII, Yogyakarta. Hadir sebagai pembicara kuliah umum tersebut adalah Gubernur Sumatera Selatan, Ir. H. Alex Noerdin, SH.

Kuliah umum yang diikuti oleh sekitar 200 mahasiswa UII bertujuan untuk meningkatkan peran mahasiswa sebagai generasi muda serta UII sebagai institusi pendidikan tinggi dalam menghadapi tantangan penting di berbagai aspek, baik ekonomi, sumber daya manusia, politik, maupun sosial yang saat ini tengah dihadapi oleh Indonesia.

Disampaikan oleh Rektor UII, Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc., dalam sambutannya, bahwa kapasitas yang cukup, salah satunya dalam inovasi serta kepemimpinan, sangat dibutuhkan agar Indonesia dapat bersaing dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN.

“Perlu kerjasama yang baik antara pemerintah pusat, daerah, sampai dengan kabupaten dengan seluruh lapisan masyarakat agar Indonesia dapat bersaing. Hadirnya Gubernur Sumatera Selatan pada kesempatan ini karena beliau termasuk salah satu pemimpin yang telah berhasil memajukan serta menciptakan perubahan di level daerah,” kata Harsoyo.

Harsoyo juga menyampaikan bahwa pencapaian Gubernur Alex Noerdin menjadi salah satu tolok ukur penting dalam penilaian keberhasilan implementasi otonomi daerah pascareformasi. “Kepemimpinan Alex Noerdin yang mendorong munculnya best-practice dalam pemerintahan menjadi aspek penting yang perlu diangkat dan dikaji dari perspektif akademik,” ungkapnya.

Sementara itu, dalam materi kuliah umumnya Alex Noerdin memaparkan bahwa diantara karakter yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin inovatif antara lain harus visioner, tegas, berani mengambil resiko, tanggung jawab (bahkan bersedia untuk tidak menjadi populer), dan aktif serta kreatif.

Alex Noerdin juga sempat menjelaskan tentang keberhasilan pencapaian pembangunan di Sumatera Selatan berikut rencana-rancana kedepannya. “Kami sedang melanjutkan pembangunan Jakabaring Sport City untuk menyambut Asian Games 2018, dimana didalamnya juga akan dibangun sirkuit Moto GP, Masjid Agung Sriwijaya, dan Islamic Center,” ungkapnya.

Mahasiswa dan peserta kuliah umum lainnya tampak antusias sekali mendengarkan pemaparan Gubernur Sumatera Selatan tersebut, apalagi ketika ditampilkan beberapa video perencanaan pembangunan seperti LRT, Masjid Agung Sriwijaya, KEK Tanjung Siapi-api, dan Sirkuit Moto GP. “Awalnya memang banyak yang tidak percaya kami akan bisa melakukan itu, tapi kami terus berusaha semaksimal mungkin, tentu dibarengi dengan dengan tekad yang kuat, sinergi yang baik, dan juga ridho dari Allah SWT,” pungkasnya.

Momentum kuliah umum ini menjadi salah satu kegiatan dalam rangkaian perayaan milad Universitas Islam Indonesia ke-73 yang pada tahun ini bertema ‘Meneguhkan Nilai Islam menuju Universitas yang Berdaya Saing Global’. Melalui Kuliah Umum ini, mahasiswa UII juga diharapkan untuk memperluas wawasan mengenai kepemimpinan serta dapat mengenal lebih dalam mengenai praktik penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia, khususnya pemerintah daerah.

Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menggelar prosesi wisuda pada jenjang Doktor, Magister, Sarjana dan Ahli Madya untuk Periode IV Tahun Akademik (TA) 2015/2016 di Auditorium Prof. KH. Abdul Kahar Mudzakkir pada hari Sabtu (16/4). Wisuda pada hari ini diikuti oleh 642 wisudawan/wisudawati yang terdiri dari 11 orang dari Program Diploma (D3), 566 orang dari Program Strata Satu (S1), 62 orang wisudawan/wisudawati dari Program Magister dan 3 orang wisudawan/wisudawati dari Program Doktor. Dari jumlah tersebut, 245 orang berhasil meraih predikat cumlaude.

Indek Prestasi Komulatif (IPK) tertinggi pada Program Strata Satu, dengan nilai sempurna 4.0 (Empat Koma Nol) berhasil diraih oleh Sella Fitri Anindita, mahasiswi Fakultas Ekonomi, Program Studi Ekonomi Pembangunan.

Sementara waktu studi tercepat dengan masa studi Tiga Tahun Empat Bulan berhasil diraih oleh Anisa Nur Hasanah, mahasiswi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Program Studi Psikologi. Sampai wisuda kali ini, alumni UII telah mencapai jumlah 80.928 orang.

Rektor UII Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc., dalam sambutannya selain menyampaikan ucapan selamat kepada para wisudawan, juga memberikan beberapa pesan penting. Di antaranya yaitu pentingnya para lulusan untuk selalu adaptif dengan dinamika dan tantangan yang akan dihadapi di lingkungan yang baru. Hal ini disampaikannya terkait dengan iklimpersaingan di dunia kerja yang semakin ketat.

Selain itu, ia juga berharap agar para alumni dapat mulai memberikan karya nyata di tengah masyarakat lewat pengabdian di bidang kerjanya masing-masing. “Tetap jagalah integritas serta jauhi perilaku korupsi dan penyalahgunaan narkoba. Ini adalah komitmen yang harus dipegang sebagai alumni UII”, pesannya.

Sementara itu perwakilan alumni UII, Dr. H. Ridwan Mukti, MH yang kini menjabat sebagai Gubernur Bengkulu tampil memberikan orasi di hadapan wisudawan. Sosok yang dikenal memiliki segudang prestasi ini menceritakan berbagai pengalamannya ketikamasih kuliah di kampus UII.

“Dulu kampus UII masih serba terbatas fasilitasnya, sehingga saya sering berpindah-pindah kuliah di berbagai tempat, seperti salah satunya di Masjid Syuhada. Namun di tengah keterbatasan itu pun banyak alumninya yang sekarang menjadi orang-orang hebat. Oleh karena itu, dengan fasilitas yang seperti sekarang seharusnya alumni UII dapat jauh lebih hebat dari generasi sebelumnya”, katanya menyemangati.

Selain itu, ia juga menceritakan rahasia kesuksesan alumni UII di dunia kerja. Salah satunya alumni UII dikenal kompak dan solid. Mereka juga saling mengingatkan agar senantiasa berlaku jujur dan berintegritas sehingga terhindar dari perilaku koruptif. “Selama menjabat hampir setiap hari saya selalu diingatkan oleh senior saya, Pak Mahfud atau Pak Busyro agar menjadi pejabat yang amanah dan memiliki integritas. Inilah resep kesuksesan alumni UII”, kisahnya.

Investasi merupakan salah satu pilihan penggunaan uang dengan cara menyisihkan sebagian konsumsi masa sekarang untuk digunakan di masa mendatang. Dengan investasi, selain bisa berjaga-jaga di masa depan, seseorang juga bisa mendapatkan imbalan investasi yang berupa bermacam-macam skema. Salah satu cara investasi yang bisa dipilih adalah dengan menanamkan investasi di Pasar Modal.

Berkenaan dengan itu, Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) hari ini (16/03) meresmikan Galeri Investasi sebagai sarana yang bisa digunakan oleh sivitas akedemika UII dalam rangka menanamkan investasi di Pasar Modal. Dalam rangkaian acara peresmian yang bertempat di Aula Utara Lantai 3 FE UII tersebut juga dilakukan penandatangan nota kesepakatan kerjasama antara pengelola Galeri Investasi diantaranya UII, Bursa Efek Indonesia (BEI), dan PT. CIMB Securities.

Rektor UII Dr. Ir. Harsoyo M.Sc. ketika memberikan sambutan menyampaikan bahwa peresmian galeri ini memiliki kontribusi positif bagi proses pendidikan di UII, dimana mahasiswa tidak hanya mendapatkan teori saja mengenai pasar modal, namun bisa langsung dipraktekkan.

“Peresmian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, baik bagi mahasiswa, praktisi ekonomi, investor, pengamat pasar modal, perusahaan sekuritas maupun masyarakat umum secara luas”, pungkasnya.

Sementara itu Direktur BEI Hosea Nicky Hogan menambahkan bahwa sejak beberapa tahun yang lalu, skema kerjasama penyediaan Galeri Investasi (dulu bernama Pojok Bursa) mulai mengalami perubahan. “Sekarang kerjasama Galeri Investasi melibatkan 3 pihak yaitu BEI, Perguruan Tinggi, dan Perusahaan Sekuritas, perannya juga tidak hanya sebagai edukasi namun sudah masuk pada proses inklusi dan utilisasi pasar modal”, ungkapnya.

Lebih lanjut Presiden Direktur PT. CIMB Securities Harry Supoyo menyampaikan bahwa dengan peresmian ini UII bisa menjadi kontributor signifikan terhadap pendidikan di Indonesia dalam bidang literasi pasar modal. “Peran ini juga tidak lepas dari kelompok studi mahasiswa yang memberikan perhatian penuh pada perkembangan pasar modal di Indonesia, yaitu Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) UII”, katanya.