,

Peran Perbankan Dalam Pengembangan Industri E-Commerce

Pada Kamis (9/5) Program Studi Akuntansi menyelenggarakan Kuliah Umum di Ruang P 1/2 , Gedung Ace Partadiredja, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Kuliah Umum kali ini bekerjasama dengan Bank Mandiri  yang bertajuk “Peran Perbankan Dalam Pengembangan E-Commerce Menghadapi Revolusi Bisnis Digital 4.0.” Beberapa ahli yang menjadi pembicara pada acara tersebut adalah Debian Panjadinata (Area Transaction and Funding Manager Bank Mandiri Area Yogyakarta), Santi Handayani (Transaction Banking Business Officer Bank Mandiri Area Yogyakarta).

Pada kesempatan tersebut, Debian menyampaikan bahwa kunci utama Revolusi Industri 4.0 terutama peran perbankan yang merupakan agent pengembangan bagi ekonomi dan agent of change bagi perubahan masyarakat Indonesia agar dapat berkompetisi dengan negara-negara lain yang telah lebih lama berkembang terutama dalam pengembangan E-Commerce.

Debian  juga menambahkan revolusi ke 4.0 ini merupakan dimana hampir semua aspek ekonomi berkaitan dengan internet dalam marketing dan mengakses seluruh informasi yang terkait. Misal pada negara maju, Australia telah menggunakan E-Commerce dalam kehidupan sehari-hari tanpa lagi memakai uang tunai secara langsung untuk bertransaksi. Kemajuan teknologi memang mengubah dunia, hampir semua aktivitas kehidupan menggunakan internet (internet of things), untuk meningkatkan kinerja pegawai (game vacations), kecerdasan buatan untuk meningkatkan penjualan dan pelayanan terhadap pelanggan (al and digital assistant), dapat mengakses ke segala tempat yang diinginkan tanpa batasan jangkauan (omni channel ) ,tanpa melalui pihak ketiga atau secara langsung dalam mengakses informasi (blockchain), memiliki data transaksi yang jelas sehingga dapat meningkatkan perekonomian suatu negara atau dapat sebaliknya (big data), hampir semua pekerjaan dikerjakan dengan bantuan teknologi software atau mesin robot (robotic process automation).

Dunia digital di Indonesia sendiri mulai berkembang pesat. Salah satu contohnya dari data yang paling diminati dunia digital yaitu E-Commerce untuk masyarakat Indonesia, pertama adalah online shop untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, selanjutnya personal business, dan untuk media sosialnya sendiri paling banyak diakses masyarakat Indonesia pertama adalah Facebook sebanyak 62% , selanjutnya pada posisi kedua ada Instagram 35%, dan youtube sebanyak 3%. Sehingga menempati posisi ketiga dalam data most visited commercial context bagi masyarakat Indonesia.

E-Commerce sendiri merupakan aktivitas bisnis dengan perantara online platform yang memiliki kelebihan effective and efficient bagi pemula karena dengan mudah belajar dan mengerti cara berjualan melalui website atau toko online. Metode pembayaran yang sering dilakukan di dalam E-Commerce tidak hanya melalui transfer bank, kartu kredit, atau Cash on Delivery, tetapi juga melalui mobile wallet atau aplikasi mobile sejenisnya.  Salah satunya, Bank Mandiri yang telah bekerjasama dengan payment gateway yang telah memiliki lebih dari 23.000 cabang.

Selanjutnya, untuk dalam arus transaksi, E-Commerce sendiri memiliki prosedur dimana nasabah melakukan check-out pembayaran di website merchant, kemudian nasabah memilih metode pembayaran dengan kartu kredit dan memasukkan data pembayaran, Bank Mandiri melalui Payment Gateway mengirimkan data ke Interoperability (Visa/Master) ke Bank Issuing dan Bank Issuing mengirimkan OTP ke Nasabah, selanjutnya Nasabah input OTP di website Merchant Payment dan melalui Payment Gateway OTP di verifikasi dan diotorisasi oleh Issuing Bank, Bank Issuing mengirimkan approval transaksi ke Bank Mandiri selanjutnya Bank Mandiri menampilkan halaman konfirmasi pembayaran kepada nasabah

Debian juga menambahkan, “Sekarang adalah revolusi 4.0 dan sebentar lagi akan memasuki era revolusi 5.0. Dunia terus bergerak, dan masyarakat Indonesia juga harus bergerak untuk menghadapi perubahan dan merespon perubahan serta harus memiliki paradigma untuk selalu berfikir positif dalam memajukan perekonomian negara. Jadi jangan pernah menganggap perubahan revolusi industri sebagai bencana tetapi berfikirlah perubahan revolusi industri sebagai salah satu jalan bagi negara untuk lebih baik dalam segala aspek.” Mahasiswa terlihat antusias menyimak materi yang disampaikan. Kuliah Umum ini diharapkan dapat menambah wawasan dan mempersiapkan mahasiswa dalam menggali potensi dalam era revolusi 4.0. (AI/AF)