BERITA PROGRAM MAGISTER DOKTOR

Kebangkitan China baik secara ekonomi maupun militer dalam beberapa tahun terakhir telah membuat dilema besar bagi sejumlah negara di kawasan asia pasifik. Sebagaimana tampak dari upaya agresif China di kawasan Laut China Timur dan Laut China Selatan melalui penguatan armada laut birunya. Begitu juga dengan perekonomian China yang semakin kuat,  dimana di tahun 2011 yang lalu GDP China berhasil melampaui Jepang.

Hal tersebut disampaikan Laksda Untung Suropati, saat menjadi pembicara pada studium generale bertema “Mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia” bagi mahasiswa baru Program Pascasarjana Universitas Islam Indonesia (UII) Semester Ganjil TA 2015/2016, di Gedung Kuliah Umum Prof. Sardjito UII, Sabtu (31/10). Turut hadir dalam studium generale yang diiniasi oleh Direktorat Akademik UII ini, Rektor UII, Dr. Harsoyo, Wakil Rektor I UII, Dr-Ing Ilya Fajar maharika, Direktur Direktorat Akademik UII, Arief Rahman, Ph.D., Direktur Direktorat Pemasaran, Kerjasama dan Alumni UII Hangga Fathana, S.IP, B.Int.St, MA. dan Guru Besar Hukum Internasional UII, Prof. Jawahir Thontowi.

Dituturkan Laksda Untung Suropati, yang saat ini sebagai Tenaga Ahli Pengkaji Bid. Manajemen Nasional Lemhamnas RI, kebangkitan China menurutnya juga telah memunculkan dilema bagi Bangsa Indonesia. Di satu pihak, Indonesia ingin hubungan ekonomi yang lebih erat dengan China mengingat potensi untuk menjadikannya sebagai salah satu pasar terbesar bagi produk-produknya. Indonesia juga menginginkan invesitasi China dalam jumlah besar untuk memacu pembangunan, utamanya di bidang infrastruktur.

Namun di sisi lain, agresivitas China terutama di laut China Selatan menurut Untung Suropati juga membahayakan kepentingan luar negeri Indonesia yang menginginkan wilayah yang netral, damai, dan bebas dari intervensi kekuatan-kekuatan besar luar kawasan. Sikap agresivitas China ini menurutnya juga di khawatirkan akan membahayakan soliditas ASEAN.

Isu kebangkitan China menurut Untung Suropati juga akan bersinggunangan dengan tekad Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia ke depan. Menurutnya langkah pertama yang harus dilakukan adalah meredefinisi secara jelas dan tegas, apa yang sejatinya menjadi agenda nasional Indonesia di kawasan.  Salah satunya dapat dilakukan dengan menyusun grand strategy pembangungunan Poros Maritim Dunia. Indonesia pun perlu lebih tegas dalam mengimplementasikan kebijakan politik luar negrinya.

Lebih lanjut dipaparkan Untung Suropati, Indonesia menurutnya juga perlu menegaskan doktrin dan strategi pertahanan yang tepat sesuai tantangan dan dinamika perubahan zaman saat ini, seperti fenomena pergeseran pusat gravitasi politik dan ekonomi dari Trans Eropa menuju Asia Pasifik. “Inilah waktunya kita me-rethingking doktrin dan strategi pertahanan negara kita menjadi Strategic Foward Defense. Sebagai konsep geopolitik yang outward looking, kebijakan Poros Maritim Dunia mutlak memerlukan proyeksi kekuatan keluar,” terangnya.

Sementara disampaikan Dr. Harsoyo dalam sambutannya, tujuan dari diselenggarakannya studium generale adalah untuk membuka wawasan para mahasiswa Pascasarjana mengenai konsep Poros Maritim Dunia. Selain itu juga dengan harapan para mahasiswa Pascasarjana UII dapat memahami kesempatan dan tantangan di masa depan, sehingga dapat menyiapkan diri lebih professional dan kompeten di bidangnya.

Lembaga Semarang Growth Centre (SGC) mengalami transformasi tak terencana sehingga menjadi Balai Pengembangan dan Layanan Perguruan Tinggi (BPLPT – 2001) dan kemudian Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin – 2012). Meski proses dialektika transformasi organisasi semula adalah tidak terencana, setelah menjadi Polimarin perubahan organisasi menjadi perubahan kontinyu dan terencana.

Hal itu dikatakan promovendus Sri Tutie Rahayu dalam mempertahankan disertasi “Hegemoni Kekuasaan : Dialektika Transformasi Organisasi pada Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin)” di kampus Pascasarjana Fakultas Ekonomi UII, Rabu (28/10). Sri Tutie merupakan Doktor ke-26 yang dihasilkan PPs FE UII dengan promotor Prof. Dr. Heru Kurnianto Tjahjono dan co promotor Drs. Achmad Sobirin, MBA., Ph.D., Ak dan Drs. Fathul Hilma, MA.,Ph.D. Adapun penguji dalam sidang adalah Dr. Zainal Mustafa EQ, MM, Drs. Sito Meiyanto, Ph.D dan Arif Hartono, SE., MHRM., Ph.D.

Dikatakan, perubahan organisasi merupakan kebutuhan nyata menghadapi persaingan yang semakin ketat. Saat ini, menurutnya adaptasi perusahaan menjadi perhatian. Pada Awalnya, jelas Sri Tutie, pendirian SGC bertujuan membantu perguruan tinggi swasta (PTS) di Kopertis wilayah VI dengan menyediakan fasilitas dan prasarana pembelajaran untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Universitas Islam Indonesia (UII) sebagai salah satu kampus pertama di Indonesia yang concern akan penggunaan System Application and Product (SAP), kembali menggelar pelatihan  SAP dilingkungannya.

Seperti penyelenggaraan ditahun sebelumnya, kegiatan yang diselenggaran selama 4 hari, yakni tanggal 30 Oktober dan 4, 5, dan 7 November 2015 di Kampus Fakultas Ekonomi UII Condongcatur, para peserta juga akan diajak melihat secara langsung penggunaan SAP di perusahaan PT Sari Husada Generasi Mahardika. Peserta pelatihan yakni para tenaga kependidikan di devisi keuangan dan umum, serta sejumlah wakil dekan di lingkungan UII.

Demikian disampaikan ketua pelaksana training SAP UII, Noor Endah Cahyawati, SE, M.Si. pada sesi pembukaan, Jum’at (30/10). Turut hadir dalam agenda ini, Wakil Rektor II UII, Dr. Drs. Nur Feriyanto, M.Si., Direktur Monsoon Academy, Abdy Taminsyah, Direktur Keuangan dan Anggaran UII, Fitra Roman Cahaya, SE, M.Com, Ph.D. dan Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII, Dra. Siti Nurul Ngaini, MM.

Rangkaian kegiatan seperti disampaikan Noor Endah Cahyawati, hari pertama para peserta akan diajak untuk belajar SAP melalui game Enterprise Resource Planning (ERP). Yakni sebuah  sistem yang membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia. Dilanjutkan pertemuan ke dua para peserta pelatihan akan diajak mengunjugi PT Sari Husada Generasi Mahardika yang berada di Klaten Jawa Tengah.

Lebih lanjut disampaikan Noor Endah Cahyawati, agenda pelatihan di hari ke tiga dan ke empat akan diisi dengan pelatihan SAP bagi para pemula dan ditutup dengan penjelasan evaluasi kesalahan pemeriksaan yang biasanya dilakukan melalui audit internal.

Dukungan disampaikan Wakil Rektor II UII, Dr. Drs. Nur Feriyanto , M.Si. akan diselenggarakannya pelatihan SAP ini. Menurutnya di UII kedepannya akan banyak dikembangkan pemanfaatan sistem SAP. Selain itu disampaikan Nur Feriyanto dalam pelatihan ini para peserta tidak hanya belajar teori tetapi juga studi banding langsung ke perusahaan yang menggunakan aplikasi SAP.