,

Berhaji di Usia Muda

MG 2469 1 - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII Ibadah haji merupakan impian seluruh umat muslim di dunia, tak terkecuali di Indonesia.  Namun lebih dari 60% jamaah haji Indonesia tahun 2019 merupakan lanjut usia dan beresiko tinggi. Padahal ibadah haji memerlukan tenaga yang ekstra dengan kondisi fisik yang masih prima. Sehingga diperlukan perencanaan yang baik agar dapat menunaikan ibadah haji ketika masih muda. 

Menanggapi hal tersebut, pada Rabu (16/10) Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan bersama P3EI (Pusat Pengkajian Pengembangan Ekonomi Islam) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) menggelar kuliah umum yang bertajuk “Ayo Haji Muda”. 

Kuliah Umum yang diselenggarakan di Aula Utara FE UII ini turut mendatangkan para penggiat Ekonomi Syariah sebagai pembicaranya seperti H.A Iskandar Zulkarnain dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Mohammad Bekti Hendrie Anto ,S.E., M.Sc., dosen FE UII, dan juga Ustadz Erick Yusuf. Kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa-mahasiswi FE UII ini dimaksudkan untuk memberikan motivasi kepada kaum milenial agar dapat menjalani ibadah haji di waktu muda.

H.A Iskandar Zulkarnain mengatakan bahwa memiliki kesehatan fisik merupakan suatu keniscayaan. “Kita berharap semua dapat menunaikan ibadah haji, berangkat di usia yang masih muda. Karena Haji itu tidak hanya istiqomah masalah fulus tapi juga istiqomah fisik.Untuk keberangkatan di beberapa tahun kedepan, haji di bulan Juli-Agustus, dimana kondisinya musim panas, hampir 50 derajat celcius, sehingga fisik adalah suatu keniscayaan.” tegasnya.

Rata-rata antrian nasional ibadah haji saat ini adalah 20 tahun sedangkan 75% pendaftar berusia diatas 40 tahun. Artinya ketika pada usia 40 tahun baru saja mendaftar, maka akan berangkat ibadah haji di usia 60 tahun. Jumlah rata-rata pendaftar setiap antriannya adalah 600.000, sedangkan kuota keberangkatan hanya 200.000, sehingga setiap antrian akan naik dua tahun.

“Untuk itu haji perlu direncanakan ketika masih muda dengan cara menabung sedikit demi sedikit. Haji bukan masalah pantas tidak pantas, milenial pun juga bisa, tapi tinggal ada kemauan atau tidak untuk merencanakan dan menjalankannya,” ucap Iskandar.

Senada dengan hal tersebut, Mohammad Bekti Hendrie Anto ,S.E., M.Sc. juga menyampaikan bahwa menunaikan ibadah haji di usia muda memiliki banyak sekali keistimewaan, seperti kewajiban segera terselesaikan, termotivasi menjadi sukses, ibadah terlaksana secara maksimal,  serta hidup islami lebih lama. 

“Salah satu tujuan kita menjalankan ibadah haji tentu bukan sekedar ibadah kita yang terlaksana, tapi salah satu yang menjadi penting adalah kita dapat mengambil hikmah-hikmah dalam ibadah haji tersebut,” pungkas Bekti. (ERF/ARS)