Mengatasi Rasa Cemas dan Kekhawatiran ala Islam

anxious - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Rasa cemas dan khawatir adalah bagian alami dari kehidupan manusia. Namun, jika berlebihan, keduanya dapat mengganggu ketenangan hati, kesehatan, dan ibadah. Islam memberikan panduan yang sangat indah untuk membantu umatnya mengelola perasaan ini agar tetap berada di jalan yang diridhai Allah.

1. Menyadari Bahwa Semua Terjadi atas Kehendak Allah

Allah berfirman:

“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya.”
(QS. At-Taghabun: 11)

Meyakini bahwa segala sesuatu terjadi karena takdir Allah membantu hati lebih tenang. Kita belajar untuk menerima apa yang tidak bisa kita kendalikan.

2. Memperbanyak Dzikir dan Doa

Dzikir dan doa adalah obat hati yang paling ampuh. Rasulullah ﷺ mengajarkan doa khusus untuk mengatasi kecemasan:

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa sedih dan cemas…”
(HR. Abu Dawud)

Membaca dzikir seperti hasbunallahu wa ni’mal wakil atau la hawla wa la quwwata illa billah dapat menenangkan jiwa yang gelisah.

3. Shalat sebagai Sumber Ketenangan

Shalat bukan sekadar kewajiban, tetapi juga sumber ketenangan. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

“Dan mohonlah pertolongan dengan sabar dan shalat; dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.”
(QS. Al-Baqarah: 45)

Melaksanakan shalat dengan khusyuk membantu melepaskan beban pikiran dan mendekatkan kita pada Allah.

4. Mengelola Pikiran dan Hati

  • Hindari terlalu memikirkan hal yang belum terjadi.
  • Fokus pada usaha dan doa, bukan hanya pada hasil.
  • Bersyukur atas nikmat kecil maupun besar.

Islam mengajarkan untuk tawakal: berusaha sebaik mungkin, lalu menyerahkan hasilnya pada Allah.

5. Menjaga Kesehatan Fisik dan Sosial

Kecemasan juga bisa dipengaruhi oleh fisik dan lingkungan. Beberapa tips islami yang mendukung:

  • Menjaga pola makan dan tidur yang baik.
  • Berolahraga ringan seperti berjalan kaki atau olahraga sunnah (berenang, memanah, berkuda).
  • Bersilaturahmi dan berbagi cerita dengan teman atau keluarga yang bijak.

6. Mengingat Balasan dan Janji Allah

Ketika hati dilanda khawatir, ingatlah janji Allah bahwa setiap kesulitan akan diiringi kemudahan.

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”
(QS. Al-Insyirah: 6)

Keyakinan ini menguatkan iman dan membantu kita melihat ujian sebagai cara Allah mengangkat derajat kita.

Tips Praktis Harian

Agar lebih mudah diterapkan, berikut rutinitas sederhana untuk menjaga ketenangan hati:

Pagi Hari

  • Bangun lebih awal untuk shalat Tahajud atau shalat Subuh berjamaah.
  • Membaca dzikir pagi: Bismillahilladzi la yadurru ma’asmihi…
  • Mengatur niat dan rencana harian sambil mengucap hasbunallahu wa ni’mal wakil.

Siang Hari

  • Luangkan 5–10 menit untuk istirahat dan berdzikir ketika beban pekerjaan meningkat.
  • Menjaga wudhu agar hati tetap tenang.
  • Membaca Al-Qur’an meski hanya beberapa ayat.

Malam Hari

  • Menutup hari dengan dzikir malam dan doa perlindungan.
  • Muhasabah (evaluasi diri), lalu serahkan semua hasil usaha hari itu pada Allah.
  • Tidur dalam keadaan berwudhu dan membaca doa tidur.

Mengatasi rasa cemas dan khawatir bukan berarti menghilangkannya sepenuhnya, tetapi mengelolanya agar tidak menguasai hati. Dengan memperkuat iman, memperbanyak dzikir, shalat, tawakal, dan menjalankan rutinitas harian yang menenangkan, hati akan lebih siap menghadapi tantangan hidup dengan lapang dada.

Penulis: Suci Nuraini – Staff Akademik Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII