Pengembangan Startups dengan Financial Technology
Kemajuan teknologi mendorong konsumsi masyarakat dalam memanfaatkan teknologi sebagai pendukung aktivitas sehari-hari. Saat ini banyak sektor keuangan yang memberikan fasilitas fiskal untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan dan mendukung usaha para wirausahawan. Mengkritisi dan memperdalam fakta tersebut, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) khususnya Program Studi (Prodi) Manajemen mempersembahkan sebuah acara Stadium Generale yang mengusung tema Financial Technology : Inovasi Bisnis Digital dan Keuangan bertempat di Aula Utara Gedung Prof. Ace Partadiredja FE UII pada (15/4). Tujuan diselenggarakan Stadium Generale ialah dapat membantu memahami mengenai digital bisnis dan keuangan bagi para generasi muda untuk bisa lebih mengembangkan bisnis dan minatnya. Acara yang ditangani langsung oleh Prodi Manajemen ini mengundang beberapa pembicara yang inspiratif yaitu Eddi Danusaputro sebagai Presiden Direktur PT Mandiri Capital Indonesia, Ricky Richmond Aldein sebagai Senior Vice Manager Doku Wallet, dan Arief Singapurwoko, SE., MBA., akademisi FE UII.
Financial Technology (Fintech) sendiri adalah bisnis yang memiliki keuangan dengan backup teknologi dan tentu berhubungan dengan teknologi itu sendiri dalam bisnis keuangannya. Dimana pengelolaan keuangan dapat diatur dengan lebih mudah tanpa harus selalu dengan uang tunai. Terlebih masyarakat Indonesia sendiri dari tahun ke tahun penggunaan smartphone dan internet terus meningkat. Akan tetapi dengan meningkatnya penggunaan smartphone dan internet di Indonesia sendiri, pemanfaatan hal-hal tersebut bisa dikatakan masih kurang bermanfaat. Disini tentu dapat dilihat bahwa peluang Fintech di Indonesia sangat besar.
Dalam pemaparan materi oleh Eddie, disampaikan bahwa sekarang ini pembahasan dari segi perbankan transaksi yang dilakukan di kantor cabang sendiri hanya berbasis pada pembukaan rekening, penutupan rekening, ataupun khasus kehilangan Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Untuk kegiatan transaksi penarikan uang dan lainnya para nasabah sekrang lebih memilih untuk melalui ATM atau E-Banking. Maka dari itu MCI (Mandiri Capital Indonesia) diinisiatifkan untuk didirikan sebagai tempat seorang startups untuk mendapatkan dana dan juga dapat menjembatani startups dan investor untuk saling bertemu. MCI memiliki program bernama MCI Demo Day dimana berperan sebagai jembatan itu sendiri. Disini para peserta dikenalkan dengan Fintech lebih jauh dan lebih rincinya bagaimana sistem kerja dan kegunaan dari Fintech sendiri. Startups di Indonesia sendiri sudah banyak dan sangat di harapkan terus bertambah dan sangat diharapkan untuk terus berkembang kedepannya.
Dari segi startups sendiri yang bergerak dalam Fintech seperti Doku Wallet. Ricky dari Doku Wallet menjelaskan bahwa Doku Wallet sendiri bertujuan untuk mengambil kesempatan untuk menjembatani konsumen dalam bidang perdagangan. Dalam keuangan atau Fintech disebut perintis atau Fintech pertama adalah perbankan sebagai connecting, selanjutnya adalah perusahaan-perusahaan digital dibawah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan terakhir GFC 2008 serta smartphone. Tentu dalam Fintech ketiga masih ada yang menganggap sebagai distruction tetapi jika dilihat kembali seharusnya menjadikan hal tersebut sebagai bentuk kolaborasi. Tentu untuk startups bisa membantu dalam memperkuat startups itu sendiri dengan cara berkolaborasi tadi. Sebuah creative distruction harus dibangun dengan sebuah kata-kata pembangun, hancurkan yang lama, munculkan hal-hal baru.
Banyak sekali yang para peserta dapatkan dan tentu pembahasan-pembahasan yang telah dipaparkan tentu sangat bermanfaat. Bahkan jika dilihat lagi digabungkan dengan Teori Manajemen Maslow bisa ditemukan sebuah piramidanya bertambah dibawahnya. Terlebih Indonesia sangat menarik dilihat dengan populasi warga negara yang tinggi, dengan pendapatan menengah negara yang tinggi, pengguna internet tinggi, pemilik smartphone yang semakin meningkat, dan masih banyak faktor lainnya. “Dalam memulai startups tentu banyak faktor yang harus diperhatikan seperti lingkungan bisnis, talenta dan skill, komunitas, keuangan dan lain sebagainya. Sekarang dapat dilihat dengan adanya acara ini para peserta mendapatkan banyak ilmu mengenai Fintech dan diharapkan supaya dapat meneruskan dan semakin memajukan Indonesia” papar Arif dari segi pendidikan.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!