Peningkatan daya Saing UMKM Indonesia dalam Menembus Pasar ASEAN
Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk ASEAN bekerjasama dengan Universitas Indonesia (UII), pada tanggal 4 Desember 2017 telah menyelenggarakan Seminar berjudul “Peningkatan Daya Saing UMKM Indonesia dalam Menembus Pasar ASEAN” di kampus Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Condongcatur, Yogyakarta.
Seminar ini dibuka oleh Rektor UII, Nandang Sutrisno, SH., M.Hum., LLM., Ph.D. Para pembicara dalam Seminar adalah Staf Ahli Menlu Bidang Diplomasi Ekonomi, Ridwan Hassan, Direktur Perundingan ASEAN Kemendag, Donna Gultom, Anggota Tim Pokja KEIN/Anggota Tim Reformasi Birokrasi Kemenkop dan UKM, Pariaman Sinaga dan Pakar Pengembangan UMKM, Jaka Sriyana dari FE UII. Acara Seminar ini dihadiri oleh para mahasiswa dan dosen UII yang selain itu juga turut mengundang 100 pelaku UMKM dari berbagai industri yang ada di wilayah Yogyakarta, beberapa organisasi penggiat UMKM serta pejabat Pemprov DIY yang terkait dengan pemberdayaan UMKM.
Acara seminar yang diadakan oleh Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk ASEAN ini menjelaskan bahwa stabillitas dan perdamaian ASEAN selama 50 Tahun menjadi modal utama bagi pertumbuhan ekonomi. Peningkatan perdagangan intra-kawasan dari USD 80 miliar pada tahun 1993 menjadi USD 550 miliar pada tahun 2015 menjadikan ASEAN sebagai kawasan dengan kekuatan ekonomi terbesar ke-6 di dunia dan ke-3 di Asia. Selain itu, jumlah investasi dan wisatawan intra-kawasan ASEAN juga menunjukkan trend yang sama yang sudah mencapai USD 22.8 miliar dan 108.8 juta wisatawan.
Pencapaian tersebut membuat ASEAN diakui keberadaan dan peranannya dalam mempengaruhi arsitektur ekonomi dunia untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan serta menjalin kerjasama yang lebih erat melalui terbentuknya arsitektur kawasan yang baru. Oleh karenanya, wajar jika dikatakan ASEAN telah sukses membangun ekosistem yang mendukung perdamaian dan kesejahteraan di kawasan dan terus berkembang dari sebuah organisasi yang terhitung fleksibel menjadi sebuah komunitas yang terikat kuat.
Meski telah sedemikian besarnya kemajuan dan kesuksesan yang dinikmati selama 50 tahun, bukan berarti ASEAN tidak memiliki ruang untuk terus dimutakhirkan dan diperbaiki. Masih banyak tantangan-tantangan yang perlu dihadapi secara kolektif. Tantangan tersebut diantaranya adalah ketimpangan ekonomi, sentralitas ASEAN dan yang terakhir penguatan Sekretariat ASEAN.
Jaka Sriyana selaku pengamat dan Pakar UMKM FE UII memaparkan terkait strategi peningkatan daya saing UMKM melalui inovasi produk dan peningkatan kualitas agar mampu menembus pasar ekspor baru. Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa dukungan pemerintah menjadi salah satu faktor kunci, khususnya terkait kegiatan promosi untuk membantu membuka dan memperluas pasar melalui G to G agreement. Lebih jauh, dukungan pemerintah terhadap pengembangan UMKM juga bisa diwujudkan dengan mengembangkan mental wirausaha melalui berbagai sinergi yang bisa dilakukan oleh Pemerintah dan BUMN dengan berbagai Perguruan Tinggi. Seminar ini dapat berjalan dengan baik dan memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua pihak, khususnya sesuai dengan tema seminar hari ini, “Peningkatan Daya Saing UMKM Indonesia untuk Menembus Pasar ASEAN.”
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!