Fakultas Ekonomi UII Mengadakan Seminar Investasi Syari’ah “Berinvestasi dengan Cerdas, Prudent, dan Berwawasan Islam”

IMG_7715 (1) NKesadaran tentang berinvestasi dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan mudahnya orang untuk mencari berbagai informasi melalui banyaknya media yang tersedia pada zaman sekarang ini. Investasi sendiri terdiri dari berbagai macam jenis salah satunya adalah investasi syari’ah. Berbicara tentang investasi syari’ah, memang jenis investasi ini mungkin tidak sepopuler berbagai macam jenis investasi lainnya. Namun, dari investasi syari’ah ini memiliki berbagai macam keuntungan salah satu contohnya adalah terbebasnya dari gharar, maysir, dan riba.

Mengulas lebih jauh tentang jenis investasi ini FE UII mengadakan Seminar Investasi Syari’ah yang mengangkat tema “Berinvestasi dengan Cerdas,Prudent, dan Berwawasan Islam”. Pada kesempatan kali ini FE UII berkesempatan menghadirkan narasumber yang sangat berkompeten yaitu Bapak Fauzi Nugroho selaku Kepala Kantor OJK DIY dan Bapak Zainal Arifin selaku akademisi FE UII dan Certified Financial Planner.

“Karena ketidaktauan kita membuat diri kita menjadi serakah” tutur Bapak Fauzi Nugroho. Dengan begitu sudah seharusnya kita mengetahui tentang apa saja hal yang akan kita lakukan, salah satunya tentang berinvestasi. Tentu kita harus lebih mengenal apa saja berbagai hal termasuk resiko dari adanya investasi tersebut. Indeks investasi keuangan pada tahun 2013 adalah sebesar 21,84 ,dibandingkan dengan sekarang yang indeks keuangannya 29,66 tentu dapat dikatakan bahwa masyarakat sekarang jauh lebih melek tentang keuangan. Meningkatnya hal tersebut tentu berbanding lurus dengan jumlah pertanyaan kritis masyarakat yang masuk ke OJK. Namun, hingga sekarang belum ada laporan mengenai waspada investasi.

Kesimpulan yang diambil dari seminar kali ini adalah investasi yang hendak kita lakukan harus jelas, baik secara visi maupun misi dalam mengolah dana yang kita miliki. Mayoritas orang melakukan investasi atau mengolah harta yang dimiliki bertujuan untuk mengolah dananya supaya menjadi lebih banyak, sebenarnya hal itu bukanlah segalanya. Kita tentu tidak boleh melupakan tentang adanya investasi akhirat yang justru lebih penting. Selain itu, kita harus mengenali karakter dari diri kita, apakah kita suka dalam mengambil resiko atau cenderung menghindari resiko. Tentunya dari segala hal tersebut ada hal yang harus kita perhatikan yaitu jangan hanya ikut-ikutan saja dan harus memperhatikan legalitas, tanpa adanya legalitas apabila kita mengalami sesuatu hal yang tidak diinginkan tentu akan sulit bagi kita untuk mengurusnya.

Seminarpun dilanjutkan dengan acara tanya jawab, antusiasme dari peserta yang baik menyebabkan komunikasi antara narasumber dan peserta berjalan dengan sangat baik.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply