Diskusi Publik tentang Kemunduran dan Keruntuhan Peradaban Islam

Diskusi tentang Peradaban Islam, khususunya dipelajari dari kemunduran dan keruntuhannya, secara umum perlu didasarkan pada telaah historis dunia islam. Padahal sejarah peradaban islam itu sendiri terbentang dalam kurun waktu yang panjang, lebih kurang 15 abad dan terentang dalam sistem peradaban yang sangat luas beragam.

Hari Kamis, tanggal 31 Januari 2019, Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam Universitas Islam Indonesia (P3EI) mengadakan acara diskusi publik yang membahas tentang Kemunduran dan Keruntuhan Peradaban Islam, khususnya membahas pada proses, sebab dan pemikiran di masa yang akan dating. Adapun pemateri pada diskusi tersebut disampaikan oleh Suwarsono Muhammad, M.A sebagai Ketua Pengurus Harian Yayasan Badan Wakaf UII, selain itu beliau juga Penulis buku dari Kapitalisme Perdagangan ke Kapitalisme Religius. Selain itu, materi juga disampaikan oleh Prof. Dr. Dudung Abdurahman, M.Hum, beliau adalah Guru Besar Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga dan menjabat sebagai Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) cabang Yogyakarta.

Rangkaian acara diskusi ini diawali dengan pembukaan acara serta pembacaan kalam Ilahi dan dilanjutkan dengan sambutan oleh Dekan Fakultas Ekonomi UII, Jaka Sriyana, SE., M.Si., Ph.D. Selanjutnya yaitu masuk ke dalam acara inti yaitu penyampaian materi diskusi bersama para pemateri yang diawali oleh penyampaian materi dari Prof. Dr. Dudung Abdurahman, M.Hum  dan dipandu oleh moderator.

Prof. Dr. Dudung Abdurahman, M.Hum memaparkan bahwa pada umumnya sejarahwan menunjukan bahwa fase kemunduran berlangsung pada 1250-1500 M. yang selama zaman ini desentralisasi dan diintegrasi bertambah meingkat, karena diintegrasi pada masa sebelumnya ( 1000-1250 M.) juga telah terjadi perpecahan umat islam dalam bidang politik kekuasaan khalifah menurun dan hilangnya khilafah sebagai kesatuan politik umat islam.

Ada empat penyebab kemunduran umat islam yang dijelaskan oleh Prof. Dr. Dudung Abdurahman, M.Hum yang diambil dari ringkasan sejarawan dan cendikiawan, yaitu Harun Nasution, yang pertama penyebarannya bahwa pintu itjtihad tertutup di kalangan umat islam. Yang kedua yaitu pengaruh negatif tarekat,khususnya sikap fatalistic dan pemujaan atau pengkultusan terhadap guru Sufi. Pendapat yang ketiga adalah kurangnya perhatian terhadap ilmu pengetahuan, sehingga umat islam menjadi terbelakang daripada peradaban Barat. Dan pendapat yang terakhir adalah umat islam di Spanyol dipaksa masuk Kristen atau keluar dari daerah itu.

Sesi kedua dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Suwarsono Muhammad, M.A. Didalam penyampaian materinya beliau menyinggung tentang peradaban yang pernah jaya dimasanya dan dalam perjalanannya pernah redup namun dimasa kini mulai bangkit kembali. Beliau mencontohkan yaitu tentang peradaban china yang di masa modern ini mulai menguat dalam segala sektornya salah satunya sektor ekonomi yang sangat krusial.

Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang dipandu oleh moderator. Ada beberapa pertanyaan yang diajukan para peserta menanggapi apa yang sudah disampaikan para pemateri dan ada juga yang menanyakan terkait pendapat para pemateri tentang sebuah opini yang disampaikan oleh peserta yang bertanya. Acara ini dilanjutkan dengan simbolis pemberian merchandise dari panitia penyelenggara diskusi kepada kedua pemateri, dan diakhiri dengan foto bersama. (DMZ/FDV)