,

Tim Mahasiswa FBE UII Raih Juara Dunia ERPsim

Berlangsungnya sidang pers konferens pada Selasa (28/6) di Ruang Sidang dekanat 1/1  Gd. Dr. Ace Partadiredja FBE UII pukul 09.30 sampai 11.45. Dihadiri beberapa pembicara, yaitu Dr. Mahmudi, S.E., M.Si., Ak., CMA., CA. selaku Ketua Program Studi Akuntansi Program Sarjana, Rifqi Muhammad, S.E., S.H., M.Sc., Ph.D., SAS, ASPM selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi Program Sarjana, Dra. Isti Rahayu M.Si., Ak. dan Maulidyati Aisyah, SE., M.Com(Adv) selaku Dosen Akuntansi FBE serta M. Fadhly Rizky Octavio selaku coach Tim Antares.

Mahasiswa Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII menjadi juara di Enterprise Resource Planning Simulation  (ERPSim) International Asia Pacific Japan 2022. Kini, berhasil meraih juara satu dalam 14th ERPSim International Competition. Tim Antares terdiri dari lima anggota Program Studi Akuntansi, yaitu Humam Naufal Tsuraya, Javier Erlandaffa Satria Dwikamba, Bayu Aji Faundra Pratama, Saphira Pricilla Estuarine, dan Dyah Ayu Puspaningrum. “Suatu kebanggaan bagi kami bisa menjadi juara international,” tutur Mahmudi.

Pers konferens dihadiri oleh 18 reporter terdiri dari Kantor Berita Antara Online, Kantor Berita Antara TV, SindoNews DIY Jateng, Media Indonesia Group, Republika, Tempo, RBTV, Jogja TV, TV One, MNC TV, Kedaulatan Rakyat, Suara Merdeka, Radar Jogja, Harian Jogja, Bernas, Jogpaper, Kantor Berita Radio, Kantor Berita Radio, dan Radio Edukasi Kemendikbud. 

Ternyata belum banyak universitas yang menerapkan sistem ERP. “Universitas yang ada di Indonesia baru beberapa, tetapi kalau di Prodi Akuntansi sudah menerapkan sistem aplikasi ERP,” ungkap Isti. Isti menambahkan bahwa, “ERP adalah suatu sistem yang terintegrasi dan banyak digunakan di perusahaan besar dalam satu database.” Perusahaan besar kini sudah menggunakan sistem ERP untuk melihat perkembangan. Rifqi mengatakan bahwa, “Sistem ERP ini relatif digunakan untuk perusahaan yang besar jadi kalau untuk UMKM memang memerlukan lebih banyak training agar lebih maju.” 

Dilanjutkan wawancara Tim Antares mengenai pembagian tugas di setiap anak. “Mereka mempunyai tugas masing-masing, seperti marketing, sales hingga membeli bahan yang akan diolah. Selain itu mereka juga belajar hard dan soft skill selama pelatihan ERPSim,” ungkap Vyo. Saphira menambahkan bahwa, “Kita harus bisa mengendalikan ego satu sama lain dan bisa menyatukan ide agar mendapatkan jalan efektif.” 

Javier mengungkapkan testimoni terkait mengikuti lomba bahwa, “Selama proses pembelajaran tidak terlepas dari teknologi yang bersangkutan dengan bisnis.” Salah satu wartawan menanyakan bagaimana cara menentukan poin pemenang. “Penentuan pemenang dilihat dari nilai sales dan seberapa banyak yang dijual serta harus melihat operasinya,” tutur Vyo. Diakhir wawancara Dyah menyampaikan bahwa Ia bersyukur sekali bisa melalui lomba hingga tahap juara dunia dan senang bisa membawa nama harum FBE UII. (PIO/PRH)