Di penghujung tahun ini untuk menyambut datangnya tahun baru 2017, para pelaku bisnis dan pengamat ekonomi giat melakukan berbagai analisis keadaan ekonomi Indonesia pada masa mendatang. Aspek penilaian dilakukan pada berbagai bidang untuk mengetahui peluang dan tantangan ekonomi di Jogja pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya.
Bertempat di Ruang Aula Utara Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII), Dr. Zainal Mustafa EQ, MM selaku Direktur Progam Pascasarjana FE UII membuka secara resmi pada acara yang berlangsung pada hari Selasa, 20 Desember 2017. Kepala Otoritas Jasa Keuangan Daerah Istimewa Yogyakarta (OJK DIY), Dr. Fauzi Nugroho, SE., MM., CTSI didaulat menjadi keynote speaker Beliau memberikan highlight informasi mengenai potensi DIY dalam setahun kedepan. Sektor pariwisata dan perhotelan diprediksi akan terus meningkat.
Pada parallel session, diawali oleh guru besar FE UII, Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M. Ec yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia lima tahun terakhir mengalami degradasi yang jelas. Sedangkan laju pertumbuhan perekonomian tahun 2016 yang relative statis dibanding tahun sebelumnya. Hal ini patut disyukuri karena terdapat tekanan pada anggaran pemerintah tahun 2016, yang diselamatkan adanya tax amnesty. Hal ini menyebabkan bertambahnya penerimaan dalam APBN, kemampuan fiskal yang longgar, dan dampaknya perekonomian mengalami penguatan dan dunia usaha pun masih akan terselamatkan.
Namun, persoalan ekonomi Indonesia masih tetap berkutat pada masalah banyaknya pengangguran yang tidak terserap oleh lapangan pekerjaan, kemisikan dan ketidakmerataan kesejahteraan rakyat. Prof. Edy menyimpulkan bahwa sangat sulit dan pesimis akan tercapainya laju pertumbuhan ekonomi yang baik pada tahun 2017. Tahun mendatang Indonesia akan tetap masih dipengaruhi oleh perekonomian Amerika dan Tiongkok. Outlook ekonomi dan bisnis masih belum banyak berubah terlebih lagi ada faktor politik dan banyak faktor lainnya.
Pembicara berikutnya, dosen FE UII sekaligus pengamat bisnis Drs. Suwarsono Muhammad, MA menyoroti tahun mendatang dari pengaruh dunia terhadap Indonesia. Dimana fenomena Brexit (British Exit) yang terjadi dipertengahan tahun 2016 dan terpilihya Donal Trump sebagai presiden Amerika Serikat menjadi era transisi berskala besar. Dunia akan mengalami G-Zero (G-Nol) yaitu dunia tanpa pemimpin. Jika pada masa sebelumnya setelah era Perang Dingin berakhir, Amerika menjadi satu-satunya Negara adikuasa dunia – yang disebut dengan G-1.
Terakhir, seorang pebisnis yang merupakan owner kantor pemasaran Mandiri Prudential Ir. Hawari N. Tandjaya RFP ™. QWP® menjelaskan bahwa peningkatan laju ekonomi Indonesia sebesar 5,1% – 5,4% merupakan kontribusi peningkatan belanja Negara. Dimana Presiden Joko Widodo sedang giat membangun untuk menghabiskan anggaran belanja Negara dengan target selesai pada akhir tahun ini. Sedangkan jika disoroti dari kacamata bisnis, dengan angka inflasi yang terus menurun peluang bisnis terbesar berasal dari aspek keuangan dan asuransi.