Donni Riyangga : Hilangkan Kata Malas
Smart, stylish, percaya diri dan humoris merupakan kata-kata yang cocok untuk menggambarkan sosok Muhammad Donni Riyangga. Pria kelahiran Yogyakarta, 15 Januari 1984 ini merupakan salah satu alumni program studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) yang inspiratif. Saat ditemui di Diploma 3 (D3) FE UII pada hari Sabtu, 5 Desember 2015 Donni berbagi sepenggal pengalaman hidupnya sejak di bangku sekolah hingga saat ini ia menjadi pimpinan cabang Bank Bukopin Syariah Yogyakarta. Lahir dan besar di Yogyakarta mungkin adalah serangkaian kata yang menggambarkan perjalanan hidup Donni hingga saat ini. Lulus dari SD Muhammadiyah Ngupasan, anak sulung dari tiga bersaudara ini melanjutkan studinya ke SMP Negeri 2 Yogyakarta dan SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Masa remaja di bangku SMP dan SMA dimanfaatkan Donni untuk menggali potensi dirinya dengan mengikuti berbagai kegiatan dan organisasi seperti ekstrakurikuler musik, paskibraka hingga Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM).
Keaktifannya diberbagai kegiatan di masa SMA sempat membuat Donni jenuh untuk mengikuti organisasi di bangku perkuliahan. Donni dapat dikatakan sebagai sosok mahasiswa yang menghabiskan waktunya hanya untuk mengikuti perkuliahan lalu pulang atau sering disebut “mahasiswa kupu-kupu”. Selain itu pada semester pertama di bangku perkuliahan, Donni diberi amanah oleh kedua orangtuanya untuk mengelola warung internet atau warnet yang dimiliki keluarganya. Melihat kondisi bisnis yang dijalaninya mulai meredup, Donni pun ingin menyibukkan dirinya kembali dengan mengikuti kegiatan dan organisasi seperti di masa sekolah dulu. Akhirnya Donni menyadari adanya perbedaan organisasi di masa sekolah dengan di masa kuliah dan ia pun memiliki peluang untuk berkecimpung didalamnya.
Mengawali kegiatan didunia perkuliahan dengan mengikuti malam keakraban (makrab) mahasiswa manajemen, Donni pun terdorong untuk kembali aktif di organisasi. Menjadi panitia makrab yang diselenggarakan oleh Management Community (MC) menjadi garis start Donni untuk kembali aktif dalam organisasi. Akhirnya Donni mulai bergabung menjadi pengurus harian MC dan puncaknya Donni diamanahi menjadi General Manager MC. Menjadi seorang General Manager MC merupakan tanggung jawab yang besar dan banyak pula tantangan yang Donni dapati saat itu. People skill dan mencari cara untuk membina orang lain agar memiliki tujuan yang sama dalam menjalankan sebuah organisasi adalah dua tantangan terbesar bagi Donni. Bekerja dalam sebuah tim, manajemen waktu, bernegosiasi dan berkomunikasi dengan baik merupakan segelintir ilmu dan pengalaman lain yang Donni dapatkan di MC.
Ada hal menarik yang dialami oleh Donni dalam proses perjalanan hidupnya di masa SMA. Pada saat kelas X, nilai IPA dan IPS nya relatif imbang, dan dengan dorongan orang tua, akhirnya ia memutuskan untuk memilih masuk jurusan IPA. Namun, keengganannya pada praktikum membuat ia hanya bertahan satu minggu saat mengambil jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan akhirnya memutuskan untuk pindah jurusan dan mendalami ilmu sosial. Menggemari Sosiologi sejak SMA membuat dirinya punya ketertarikan lebih pada ilmu Psikologi. Namun, melihat prospek kerja yang kurang menjanjikan menurutnya, ia tertarik untuk mengambil kuliah di jurusan Manajemen dan mengambil konsentrasi Sumber Daya Manusia. Akhirnya program studi Manajemen FE UII menjadi pilihan pertamanya dan tepat pada tanggal 23 September 2006 Donni berhasil menobatkan diri sebagai seorang Sarjana Ekonomi. Tak butuh waktu lama untuk menunggu, akhirnya di tahun 2007 Donni berhasil bergabung menjadi bagian dari Bank Syariah Bukopin melalui jalur karir ODP.
Delapan tahun berkarir di dunia perbankan bukanlah waktu yang sebentar. Loyalitas, semangat, dan performa kerja yang baik pun ditunjukan oleh Donni hingga ia diamanahi menjadi seorang pimpinan cabang Bank Bukopin Syariah Yogyakarta pada tanggal 18 Oktober 2013. Peran penting yang disandangnya tidak menjadi penghalang untuk menambah ilmu yang ia miliki, membaca baginya adalah suatu keharusan. Tak luput dari itu, keinginan untuk melanjutkan studi pun sedang direncanakan Donni untuk menunjang karir dan impiannya untuk memiliki sebuah karya yang dapat bermanfaat bagi orang-orang disekitarnya. Bagi ayah dua anak ini membuat sesuatu yang bermanfaat bagi orang disekitarnya adalah sebuah kepuasan tersendiri bagi dirinya.
“Think local, act global” salah satu pesan Donni kepada mahasiswa mahasiswi FE UII untuk menghadapi dunia kerja. Menurut Donni memiliki sebuah kompetensi diri sangatlah penting dalam dunia kerja terutama dikancah internasional. Mengasah softskill dibangku perkuliahan dan kemampuan untuk berbahasa inggris baginya merupakan sebuah kewajiban untuk dimiliki supaya siap bersaing secara internasional. Selain itu, baginya kunci sukses Donni dalam menyelesaikan tugasnya selama kuliah dan kerja adalah menghilangkan kata malas. Donni selalu konsisten mengganti kata malas dengan kata tunda dulu. Baginya, jika sudah muncul kata malas, maka pekerjaan tersebut pasti tidak terselesaikan, namun jika diganti dengan tunda dulu, pekerjaan itu akan terselesaikan, namun hanya tertunda sejenak. Baginya banyak hal lain yang juga penting seperti sifat berani, percaya diri, mau bersaing dan kerja keras adalah pelengkap menjadi pribadi yang kompeten di dunia kerja.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!