Betha Yudha Wanggai : Saya Tidak Menyukai Comfort Zone

BethaBetha Yudha Wanggai, merupakan salah satu manajer muda yang merupakan alumni FE UII jurusan Manajemen Internasional Program pada tahun 2005. Pria berdarah Papua ini menjadi sosok yang sangat inspiratif. Bukan dari segi kewirausahaan, tetapi tenaga profesional yaitu menjadi seorang manajer di PT. Bank QNB (Qatar National Bank) Indonesia Tbk. Perjalanan Betha sangatlah penuh tantangan karena hidupnya yang sejak kecil, sudah berpindah-pindah tempat tinggal dan dalam menuntut ilmu seperti di Australia, di Papua, Bogor dan berakhir di Yogyakarta. Tidak hanya berpindah tempat tinggal tetap betha juga berpindah dari bank satu ke bank lainnya.

Pada awal karirnya, Betha Wanggai menemukan passionnya sebagai banker. Namun sebelumnya, Ia juga pernah menjadi bagian dari UII dengan menjalankan tugas sebagai seorang staff pada Progam Pengembangan dan Promosi dan sebagai dosen Bridging Program di FE UII. Memutuskan untuk melebarkan sayap karirnya, akhirnya Betha memulai kiprahnya di PT Bank Internasional Indonesia, menduduki posisi SME and Commercial Loan Manager pada tiga tahum pertama, lalu sebagai Relationship Manager Clien Coverage selama kurang lebih setahun. Posisi tersebut menjadi akhir tugasnya di PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Betha Wanggai yang dikenal sebagai seorang yang berprinsip kuat dan doyan tantangan ini kembali mengambil kesempatan menjadi Relationship Manager Corp. Banking 2 – Oil & Gas di PT Bank ICBC Indonesia selama kurang lebih satu tahun. Tak lama berselang, Ia kembali diterima di PT Bank Chinatrust Indonesia sebagai Senior Relationship manager Corp. Banking. Sejak tahun 2014 hingga saat ini Betha menjabat sebagai AVP – Relationship Manager Corp. Banking di PT Bank QNB Indonesia Tbk.

Betha adalah seorang yang sangat dinamis namun dia sangat idealis. Prinsip-prinsip untuk mencapai tujuannya sangat kuat. Alasan yang disampaikan oleh Betha atas pencapaiannya saat ini adalah bahwa saat kuliah di UII dia menemukan hal-hal yang baru yang menurutnya tidak bisa ditemuin diluar sana, dan disinilah dia merasa bisa bebas mengutarakan pikiran dia melalui hal-hal yang diikutinya. “Selain itu, saya bisa membentuk mindset, yang mau dimanapun bisa melekat jadi kebiasan pada diri kita masing-masing” begitu seorang betha menjawab dengan penuh semangat.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply