Berkiprah di perusahaan multinasional global nampaknya kian menjadi norma yang lazim bagi para alumni UII. Berbekal pendidikan dan pengembangan karakter yang diperoleh selama di UII, mereka mampu menapaki jenjang karir tertinggi di luar negeri. Bahkan kiprah mereka pun mendapat pengakuan dari jurnal bisnis prestisius internasional.

Hal ini seperti dibuktikan oleh Syah Rizal Hamdallah. Alumni Prodi Manajemen International Program Fakultas Ekonomi UII tahun 1998 ini masuk dalam daftar penerima penghargaan “40 Under 40” yang dirilis oleh The Boston Business Journal (BBJ), Amerika Serikat pada tahun 2019. Penghargaan tersebut diberikan kepada 40 tokoh eksekutif muda berusia di bawah 40 tahun yang dinilai memberikan perubahan signifikan bagi masyarakat industri di negara bagian Massachusetts, AS.

Di usianya yang masih relatif muda, pada 2019 Syah Rizal menduduki posisi Global Chief Innovation Officer pada perusahaan Ocean Spray Cranberries, Inc, salah satu produsen jus buah cranberries dan grapefruit terbesar di Plymouth County, Massachusetts.

Melansir theshelbyreport.com, jabatan tersebut memberinya kewenangan dalam bidang inovasi, riset, pengembangan tim, dan perencaan produk baru yang akan dirilis perusahaan ke pasar.

Ke-empat puluh tokoh ini datang dari beragam latar belakang profesi, seperti dokter, eksekutif perusahaan, pengacara, pengusaha, dan pimpinan organisasi non-profit. Yang unik dalam penghargaan itu, nama Syah Rizal yang lulusan UII bersanding dengan nama tokoh-tokoh ternama lulusan kampus-kampus Ivy League yang dikenal bereputasi tinggi di jajaran kampus AS. Hal ini sekali lagi membuktikan lulusan UII tidak kalah bersaing dengan lulusan kampus-kampus global bergengsi. BBJ sendiri merupakan koran mingguan prestis yang banyak mengulas dunia bisnis yang berkantor di kota Boston.

Penerima penghargaan terdiri dari 21 pria dan 19 wanita yang diseleksi dari 420 nominasi. Penghargaan akan diserahkan pada 16 Oktober 2019 di The Grand Boston, Seaport. Kisah masing-masing penerima penghargaan juga akan dimuat dalam edisi spesial Boston Business Journal.

Dikutip dari bizjournals.com, 40 under 40 adalah salah satu penghargaan paling prestisius yang diselenggarakan oleh BBJ. “Tahun ini penerimanya merupakan tokoh-tokoh terbaik dan paling bersinar di wilayah Massachusetts”, ungkap Carolyn Jones, market president and publisher BBJ.

Syah Rizal, anak bungsu dari lima bersaudara memang memiliki karir bisnis yang cemerlang. Tak lama setelah lulus dari UII, pria kelahiran Bogor inipada awalnya mengasah talenta di berbagai perusahaan regional, seperti Frisian Flag, Nestle, Abbot, dan Unilever.

Rizal menceritakan bahwa untuk berkompetisi dan bertahan di pasar global bukanlah hal yang mudah. Seperti menjalani “interview kerja” setiap hari. Menjadi orang yang smart tidak cukup, titik kritis dalam kompetensi global adalah memiliki kecerdasan emosional dan resiliensi (daya lenting).

Sebagai orang Indonesia dan seorang Muslim, ketika saya kecil saya diajarkan untuk bersikap baik pada semua orang, hormat terhadap keberagaman dan merangkul perbedaan. Dan dunia global sangat beragam, If we have only ‘one fits all’ mentality, it won’t work.

Karena waktu kita sepenuhnya dihabiskan untuk berurusan dengan orang-orang yang berbeda latar belakang, ras, gender, warna kulit, agama dan usia tentunya. Jika kamu punya cara pikir yang sempit, kamu akan kacau dan kesulitan. Namun, jika kamu open minded, pintu kesempatan akan terbuka lebar untukmu.

Saya telah mengalami kegagalan berulang kali sebelum mendapat apa yang saya punya saat ini. Segala usaha, tangisan, keringat sepertinya tidak akan cukup ditulis disini. Kegagalan, penolakan dan kekecewaanlah yang membentuk saya menjadi seperti sekarang.

Pesan Rizal kepada adik-adik mahasiswa UII untuk :

“Be prepared to knocked back in life and to fail. Embrace failures as it happens. Karena sebenarnya, kegagalan berarti kamu memiliki ruang besar untuk pertumbuhan dan peningkatan. Good luck for your journey. Stay focus”, pungkas Rizal.

Selanjutnya, karir di negeri Paman Sammulai dirintisnya pada tahun 2010 di perusahaan home product, S. C. Johnson. Tak butuh waktu lama, inovasi dan dedikasinya di perusahaan itu berbuah manis. Pada 2014, di usia 34 tahun ia telah didapuk sebagai Director Brand Management – International Market Pest Control SC Johnson. Kemudian, ia melabuhkan karirnya di Ocean Spray Cranberries, Inc.

 

Sumber: uii.ac.id

 

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang begitu cepat jelas berdampak secara signifikan terhadap peradaban manusia. Salah satu yang terkena dampak dari perkembangan teknologi komunikasi dan informasi ini adalah perpustakaan. Kondisi perpustakaan saat ini menunjukkan bahwa inovasi layanan perpustakaan mulai tumbuh berkembang secara refleksif terhadap lahirnya generasi milenial.

Kamis (29/08) Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan seminar nasional di Aula Utara Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia dengan tajuk “Serba-Serbi Perpustakaan Perguruan Tinggi di Era Dominasi Pemustaka Generasi Milenial”. Seminar ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang cara perpustakaan beradaptasi keadaan generasi saat ini yaitu generasi milenial.

Dalam seminar ini, ada empat narasumber yang menyampaikan materi berbeda. Narasumber pertama adalah Ida Fajar Priyanto, Ph.D dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan tema Digital Resources, Library Management, and the Millennial Users. Narasumber kedua adalah Umi Proboyekti, S.Kom., MLIS dari Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) dengan tema Sistem Teknologi Informasi di Perpustakaan. Narasumber ketiga adalah Dr. Hj. Sri Rohyanti Zulaikha, S.Ag., SIP., M.Si. dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (UIN Sunan Kalijaga) dengan tema Perpustakaan di Era Generasi Milenial. Narasumber terakhir adalah Anastasia Tri Susanti, S. Kom., MA. dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta dengan tema Penempatan Pustakawan Berdasarkan Karakteristik Generasi.

Generasi milenial merupakan anak-anak dari generasi Baby Boomers dan Generasi X. Perpustakaan perlu memulai untuk menyesuaikan keinginan dan kebutuhan para pembaca. Mulai dari sistem informasi perpustakaan hingga penambahan fitur-fitur perpustakaan. Generasi milenial cenderung memilih sesuatu yang mudah. Salah satu paradigma yang biasa pada generasi milenial adalah bahwa generasi milenial dapat mengakses informasi bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja sehingga tidak perlu untuk datang ke perpustakaan.

Umi Proboyekti, S.Kom., menyampaikan bahwa teknologi informasi di perpustakaan fokus terhadap generasi Z. Generasi Z sendiri  adalah generasi yang menginginkan segala sesuatunya itu mudah. Salah satunya dengan adanya mobile library service. Mobile library service adalah layanan yang dapat diakses lewat perangkat bergerak dengan tujuan memudahkan pengguna perpustakaan mengakses informasi lewat perangkat bergerak tersebut atau yang sering kita sebut dengan gadget. Dengan cara ini, kunjungan pengguna secara virtual ke perpustakaan akan meningkat.

Perpustakaan saat ini sebaiknya tidak terkesan terlalu kaku. Pemustaka dapat membuat hal-hal yang dapat menarik minat generasi milenial untuk datang ke perpustakaan. Diantaranya adalah dengan design interior perpustakaan serta sarana prasarana seperti meja, kursi maupun karpet yang mengedepankan nilai seni. Bahkan beberapa perpustakaan sudah ada yang menyediakan fasilitas tempat tidur dan jasa pijat untuk para pembaca. Kebijakan-kebijakan yang terlalu kaku juga dapat dirubah sesuai keadaan saat ini.

Sejalan dengan hal tersebut, Dr. Hj. Sri Rohyanti Zulaikha, S.Ag., SIP., M.Si., menjelaskan bahwa “Ruang kerja digital itu adalah manusia sebagai  sentral yaitu aktor pengendali, adanya mobilitas yaitu ruang gerak yang tinggi dan layanan yang lebih prima serta sosial kemasyarakatan dengan desain sesuai kebutuhan manusia.”

Anastasia Tri Susanti, S. Kom., MA., juga menjelaskan pentingnya potensi setiap generasi. “Perpustakaan yang mampu memanfaatkan potensi setiap generasi yang bekerjasama akan lebih siap dalam menghadapi tantangan organisasi dan perpustakaan harus memastikan semua siap untuk lebih fleksibel terhadap perubahan.” ujarnya.

Perpustakaan hendaknya dapat memanfaatkan potensi setiap generasi, karena dengan adanya regenerasi yang berbeda dapat dijalin kerjasama agar lebih siap menghadapi segala tantangan dan perubahan. (AFM/NAP)

Sebagai manusia, khususnya kita sebagai Umat Islam tentu harus senantiasa berbuat baik kepada sesama. Tidak hanya rukun islam, amalan-amalan seperti tersenyum maupun menyambung tali silaturahmi juga perlu kita jadikan kebiasaan dan pedoman hidup. Selain membuat orang lain senang, silaturahmi juga memberikan banyak manfaat di zaman sekarang. Contohnya adalah kita akan menjadi lebih memiliki banyak relasi dan membuat dunia pekerjaan menjadi lebih mudah.

Sejalan dengan hal tersebut, Sabtu (24/08) Program Diploma Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (D3 FE UII) mengadakan acara yang berjudul “Temu Alumni dan Pelantikan Pengurus Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Program Studi Manajemen, Akuntansi, serta Perbankan dan Keuangan” yang berlokasi di Gedung Mohammad Adnan Kampus Terpadu UII Jalan Kaliurang Km 14,5, Sleman, Yogyakarta.

Acara ini dihadiri oleh para alumni yang telah malang melintang di dunia pekerjaan. Ramah tamah dan suasana kebersamaan tentu sayang untuk dilewatkan di acara seperti ini. Namun, tidak hanya menyambung silaturahmi antar-alumni yang datang, acara ini sekaligus mengadakan pelantikan pengurus IKA masing-masing prodi yang ada di D3 FE UII.

Kepengurusan yang terbentuk merupakan kepengurusan yang berkedudukan sebagai pengurus pusat di Yogyakarta. Kepengurusan IKA ini terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan bidang-bidang lain yang telah menjadi kesepakatan. Komposisi dan personalia pengurus IKA D3 masing-masing prodi di Fakultas Ekonomi UII memiliki masa bakti 2019-2023 atau 4 tahun terhitung sejak ditetapkan surat keputusan yang dibacakan.

Dalam sambutannya, Abdurrahman Al Faqiih, S.H., M.H., L.LM. selaku perwakilan Wakil Rektor menyampaikan “Selamat atas pengurus IKA yang telah dilantik. Terbentuknya pengurus ini masih menjadi awal dari sebuah kesuksesan. Selain itu, kepengurusan IKA ini tidak berperan sebagaimana organisasi kemahasiswaan pada umumnya, melainkan dianggap sebagai organisasi alumni yang berlandaskan total pengabdian” pungkas beliau.

IKA sendiri pada dasarnya bersifat independen alias berdiri sendiri. Level IKA setara dengan prodi maupun fakultas. Ini direpresentasikan ketika akan mengadakan suatu kegiatan, IKA lebih cenderung bersinergi dengan prodi terkait pelaksanaannya, sehingga akan sengat membantu segala aktivitas prodi maupun fakultas kedepan.

Selain itu, IKA dapat berfungsi sebagai jembatan ketika prodi maupun fakultas ingin mengadakan hajatan alumni. Contohnya adalah mengundang alumni yang berprestasi untuk dapat berbagi ilmu dan pengalamannya.

Dalam hal pendataan alumni, IKA juga dapat membantu dalam keperluan-keperluan akreditasi. Hal ini menjadi penting karena pada faktanya alumni saat ini berjumlah kurang lebih 100.000 orang. Namun, ini tidak didukung dengan pengolahan data yang baik. Sehingga, dalam hal ini IKA diharapkan dapat membantu dalam pendataan alumni-alumni.

Abdurrahman Al Faqiih, S.H., M.H., L.LM. dalam hal ini juga menyatakan harapan ke depan agar IKA dapat terus bekerja dan berkarya sehingga dapat unggul di masa yang akan datang dan dapat membanggakan kampus tercinta. (ARS)

Dalam perkembangan akuntansi syariah di Indonesia, diperlukan adanya pengenalan dan pembelajaran lebih terkait bidang ilmu  itu. Menanggapi hal tersebut, Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UII) bersama Universiti Teknologi MARA Malaysia mengadakan program summer course yang diadakan di Hotel Grand Dafam Rohan Jogja (19/07).

Summer course merupakan program pembelajaran kilat untuk mengisi waktu libur dengan lebih memperdalam tentang ilmu Akuntansi Syariah. Acara ini dihadiri oleh 31 peserta yang merupakan mahasiswa dari FE UII dan Universiti Teknologi MARA Malaysia. Summer course bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan  masyarakat terutama mahasiswa terhadap dasar ekonomi syariah hingga  akuntansi syariah. Adanya kegiatan ini juga mampu mengedukasi mahasiswa terkait penerapan standar syariah di masing-masing negara.

Dalam sambutannya, Dr. Mahmudi, SE., M.Si., Ak., selaku Kepala Program Studi Sarjana Akuntansi mengatakan, “I think we can enhance our corporation in the future not just in educational areas, but also in another areas” “I hope you enjoy your day in Yogyakarta and I hope in several days you can enjoy Indonesian food and culture”. Dibalik acara summer course ini, timbul harapan untuk semakin mempererat hubungan kerjasama antara kedua universitas, tidak hanya pada sektor pendidikan namun juga pada sektor lainnya. Beliau juga berpesan agar mahasiswa dapat memanfaatkan kebersamaan mereka untuk saling belajar dan menambah relasi.

Summer Course merupakan suatu program kuliah yang diadakan agar mahasiswa dapat mengisi waktu produktif untuk mengenal tentang suatu topik. Kegiatan ini berjalan selama lima hari dan terdiri atas sebelas sesi topik pembahasan. Setelah rangkaian materi, peserta akan diujikan pada akhir sesi mengenai semua subjek perkuliahan yang telah diajarkan. Selain pembelajaran materi, peserta juga diberikan waktu berdiskusi untuk saling memadukan standar akuntansi syariah yang berbeda antar kedua negara. Tahapan ini mampu melatih daya analisis peserta dalam menemukan solusi dari berbagai kasus yang diberikan.

Program ini juga dapat meningkatkan eksistensi FE UII di kanca Internasional, pada pembukaan acara, ditampilkan video profil Universitas Islam Indonesia. Para peserta dari Universiti Teknologi MARA Malaysia dapat lebih mengenal kampus perjuangan ini dari video yang ditampilkan. Penyerahan tanda mata secara simbolik kepada masing-masing universitas menjadi pertanda dibukanya rangkaian kegiatan tersebut.

Topik pertama dibawakan oleh Pak Rifky Muhammad, SE., SH., M.Sc., Ph.D selaku dosen ahli dalam ekonomi syariah, dengan judul Islamic Financial System in Indonesia. Sebelum memulai pembelajaran pertamanya, beliau meminta para peserta agar dapat mengacak tempat duduk mereka agar mahasiswa dengan asal universitas berbeda dapat berinteraksi lebih. Salah satu hal yang dibahas yaitu tentang wakaf, serta ketentuan-ketentuan asset yang dapat diwakafkan. Dalam sesinya, beliau menyampaikan materi dasar untuk memperkenalkan apa itu ekonomi akuntasi syariah. Beliau juga sedikit menyinggung tentang adanya perbedaan standar yang dianut oleh Indonesia dan Malaysia. Standar akuntansi syariah yang dianut oleh Indonesia yaitu Standar Akuntansi Syariah (SAS) sedangkan standar akuntansi syariah yang dianut oleh Malaysia adalah Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institution (AAOIFI).

Sejalan dengan berbagai poin pembelajaran, diadakan sharing session antara FE UII dan Universiti Teknologi MARA Malaysia. Diselenggarakannya hal tersebut dapat diperoleh dua pandangan berbeda dalam menerapkan akuntansi syariah yang sesuai.

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kerjasama antara kedua  universitas tidak hanya di sektor pendidikan namun juga di sektor penelitian, community service, dan Dakwah Islamiyah. Rangkaian acara ini juga mampu menambah pengetahuan masyarakat terutama mahasiswa tentang ekonomi akuntansi syariah. Selain itu, hal ini dapat mengevaluasi kekurangan standar akuntansi Negara dengan adanya komparasi standar akuntansi di negara lain. (NAK/ADL)

Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus merupakan kegiatan awal bagi setiap peserta didik dalam menempuh jenjang perguruan tinggi. Hal ini dilakukan untuk memperluas wawasan mahasiswa dan mahasiswi baru mengenai lingkungan kampus.

Senin (19/08) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) menyambut cendekiawan muda pada jenjang Sarjana Tahun Akademik 2019/2020 dengan menggelar Semangat Ta’aruf (SEMATA). Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini mengusung tema “Membumikan Nilai-Nilai Ulil Albab Pada Diri Mahasiswa Melalui Semangat Intelektual profetik Sebagai Ikhtiar Menuju Masyarakat Madani” menjadikan acara ini tidak hanya menjadi ajang pengenalan kampus bagi mahasiswa, namun juga menjadikan mahasiswa memiliki intelektual tinggi yang dibarengi dengan penanaman nilai-nilai ulil albab

SEMATA memiliki arti semangat yang tertanam dalam diri mahasiswa untuk mengenal hal-hal baru, rasa ingin tahu yang tinggi, untuk mengenal satu sama lain baik sesama mahasiswa baru dengan panitia, lembaga maupun lingkungan kampus.

Agung Prastyo selaku Ketua Organizing Committee (OC) SEMATA dalam sambutannya menyampaikan selamat datang kepada seluruh Mahasiswa Baru FE UII di kampus perjuangan ini. “Inilah gerbang awal untuk teman-teman semua menjadi seseorang yang maha akan kesiswaannya, sekarang teman-teman memiliki tanggung jawab sebagai seorang pelajar juga tanggung jawab untuk menuju keberhasilan di masa yang akan datang”, jelasnya.

Selain itu Luthfi Agung Rizaldy selaku Ketua Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) FE UII menyampaikan bahwa kampus adalah tempat untuk mencari nilai-nilai lain diluar kegiatan perkuliahan bahkan diluar kampus.“Ikutilah organisasi yang kalian minati, baik itu eksternal maupun internal kampus yang dapat menumbuhkan nalar kritis teman-teman sekalian. Beranilah menempa diri dengan proses, manfaatkan keberadaan kalian sebagai mahasiswa”, tambahnya.

Dr. Jaka Sriyana, S.E., M.Si selaku Dekan FE UII mewakili seluruh civitas akademika FE UII mengucapkan selamat datang dan bergabung  kepada 1147 cendekiawan muda di keluarga besar FE UII. Selain itu beliau juga turut mengajak kepada para mahasiswa baru untuk mulai giat belajar menjadi bagian dari FE UII.  “Yakinlah bahwa posisi anda status anda sebagi mahasiswa FE UII akan membantu anda didalam meraih masa depan yang lebih gemilang”, tuturnya.

Pembukaan SEMATA pada kali ini ditandai dengan pelepasan 100 Burung Merpati yang dilakukan oleh perwakilan peserta, panitia SEMATA dan juga jajaran FE UII . Hal ini dilakukan dalam rangka peduli iklim satwa dalam menyeimbangkan industri 4.0.

Untuk semakin membangkitkan semangat  dan menambah motivasi para mahasiswa baru, dalam kegiatan SEMATA kali ini turut menghadirkan Iqbal Himawan yang juga alumni FE UII sebagai pembicara. Beliau berbagi pengalaman terkait bagaimana kehidupan yang sesungguhnya setelah kita lulus dari tingkat universitas dan menghadapi dunia kerja. Untuk itu ia menghimbau agar kita selalu mencoba mengeksplor kemampuan diri meskipun gagal, karena nantinya kegagalan tersebut akan membawa kita menjadi pribadi yang lebih kuat dan siap menjadi pemimpin harapan bangsa.

Prosesi SEMATA kali ini ditutup dengan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR)  yang bertajuk Inspiration Day yang dilaksanakan di lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII). CSR bertujuan agar mahasiswa dan mahasiswi FE UII dapat berbaur dengan masyarakat sekitar. Kegiatan ini berupa bersih-bersih masjid dan lingkungan sekitarnya, serta kegiatan bakti sosial yang diberikan kepada warga sekitar FE UII.

Dra. Siti Nursyamsiah, M.M. selaku Wakil Dekan 2 FE UII menyampaikan bahwa mahasiswa dan mahasiswi baru yang telah mengikuti kegiatan SEMATA diharapkan menjadi pribadi yang lebih kuat  selain itu juga memiliki soft skill yang baik serta mengantongi ilmu sebanyak-banyaknya supaya siap menjadi pemimpin di masa depan. “Kami berharap para mahasiswa dan mahasiswi baru menjadi pemimpin masa depan yang berhasil serta memiliki hard skill dan soft skill yang baik”, pungkasnya. (LTG/WEM/GAL)

Selasa (13/08) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ibn Khaldun Bogor (FEB UIKA Bogor) berkesempatan untuk berkunjung ke Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII). Kedatangan delegasi FEB UIKA Bogor ini disambut hangat oleh Jaka Sriyana SE., M.Si., Ph.D selaku Dekan FE UII beserta jajarannya di Ruang Sidang 1/1. 

Didi Hilman, SH., MH., M. Pd.I. selaku Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Islam Ibn Khaldun Bogor menyampaikan bahwa studi banding ini bertujuan untuk bertukar ilmu mengenai sistem pembelajaran yang diterapkan di FE UII. Salah satunya terkait dengan rencana dibukanya Program Studi Ilmu Ekonomi oleh UIKA Bogor, yang sudah direncanakan sejak lama oleh Rektor UIKA Bogor.

“Hal ini perlu dilakukan mengingat namanya sendiri adalah Fakultas Ekonomi dan Bisnis, namun Fakultas ini belum meluluskan mahasiswanya dengan gelar Sarjana Ekonomi, dikarenakan belum adanya Program Studi Ilmu Ekonomi” pungkas Dr. Hj. Immas Nurhayati, SE., MSM., selaku wakil rektor bidang Pengelolaan Sumberdaya.

Untuk meningkatkan kemampuan guna pencapaian prestasi yang dapat membanggakan Universitas maupun dosen, FE UII juga telah menerapkan beberapa kebijakan. Seperti halnya dengan menyekolahkan kembali beberapa dosen S2 pada Program Doktor (S3). Selain itu pemberian fasilitas untuk pengembangan mengenai kemampuan dan keahlian dosen  yang dapat menunjang dan menghasilkan jurnal penelitian yang dipublikasikan dengan standar Internasional.

Sebagai instansi perguruan tinggi, FE UII  juga terus berupaya untuk meningkatkan kulitasnya tidak hanya ditingkat nasional namun juga internasional dan dapat diwujudkan dalam sertifikasi internasional yang merupakan bentuk komitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan.  

Dra. Siti Nursyamsiah, MM. selaku Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Alumni FE UII menambahkan beberapa informasi mengenai fasilitas laboratorium dan sistem pembelajaran. Salah satu keunggulan yang dimiliki FE UII adalah penerapan mata kuliah Sistem Aplikasi ERP–SAP yang dilakukan oleh Program Studi (Prodi) Akuntansi. Dimana Prodi Akuntasi telah menjadi salah satu anggota SAP University Alliance, serta memasukkan mata kuliah ERP Government (Enterprise Resourch Planning Government) ke dalam kurikulum tersebut.

Harapannya dari kegiatan ini ada ilmu yang dapat diambil dan nantinya bisa diterapkan sesuai dengan keunggulan dan ciri khas yang ada di UIKA Bogor. Serta jalinan silahturrahmi antara FE UII dan FEB UIKA Bogor dapat terus terjalin dengan baik. (MSD)

Tidak hanya Idul Fitri, umat Islam memiliki hari besar lainnya yaitu Idul Adha atau juga sering disebut dengan Idul Qurban. Tentu kita semua paham bahwa hari tersebut merupakan hari besar yang dinanti-nantikan oleh seluruh umat Islam di penjuru dunia, tak terkecuali di Indonesia.

Idul Adha ini merupakan wujud ketakwaan umat muslim kepada Allah Swt. sekaligus meneladani kisah Nabi Ibrahim as. Tidak sedikit masyarakat yang dengan sukarela turun tangan mengorbankan sebagian harta mereka untuk berpartisipasi pada hari Idul Adha ini.  

Minggu (11/8) Takmir Masjid Al Muqtashidin Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) menggelar Salat Idul Adha yang dihadiri oleh sivitas akademik dan masyarakat sekitar.

Khatib Sholat Idul Adha pada kali ini dibersamai oleh Mohammad Bekti Hendrie Anto, S.E., M.Sc. Sedangkan imam sholat dibersamai oleh Hidayatur Rahman, S.E., M.M.

Dalam kesempatan yang berbahagia ini, Masjid Al Muqtashidin FE UII juga menyelenggarakan penyembelihan hewan Qurban. Hewan Qurban yang terkumpul kali ini total berjumlah enam belas ekor kambing. Namun, tidak semuanya disembelih ditempat, melainkan delapan ekor disembelih di FE UII dan delapan ekor lainnya dikirimkan ke masjid ataupun daerah yang lebih membutuhkan di Yogyakarta.

Idul Adha merupakan momen yang tepat untuk kita bersyukur. Ini sesuai dengan pernyataan Anto dalam khotbahnya yang menyatakan bahwa kita semua harus senantiasa meningkatkan rasa syukur atas segala nikmat Allah yang tiada terhingga. “Nikmat iman maupun islam, kesyukuran harus diwujudkan tidak hanya dalam kata-kata, namun wujudkan juga dalam perbuatan dengan menjalankan segala perintah Allah dan Rasulnya dengan kaffah”, terang Anto.

Perayaan Idul Adha berdekatan dengan perayaan kemerdekaan bangsa Indonesia. Tentu peristiwa ini bukan terjadi secara kebetulan. Namun, telah direncanakan oleh Allah agar menjadi pelajaran bagi seluruh masyarakat. Sejalan dengan hal tersebut, menurut Anto, pada hakekatnya, tauhid dan kemerdekaan adalah hal yang dekat. Dalam ajaran islam, keberkahan masyarakat didapatkan dari suatu bangsa yang bertakwa.

Dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 96 Allah Swt. berfirman tentang hubungan antara ketakwaan dan kesejahteraan suatu negeri yang artinya : “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”

Firman Allah Swt. tersebut memberikan satu pemahaman jika suatu bangsa ingin mendapatkan keberkahan, syaratnya adalah iman dan takwa yang diwujudkan masyarakatnya dalam pembangunan. “Ketaatan kepada Allah, menegakkan salat, puasa, zikir, dan lain sebagainya, harus senantiasa dilakukan oleh masyarakat di semua sektor dalam rangka bersungguh-sungguh untuk mengelola bangsa ini”, tambah Anto.

Sebagai umat Islam, peringatan Idul Adha haruslah diwujudkan secara konkret dalam kehidupan sehari-hari, yaitu kembali kepada Allah Swt. Menurut Anto, memperkuat keyakinan bahwa berkah Allah diturunkan bagi orang yang bertakwa dan beriman, mestinya tidak hanya diwujudkan dalam aktivitas beribadah, namun juga diwujudkan dalam aktivitas muamalah. “Ketakwaan dalam muamalah ini juga mengajarkan bagaimana kita berani mengorbankan kepentingan pribadi demi kepentingan orang banyak, Insya Allah hal tersebut dapat mendorong kejayaan negeri ini yang sudah lama diidam-idamkan oleh pendiri bangsa maupun masyarakat Indonesia”, pungkasnya. (ARS)

Saat ini tujuh dari sepuluh millenial ingin merintis sebuah bisnis. Sebagian dari mereka yang ingin berbisnis dan membangun usaha merasa kurang percaya diri karena adaya kendala dari segi dana. Dengan adanya keresahan yang dimiliki millenial saat ini, Entrepeneur Community Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia mengadakan seminar melalui event Indonesian Business Carnival yang diselenggarakan di Aula Utara Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia pada hari Rabu, (7/8).

Seminar ini mengangkat tema tentang pentingnya pengaruh bank sentral terhadap industri–industri kreatif yang ada. Seminar ini dipaparkan oleh Manajer Bank Indonesia Regional Yogyakarta, Ibu Andi Adityaning Palupi yang disambut langsung oleh Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Bapak Jaka Sriyana, SE., M.Si., Ph.D.

Disamping tiga tugas pokok utama Bank Indonesia dalam bidang moneter, sistem keuangan, dan sistem pembayaran, Bank Indonesia memperkenalkan kebijakan baru kepada masyarakat luas dalam rangka membantu mengembangkan UMKM yang ada saat ini. Kebijakan yang Bank Indonesia perkenalkan ini termasuk dalam mendukung pencapaian tugas pokok Bank Indonesia di bidang moneter. Sasaran Bank Indonesia dalam melakukan kebijakan ini yaitu untuk berkontribusi nyata pada perekonomian Indonesia yang kuat, berimbang, berkelanjutan, dan inklusif. 

Dasar hukum kebijakan pengembangan UMKM BI tercantum dalam Peraturan Dewan Gubernur (PDG) No. 19/13/PDG/2017, tanggal 19 Desember 2017 tentang Kebijakan Pengembangan UMKM BI. Pengembangan UMKM yang dilakukan oleh Bank Indonesia diarahkan untuk mendukung UMKM komoditas VF (Volatile Food) dalam rangka mengurangi tekanan inflasi komponen bergejolak (VF) dari sisi pasokan, mendorong UMKM berorientasi ekspor dan mndukung pariwisata dalam rangka mengurangi CAD, mendorong peningkatan akses keuangan, mendorong pengembangan UMKM Syariah, mendorong pemanfaatan tekonologi digital, dan mendorong keikutsertaan UMKM dalam pameran dan event internasional untuk akses pasar global

Sasaran kebijakan ini adalah agar Bank Indonesia berkontribusi nyata dalam perekonomian Indonesia yang kuat, berimbang, berkelanjutan dan inklusif. Hal ini direalisasikan oleh Bank Indonesia dengan memberikan beberapa kategori terhadap UMKM yang ada di Yogyakarta dan memetakan sesuai dengan profil UMKM tersebut. Hasil pengelompokan ini terbagi menjadi empat level, yaitu UMKM level satu yang berarti UMKM berpotensial, UMKM level dua yang berarti UMKM sukses, UMKM level tiga yang berarti UMKM sukses digital, dan UMKM level empat yang berarti  UMKM berpotensi melakukan perdagangan internasional dalam bentuk ekspor. Pemberian level ini dilakukan agar Bank Indonesia bisa lebih fokus dalam mengelompokkan UMKM yang akan didampingi kedepannya. Alasan lain dibuatnya kelompok level ini karena Bank Indonesia merasa apa yang sudah dilakukan sebelumnya ketika melakukan pendampingan kepada UMKM tanpa pengelompokan level yang tepat mengakibatkan kurang efisien dan efektif.

Bank Indonesia memberikan feedback terhadap UMKM yang telah bergabung bersama dengan memberikan wadah pameran setiap tahunnya yang diadakan oleh Bank Indonesia bertajuk ‘Karya Kreator Indonesia’ yang nantinya para pendiri UMKM akan dipertemukan dengan pembeli potensial, baik dalam negeri maupun dari luar negeri. Dalam pameran ini, UMKM juga diperkenalkan dengan adanya fasilitas E-Commerce, Perbankan dan lain-lain. Peserta pameran ini juga akan diikuti oleh UMKM lain yang berpotensial.

Harapan dari Bank Indonesia dengan adanya kebijakan baru tersebut bisa menggerakkan millennial untuk tidak takut lagi memulai bisnis karena adanya kendala dana. Bank Indonesia juga berharap bahwa banyaknya potensi masyarakat Indonesia untuk menciptakan produk lokal yang berkualitas tinggi dapat bersaing di pasar internasional dengan produk-produk negara lain. Dengan adanya produk lokal yang dihasilkan masyarakat lokal, para UMKM akan turut menyumbang kestabilan ekonomi melalui kegiatan ekspor. (MRG/ULF)

Publikasi jurnal ilmiah menjadi program penting bagi para akademisi. Hal ini didukung dengan keluarnya surat edaran dari Dirjen Dikti yang mewajibkan publikasi karya ilmiah untuk program S1/S2/S3, baik dalam jurnal online maupun jurnal cetak. Namun, dalam kenyataannya untuk membuat sebuah artikel yang layak untuk diterbitkan di jurnal bukanlah hal yang mudah. Untuk sekedar menembus jurnal nasional saja sangatlah sulit bila author tidak menguasai rule-nya, apalagi jurnal bereputasi Internasional seperti Scopus. Oleh karena itu, pelatihan penulisan artikel untuk scientific journal sangat diperlukan.

Senin (1/10) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) menyelenggarakan Coaching Clinic : Publication In Scopus Indexed Journals. Acara yang dihadiri oleh tiga belas perguruan tinggi ini ditunjukkan sebagai langkah awal pelatihan penulisan artikel untuk scientific journal. Dalam penyelenggaraannya, FE UII mendatangkan pembicara dari Universiti Teknologi MARA (UITM), Malaysia. Pada kesempatan kali ini Prof. Dr. Zuraidah Mohd Sanusi selaku Director Center of Leadership Development Universiti Teknologi MARA menyampaikan “Kami berharap Anda memiliki paper, jika Anda memiliki paper tentu saja segera selesaikan dan setelah itu keluarkan keraguan Anda kepada pelatih untuk berkonsultasi”. Sesuai arahan tersebut, peserta Coaching Clinic diminta untuk menulis artikel dengan didampingi satu coach untuk masing-masing grup yang terdiri dari empat sampai lima orang.

Dr. Dwipraptono Agus Harjito, M.Si, selaku moderator Coaching Clinic kali ini juga turut menyampaikan mengenai sulitnya mem-publish artikel ke dalam scientific journal bahkan, di kalangan para dosen sekalipun. Hal itu dikarenakan ketatnya seleksi kelayakan artikel itu sendiri. Di FE UII sendiri, terdapat 154 dosen dengan 142 artikel yang telah menembus scientific journal.

Senada dengan hal tersebut, Prof. Dr. Zuraidah Mohd Sanusi turut menyampaikan poin-poin penting mengenai tips dan trik menulis scientific journal yang tepat. Poin yang paling mendasar adalah membangun kompetensi menulis dengan cara meningkatkan research knowledge, conceptual thinking, creativity, dan research ethics. Setelah menguasai beberapa hal tersebut, tinggal bagaimana author menuangkan, dan mengembangkan kemampuannya ke dalam scientific journal.

Ketepatan pemilihan topik dalam penulisan scientific journal merupakan rule untuk membuat jurnal ilmiah yang ideal. Hal tersebut penting karena akan memberi pengaruh kepada respon pembaca, diantaranya dapat menimbulkan beberapa pertanyaan yaitu apakah paper itu menarik untuk dibaca dan apakah ada korelasi antara topik dengan isi yang disajikan. Sehingga untuk mendapatkan paper yang berkualitas, baiknya penulis dapat banyak membaca ulang dan mengevaluasi penelitian yang dibuat. 

Selain cara di atas, penulis juga dapat melakukan perbandingan dengan paper yang telah dibuat , hal tersebut akan membantu penulis untuk mendapatkan pengetahuan lebih tentang bahasa, dan cara merangkai kalimat pada paper. “Jangan lupa untuk memberikan data yang spesifik” tambah Prof. Dr. Zuraidah Mohd Sanusi.

Poin penting lainnya yang sering kurang diperhatikan dalam pembuatan artikel adalah cara merangkai kalimat dalam satu paragraf. Dimana banyak author yang masih membuat satu kalimat menjadi satu paragraf. 

Prof. Dr. Zuraidah Mohd Sanusi menyampaikan bahwa, “Dalam satu paragraf setidaknya berisi 4-5 kalimat, dimana setiap paragraf berasal dari satu ide”. Kalimat pertama dalam paragraf adalah kalimat topik, dilanjutkan kalimat penjelas. Author juga harus menambahkan argumen, bukti dari argumen yang diberikan, dan terakhir adalah mencermati korelasi antar kalimatnya. “Jangan selalu menyambung kalimat dengan kata ‘dan’, jika kalimat tersebut bisa dipisah, gunakan titik” pungkas beliau. 

Kegiatan Coaching Clinic ini diharapkan dapat mendobrak pengetahuan para akademisi dalam dunia  scientific journal. (HLL/NFF)

Kurikulum pendidikan perguruan tinggi terus ditingkatkan seiring kemajuan zaman. Untuk itu kegiatan seperti studi banding antar instansi pendidikan merupakan salah satu langkah menambah wawasan guna meningkatkan mutu kurikulum pendidikan. Pada Jum’at (26/07) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Nahdlatul ‘Ulama (FEB UNISNU) berkesempatan untuk berkunjung ke Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII). Kegiatan yang berlangsung di Ruang Sidang 1/1 FE UII ini disambut dengan hangat oleh Jaka Sriyana, SE., M.Si., Ph.D selaku dekan FE UII.

Dalam diskusi kali ini, Noor Arifin, SE. M.Si yang merupakan wakil dekan sekaligus pimpinan delegasi FEB UNISNU Jepara menyampaikan bahwa studi bandingnya ini bermaksud untuk sharing ilmu mengenai sistem pembelajaran di FE UII. Berdasarkan pemeringkatan dari Kementrian Riset,Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) yang menempatkan UII di posisi pertama dari 14 universitas swasta terbaik di Indonesia membuat UII dianggap sebagai seorang “ayah” bagi universitas lain. Seluruh delegasi  FEB UNISNU Jepara terlihat sangat antusias dalam diskusi yang membahas terkait  penyususnan implementasi kurikulum pendidikan perguruan tinggi berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) serta pengelolaan laboratorium yang ada di FE UII.

Senada dengan hal tersebut, Dra. Suhartini, M.Si. selaku Sekretaris Program Studi Manajemen Program Sarjana FE UII menyampaikan bahwa program studi manajemen memiliki 4 peminatan, yaitu marketing, operation, finance dan  SDM, yang mana peminataan ini dulunya dikenal dengan konsentrasi. Selain itu program studi manajemen juga memberikan pembelajaran tentang ilmu bisnis dan ekonomi yang menggunakan pendekatan nilai-nilai islami, namun tetap memperhatikan perkembangan zaman, terutama di dunia pendidikan internasional. “Kurikulum bisa diadopsi, namun cara penyampaian yang tidak bisa diadopsi”, pungkas Dra. Suhartini, M.Si. Selain itu, sebagai instansi perguruan tinggi, UII  juga terus berupaya untuk meningkatkan kulitasnya tidak hanya ditingkat nasional namun juga internasional. Hal ini dapat diwujudkan dalam sertifikasi internasional yang merupakan bentuk komitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan.

Dr. Mahmudi, SE., M.Si., Ak., CA., CMA selaku Kepala Program Studi (Prodi) Akuntansi menyampaikan bahwa Program Studi Akuntansi FE UII memiliki beberapa keunggulan tersendiri, salah satunya adalah mata kuliah Sistem Aplikasi ERP–SAP. Dimana Prodi Akuntansi FE UII telah menjadi salah satu anggota SAP University Alliance, serta memasukkan mata kuliah ERP Government ke dalam kurikulum. Adanya penetapan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) merupakan dokumen perencanaan pembelajaran disusun sebagai panduan bagi mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan selama satu semester untuk memenuhi Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK).  Kegiatan lain yang perlu diperhatikan guna mencapai standar pembelajaran yang telah di tetapkan sebelumnya dan untuk meningkatan kualitas pendidikan adalah dengan rutin melakukan evaluasi. Kegiatan ini merupakan bentuk penilaian kesesuaian cara mengajar dan pendekatan yang digunakan oleh dosen kepada mahasiswa.(NAP/VRS)