Ekonom Islam Lintas Negara Kembangkan Indeks Pembangunan Berbasis Syariah

Workshop Internasional Pascasarjana (3)Islam dengan segala aturan syariahnya pada dasarnya bertujuan menjamin lima hal pokok dalam kehidupan manusia. Kelima tujuan yang sering disebut dengan Maqasid al-Shariatersebut yaitu agama, kehidupan, keturunan, intelektualitas, dan kepemilikan individu. Di era modern, kelima tujuan ini kembali diterjemahkan oleh para cendekiawan Muslim dalam berbagai bidang. Salah satunya adalah dalam bidang pembangunan sosial-ekonomi. Hal ini dipandang penting guna mengangkat derajat kesejahteraan komunitas Muslim di berbagai negara yang masih banyak hidup di bawah garis kemiskinan. Indeks pembangunan sosial ekonomi berbasis Maqasid al-Sharia dianggap lebih cocok dalam menjawab tantangan di tengah komunitas Muslim.

Seperti tergambar dalam acara Workshop Tematik Internasional yang mengangkat tema“Developing a Framework for Maqasid al-Sharia Based Index of Socio-Economic Development”yang diadakan di Gedung Perpustakaan Terpadu UII, Kamis (26/6). Workshop ini terselenggara atas kerjasama Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi (FE) UII dan dua institusi internasional, yaitu Islamic Research and Training Institute (IRTI) dan Islamic Development Bank (IDB). Workshop juga dihadiri oleh pakar ekonomi Islam lintas negara, seperti dari Indonesia, Malaysia, Norwegia, Arab Saudi, dan Pakistan. Mereka memberikan kontribusi pemikirannya lewat makalah yang kemudian dipresentasikan di hadapan peserta lain. Di akhir acara, panitia akan merumuskan hasil pemikiran dan diskusi yang diharapkan dapat memberi kontribusi bagi pengembangan indeks pembangunan sosial ekonomi berbasis Maqasid al-Sharia.

Ketua Panitia Workshop, Dr. Ahmad Tohirin, MA mengatakan bahwa penyelenggaraan workshop berhasil mengundang antusiasme para pemerhati ekonomi Islam yang berasal dari berbagai institusi pendidikan dan bisnis. Tingginya antusiasme terlihat dari banyaknya makalah yang masuk kepada panitia, sampai akhirnya diseleksi secara ketat hingga tinggal menyisakan 20 makalah terbaik.

Sementara Prof. Dr. Salman Syed Ali, peneliti senior IRTI asal Pakistan menyampaikan bahwa komunitas Muslim memang harus berupaya keras mengembangkan indeks pembangunan sosial ekonomi berbasis Maqasid al-Sharia. Hal ini menurutnya sangat penting sebagai bentuk evaluasi dan masukan kepada pembuat kebijakan.

Senada Wakil Rektor I UII. Dr. Ing. Ilya Maharika, MA, IAI menggarisbawahi bahwa upaya ini bukanlah perkara yang mudah, karena menyangkut arsitektur sistem finansial dunia. “Kita selalu dihadapkan pada tantangan yang konstan bagaimana mewujudkan distribusi kesejahteraan, kemakmuran, dan keadilan bagi masyarakat, khususnya komunitas Muslim. Saya berharap workshop ini dapat benar-benar memberikan ide yang mencerahkan dan kontributif bagi perekonomian dunia”, tandasnya.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply