Paket Kebijakan Pemerintah Lebih Mengarah ke Sektor Riil untuk Membangun Ekonomi Indonesia
Tahun 2015 tahun ini merupakan tahun yang cukup berat bagi Bangsa Indonesia. Berbagai isu ekonomi melanda negeri ini. Krisis ekonomi dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia, bahkan dunia. Opini muncul dari berbagai pihak mengenai permasalahan krisis ekonomi dan solusi dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi yang terjadi. Salah satu isu ekonomi yang ramai dibicarakan pada saat ini adalah perlambatan ekonomi yang dialami Bangsa Indonesia.
Perlambatan ekonomi yang terjadi di Indonesia pada saat ini disebabkan oleh beberapa faktor. Baik faktor internal, maupun eksternal memiliki andil besar dalam kasus ini. Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika merupakan faktor yang melatarbelakangi terjadinya krisis keuangan di negeri ini. Oleh karena itu, pemerintah mengambil langkah dalam membenahi permasalahan ini dengan mengeluarkan paket kebijakan ekonomi.
Krisis yang terjadi di tahun 2015 sementara ini hanya berimbas pada sektor keuangan, namun ditakutkan akan berimbas pada sektor riil. Paket kebijakan ekonomi yang diumumkan oleh pemerintah menurut pendapat Rokhedi Priyo Santoso, S.E., MIDEc selaku dosen prodi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia “efektivitas secara langsung nya mungkin tidak ada. Tidak secara langsung efektif untuk meredam gejolak krisis yang dipicu oleh krisis di sektor keuangan. Gejolak krisis di sektor keuangan merupakan pengaruh dari kekuatan global. Sementara deregulasi tidak cukup mempan untuk meredam gejolak yang ada disektor keuangan. Namun, pemerintah juga cukup pintar, bahwasannya kebijakan ini untuk meyakinkan investor, pihak asing bahwa Indonesia tidak tinggal diam.” Artinya dengan adanya krisis ini menjadikan Indonesia untuk merubah atau mereformasi untuk melakukan perubahan struktural.
Paket kebijakan ekonomi tahap pertama yang diumumkan pemerintah tanggal 9 September 2015, yang pertama adalah mendorong daya saing industri nasional melalui deregulasi, debirokrasi, penegakan hukum dan kepastian usaha. Yang kedua adalah mempercepat proyek strategis nasional , menghilangkan berbagai hambatan, sumbatan dalam pelaksanaan dan penyelesaian proyek strategis nasional. Yang ktiga adalah meningkatkan investasi di sektor properti. “Inti dari paket kebijakan ekonomi ini adalah untuk meyakinkan bahwa Indonesia tidak tinggal diam menghadapi masalah krisis yang sedang dialami. Sehingga dalam kebijakan tersebut, pemerintah berharap investor yakin bahwa Indonesia bertindak seperti yang diharapkan,sementara tujuan lain dari kebijakan ini, memperkuat sektor riil, sehingga krisis keuangan tidak mengenai sektor riil.” Tutur beliau.
Sebelumnya, bila investor ingin masuk ke indonesia harus menghadapi banyak peraturan. Dengan adanya deregulasi, aturan yang dibuat oleh pemerintah akan dipersempit dan dipermudah. Menurut Beliau deregulasi bisa memangkas rantai korupsi. Mengapa? Kerena sebelum adanya deregulasi, investor yang akan berinvestasi di Indonesia harus mengeluarkan banyak uang, kompensasi ke oknum di pemerintahan juga tinggi. Sehingga dengan adanya deregulasi, maka alokasi dana bisa dialihkan untuk memproduksi barang lebih banyak dan memangkas rantai korupsi di pemerintahan. Pemerintah paling tidak telah menyakinkan calon investor bahwa Indonesia sudah bergerak on the right track. Paket kebijakan ekonomi ini sebenarnya merupakan investasi jangka panjang, jadi efeknya tidak secara langsung dapat meredam krisis ekonomi di sektor keuangan. Paket kebijakan ekonomi ini murni kebijakan di sektor riil.
Disamping itu pemerintah juga sedang berusaha menaikan pendapatan pajak. Jika pendapatan negara tinggi , maka belanja negara juga bisa tinggi. Belanja negara diperuntukkan untuk pembangunan infrastruktur atau proyek-proyek lainnya. Investasi di sektor properti yang dilakukan pemerintah sebenarnya dalam rangka mendorong lapangan kerja baru, konsumsi baru, selain itu juga menyediakan kebutuhan mendasar masyarakat. Disamping itu, investasi di sektor properti bukan hanya untuk masyarakat menengah saja,kalangan menengah keatas merupakan pangsa utama dari investasi properti. Sektor properti karakteristiknya cepat tumbuh . Ketika ada proyek-proyek pembangunan baru, pasti membutuhkan tenaga kerja, beberapa peluang kerja tercipta, masyarakat mempunyai pendapatan baru, dan konsumsi masyarakat meningkat. Sehingga sector produksi berkembang cepat. Daya tarik dari Indonesia sendiri adalah banyaknya penduduk sebagai konsumen pasar yang besar.
Krisis ekonomi yang terjadi saat ini merupakan imbas dari krisis keuangan global yang terjadi di dunia. Namun, apabila suku bunga The FED berubah, maka perekonomian dunia akan merespon hal tersebut. Krisis ini apabila terlalu lama terjadi akan merugikan Amerika juga. Karena daya saing ekspor Amerika akan ikut melemah. Apabila daya saing melemah, pertumbuhan ekonomi di Amerika ikut terkoreksi juga. Pertumbuhan ekonomi komponennnya terdiri dari pertumbuhan konsumsi, pertumbuhan investasi nasional dan pemerintah.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!