Podjok Batja, Tempat Belajar Alternatif Mahasiswa
Berprofesi sebagai mahasiswa tentu saja sudah tidak asing ditelinga kita apabila menyandang predikat sebagai kaum yang mengedepankan intelektualitas dan kreatifitas serta pergerakannya. Bahkan sudah menjadi keterkaitan yang erat ditengah masyarakat saat ini antara demonstrasi turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi dengan mahasiswa. Namun tidak lantas semua pergerakan mahasiswa menuntut untuk melakukan demonstrasi sebagai wujud kongkret dari pemikiran kritis, analitis, dan pemanfaatan hak berpendapat dimuka umum.
Suatu ketika akan bermunculan kalimat tanya yang menggambarkan kegelisahan. Ketika pada realita tersaji begitu banyak aksi demonstrasi sebagai wujud pergerakan mahasiswa yang membawa nilai positif untuk diaspirasikan namun justru pada realisasinya berakhir dengan aksi anarkisme sering kita jumpai diberbagai media. Sebaiknya, Mahasiswa tidak sekedar mengasah dan meningkatkan kecerdasan secara intelektual saja namun juga kecerdasan secara emosional agar semakin bijak dalam menjalankan peranannya.
Demonstrasi merupakan salah satu wujud kegiatan yang kongkret dari perwujudan pergerakan mahasiswa. Artinya tidak melulu harus turun ke jalan untuk menjaga eskistensi mahasiswa dimata masyarakat. Berbagai macam alternatif kegiatan sebenarnya ada dan bisa dilakukan agar mahasiswa tetap utuh dalam persepsi kaum intelektual.
Salah satu kegiatan alternatif yang hadir khususnya di salah satu sudut lingkungan kampus Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) bernama Podjok Batja. Kegiatan ini terbilang baru dikalangan mahasiswa FE UII karena baru berjalan selama 3 bulan. Podjok Batja hadir di tengah-tengah hiruk pikuk suasana perkuliahan kampus dan program kerja organisasi-organisasi yang padat.
Di FE UII sendiri merupakan ruang publik yang sangat luas, kegiatan ini mengambil salah satu sudut untuk memberikan wadah para kaum intelektual berbagi ilmu dan menambah wawasan yang mana ini merupakan makna dari penamaan Podjok Batja. Kegiatan yang hadir setiap hari Rabu pukul 11.00 s/d 17.00 ini menawarkan ruang belajar bagi mahasiswa untuk berdiskusi secara bebas mengeksplorasi berbagai ilmu dan membuka lapak untuk meminjamkan buku. Buku-buku yang ditawarkan adalah buku yang tidak disediakan oleh perpustakaan kampus, serta dari berbagai macam genre seperti politik, hukum, filsafat, leadership, agama, sastra, dan sebagainya.
Salah satu founder dari podjok batja yaitu Lutfi Zanwar kurniawan namun lebih dikenal dengan “bang lupet” yang ditemui beberapa waktu lalu menjelaskan bahwa kegiatan ini diinisiasikan oleh beberapa mahasiswa yang awalnya tergabung pada sebuah komunitas diskusi, namun Podjok Batja ini adalah milik mahasiswa FE UII dan siapapun berhak mengelolanya. Mahasiswa jurusan manajemen semester akhir ini menuturkan harapan dari kegiatan podjok batja ini agar mahasiswa khususnya FE UII berantusias mencintai ilmu dan memiliki wawasan yang luas untuk menghadapi dunia luar ketika nanti sudah menyandang gelar sarjana.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!