,

Dilema Ekonomi Global

IMG 2198 1 - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII Pentingnya suatu informasi mengenai perkembangan ekonomi di Indonesia merupakan hal mendasar dalam tumbuh kembangnya prospek ekonomi global setiap tahunnya. Pada Kamis (17/10) Fakultas Ekonomi UII gelar kuliah umum yang bertajuk Perkembangan Ekonomi Terkini dan Kebijakan Fiskal Indonesia. Acara yang bertempat di ruang Aula Utara FE UII kali ini turut menghadirkan pemateri yang mumpuni pada bidangnya yakni Iis Iskandar, Kepala Sub Bidang Non Primer Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan RI.

Jaka Sriyana, S.E., M.Si., Ph.D, selaku Kepala Dekan Fakultas Ekonomi menyampaikan bahwasanya suatu perkembangan ekonomi di suatu negara dijadikan sebagai dasar kemakmuran rakyat di negara tersebut, selain itu munculnya ancaman fiskal di suatu negara akan berdampak pada kebijakan fiskal dan berbagai aspek dalam bidang ekonomi.

“Ketidakpastian dalam perekonomian global semakin tinggi. Proyeksi pertumbuhan ekonomi global di tahun 2019 menurun secara tajam” tutur Iis Iskandar. Hal tersebut didasari oleh data proyeksi IMF 2019. Beliau juga menuturkan bahwasanya penyebab dari peningkatan risiko perekonomian bersumber dari pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang lambat dan perang dagang yang terjadi di Amerika Serikat – Tiongkok yang masih berlanjut hingga kini. Lalu dampak dari penurunan yang terjadi dalam aktivitas perekonomian global pada menurunnya prospek permintaan global dan rendahnya harga komoditas. 

Iskandar mengatakan pertumbuhan PDB Indonesia mencapai 5,05% yang dapat dikatakan pertumbuhan negara Indonesia cukup stabil. Pertumbuhan tersebut didorong oleh sisi konsumsi Rumah Tangga. Namun, dalam konteks primer hingga tersier dapat dikatakan bahwa konteks tersier yang berisikan tentang perdagangan transportasi, infokom, jasa keuangan menjadi sebagai kontributor pertumbuhan ekonomi tertinggi. Di sisi sektor produksi, masih sangat dibawah ekspektasi yang lambat sebesar 3,54% terutama di bidang industri, perdagangan, dan transportasi. 

Di Indonesia, terdapat pula realisasi penanaman modal yang tumbuh sebesar 13,7%. Sektor penanaman modal yang paling diminati adalah transportasi. “Banyak penanam modal di Indonesia tertarik menanam modal di bidang transportasi dikarenakan sikap masyarakat kita yang konsumtif dan menyukai travelling”, jelasnya.

Perkembangan ekonomi di Indonesia diharapkan dapat membuka wawasan bagi mahasiswa FE UII dan menyadari bahwa perkembangan di Indonesia cukup stabil dibandingkan negara lainnya. (ATE/MAQ)