Tanti Widia Nurdani: Imbangi Usaha dengan Doa
TANTI WIDIA NURDANI | Kadiv Komunikasi dan Humas Badan Keuangan Haji
Pancaran raut wajah yang ceria dan murah senyum, itulah kesan pertama kami saat bertemu dengan Tanti Widia Nurdani, Ia merupakan Kepala Cabang Bank Jatim Syariah dikota Malang. Tentunya banyak perjuangan yang ia lakukan sebelum menduduki posisinya sekarang, didikan mandiri yang diajarkan sejak kecil dirumahnya membuat Tanty tumbuh menjadi seorang wanita yang tangguh, semua pembelajaran yang sudah didapatkannya selama dirumah ia jadikan bekal untuk merantau di kota Pelajar semasa memasuki bangku Sekolah Menengah Atas.
Tanti Widia Nurdani yang lahir di Kabupaten Tuban pada tanggal 26 Mei 1981 ini memang sudah terlihat bakat kecerdasaannya, hal ini dibuktikan dengan prestasi yang diraihnya pada saat lulus di bangku sekolah dasar dengan meraih nilai Ujian Akhir Berstandar Nasional kedua tertinggi se-kabupaten Tuban. Selanjutnya ketika lulus SMP Tanti kembali meraih prestasi masuk tiga besar nem terbaik di sekolahnya.
“Saya itu orangnya selalu one step ahead dibanding teman teman seusia saya”
Tanti adalah seorang yang visioner dan berpikir kedepan, dia tidak ingin menggantungkan nasibnya di universitas dan jurusan yang biasa biasa saja. Akhirnya Tanti memilih Universitas Islam Indonesia sebagai tempatnya berlabuh dan menimba ilmu , dia memilih UII Fakultas Ekonomi jurusan Menejemen program internasional. Alasan dia memilih UII karena kampus ini adalah satu satunya kampus yang sudah memiliki Program kelas Internasional kala itu, dan untuk alasannya mengambil jurusan menejemen,dia mengungkapkan bahwa karena hasil tesnya bagus maka otomatis dia masuk ke jurusan menejemen yang kala itu menjadi program studi terbaik di Fakultas Ekonomi.
Ada beberapa organisasi yang diikutinya selama menjadi mahasiswa diantaranya, menjadi pengurus KSPM atau (Kesatuan Pasar Modal) , lalu menjadi anggota English Club UII dan aktif dalam organisasi masjid yang kala itu bernama JAM. Waktunya semasa kuliah tidak banyak dihabiskan untuk banyak nongkrong dan menghabiskan uang untuk hal hal yang menurutnya tidak penting. Fokusnya adalah kuliah dan berkegiatan yang menurutnya bermanfaat. Akhirnya dalam kurun waktu 3,5 tahun Tanti sudah dapat menyelesaikan kuliahnya.
Tak ingin menyia-nyiakan waktu kala itu dengan SKL (Surat Keterangan Lulus) Sementara, Tanti langsung memasukan CV nya untuk melamar kerja di berbagai perusahaan. Berbagai perusahaan dia jajal, ada yang memanggilnya untuk interview banyak juga yang tidak. Akhirnya pada saat itu Tanti mendapat panggilan interview di Bank Mandiri Syariah. Di bank Mandiri Syariah Tanti menjadi Customer Service bank. Empat bulan berlalu akhirnya Tanti pun resmi lulus dari Fakultas Ekonomi dan mendapat gelar Sarjana Ekonomi saat wisuda. Tanti bergabung di Mandiri Syariah hanya kurang lebih satu tahun. Setelah itu dia menjajal bekerja di Bank BTN dengan posisi Account Officer, kemudian Relationship Management Officer, Sub Branch Head, dan kemudian menduduki jabatan yang lebih tinggi yaitu Branch Manager. Dia pun lolos tahap seleksi dan menduduki jabatan Branch Manager di cabang Soekarno Hatta Kota Malang Jawa Timur selama kurang lebih 9 Tahun dari tahun 2004 sampai tahun 2013.
Tahun 2010 saat dimana ibunda tercinta terkena stroke dan pada saat itu Tanti seorang ibu yang juga baru memiliki bayi harus bergantian dalam mengurusi sang bunda dan anaknya, setiap pagi sebelum pergi bekerja dia menyempatkan menyuapi sang bunda yang lumpuh total serta anaknya juga yang masih bayi. Setelah 9 Tahun menjabat sebagai Branch Manager Tanti tertarik untuk mencari jabatan yang lebih tinggi, dan akhirnya dia mencoba memasukan surat lamaran pekerjaan di Bank Jatim Syariah Malang, tak disangka diapun diterima dan langsung mendapat jabatan yang tinggi. Dia merasa dibalik semua keberuntungannya pasti ada sebuah Invisible Hand yang membantu memuluskan karirnya, invisible Hand yang dimaksud yaitu doa yang terucap dari kedua orang tua Tanti, terutama doa ibundanya yang walaupun secara fisik lumpuh namun doa dari ibundanya selalu mengalir untuk suksesan sang anak.
“Berusahalah semaksimal mungkin dan jangan lupa imbangi dengan doa,percayalah invisible hand pasti akan ada membantu melancarkan kesuksesan kita.”