Heti Nur Isnaini : Ide Muncul Bukan karena Keterpaksaan, Melainkan dari Lingkungan Sekitar

IMG_8248Mengedepankan persoalan akademik dan Indeks Prestasi (IP) merupakan trend mahasiswa pada lingkungan kampus. Berbeda halnya ketika prestasi akademik dipadankan dengan prestasi lain yang menunjang kualitas diri. Banyak yang menilai bahwa mahasiswa yang mampu menyeimbangkan antara akademik dan non-akademik cenderung akan lebih sukses di dunia kerja.

Heti Nur Isnaini, mahasiswi yang sedang menempuh semester enam Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) ini menjadi salah satu mahasiswa yang mampu mempertahankan IPK dengan juga mencetak prestasi di luar kuliahnya. Heti terpilih sebagai mahasiswa berprestasi (Mawapres) mewakili FE UII untuk bersaing dengan fakultas lain dalam memperebutkan predikat Mawapres tingkat universitas. Tentu saja untuk menjadi Mawapres, sebelumnya ia telah bersaing dan mengalahkan sekian ratus mahasiswa FE UII dan berhasil menduduki posisi tersebut.

Mengapa Heti yang dipilih? Aktif di kegiatan mahasiswa dan beberapa kali pernah memenangkan perlombaan berbasis Essay dan karya tulis ilmiah. Karakternya yang selalu ingin mengetahui hal baru telah mengantarkannya untuk selalu berkembang dalam mengamati lingkungan sekitar. Yang mana hasilnya sering ia tuangkan ke dalam bentuk tulisan untuk nantinya akan berguna dalam penciptaan karya tulisnya.

Selain itu, Heti juga diamanahi sebagai president of Islamic Economic Study Club (IESC) FE UII. Merupakan suatu hal yang mengagumkan karena posisi pemimpin tersebut dijabat oleh seorang perempuan. Tidak hanya fokus pada kegiatan mahasiswa, ia berhasil mengharumkan nama FE UII dalam beberapa kompetisi dengan berhasil meraih Best Paper I Sub Tema Syariah dan Fiqh Muammalah dalam “The 15th SECOND FE UI” yang diadakan oleh Universitas Indonesia. Terbukti Ia telah mengalahkan pesaingnya dari perguruan tinggi lainnya dan prestasinya tersebut telah membanggakan UII.

Disampaikan Heti bahwa ia menyukai menulis karya ilmiah sejak duduk di bangku SMA dengan mengikuti Karya Tulis Ilmiah Remaja (KIR). Heti menyampaikan, “hobi menulis menuntut saya agar terus menghasilkan karya yang inovatif dan juga memberikan keuntungan lain.” Heti menyampaikan bahwa sembari mengikuti lomba karya tulis, ia juga mendapatkan pengalaman jalan-jalan di berbagai wilayah Indonesia.

Prestasi demi prestasi telah ia dapatkan. Heti berhasil menyabet juara dua LKTI yang bertema “Masyarakat Ekonomi ASEAN” dalam MANIFEST Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen (HMJM) FE UII pada April 2016. Ia juga berhasil menjadi finalis SCSD Sharia Economic Learning Forum, “Pengoptimalan Sumber Daya yang Adil dan Seimbang untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia”, mengalahkan ratusan peserta yang dikirim menjadi perwakilan dalam ajang perlombaan Universitas Udayana pada Mei 2016.

Baginya, semua prestasi yang telah ia raih adalah hasil dari proses kegagalan sebelumnya. “Kesalahan adalah guru terbaik, tanpa mengetahui kesalahan apa yang telah diperbuat maka kita tidak bisa mengetahui apa yang benar” tuturnya. Keberhasilan prestasinya tak terlepas dari peran kampusnya. Ia mengakui bahwa untuk mendukung kegiatan Karya Tulis, fakultas memiliki peran yang besar dalam memfasilitasi prestasi mahasiswanya.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply