Belajar Terbuka dari Universitas Terbuka
Program studi Ilmu Ekonomi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) mengadakan webinar dengan tema “Workshop Pedadogy Pembelajaran Daring” pada hari Selasa, 28 Juli 2020. Webinar tersebut dihadiri oleh Prof. Dr. Jaka Sriyana, SE., M.Si. selaku Dekan FBE UII, Dr. Sahabudin Sidiq, MA. selaku Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan Program Sarjana, Drs. Agus Widarjono, MA., Ph.D selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi, serta dosen-dosen FBE UII. Sedangkan pemateri webinar, Trini Prastati, M.Pd., merupakan Kepala Pusat Riset dan Inovasi Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh Universitas Terbuka.
Pandemi Covid-19 menjadi tantangan baru yang harus dihadapi oleh bidang pendidikan. Berawal dari konsep tatap muka yang kerap digunakan, kini harus beralih konsep menjadi virtual. Universitas Terbuka (UT) adalah universitas yang sejak awal didedikasikan untuk pembelajaran jarak jauh.
Webinar ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur sudah sampai manakah kadar pendidikan virtual yang dilakukan oleh FBE UII. Dalam pembelajaran daring yang paling utama yaitu bahan ajarnya. Perubahan dari bahan ajar cetak menjadi bahan ajar digital serta sistem pembelajaran dari tatap muka menjadi jarak jauh dan belajar secara mandiri. Dalam hal ini, dukungan peran dari teknologi, informasi, dan komunikasi merupakan hal yang sangat penting.
Prinsip dasar pembelajaran virtual yang disampaikan dalam webinar kali ini meliputi ruang komunikasi antara peserta dan pengajar yang mana diberikan kesempatan untuk bertanya, ruang untuk kolaborasi dan kerjasama antar peserta didik, suasana belajar yang aktif, memberikan umpan balik yang cepat seperti hasil koreksi tugas mahasiswa, dan juga penghargaan atas perbedaan lokasi diantara peserta didik.
UT sendiri menggabungkan pembelajaran sinkronus dan asinkronus yakni dengan dosen yang menyelenggarakan webinar dengan materi yang sudah dilampirkan di moodle untuk bahan belajar mahasiswa dan selanjutnya diberikan jadwal webinar atau video tatap muka.
“Tatap muka maupun e-learning sama-sama baik, dan mempunyai kekuatan masing-masing,” ungkap Trini. Jalur belajar dan kecepatan belajar e-learning ditentukan oleh mahasiswa sendiri, jadi kekuatan jaringan yang tersedia sangat berarti dalam sistem pembelajaran ini.
Dalam pengecekan tugas yang telah dikerjakan mahasiswa, UT mempunyai sistem sendiri yaitu dengan aplikasi yang mendeteksi retina mata, sidik jari, dan juga kode bar. Kode Bar sendiri merupakan sebuah identitas dan apabila tugas yang dikumpulkan mahasiswa merupakan hasil pekerjaan orang lain, maka akan langsung terdeteksi. Kontrol lain yang dilakukan UT yaitu menggunakan Zoom. Selain itu, penting untuk membuat perangkat lunak atau software guna mengontrol tugas yang dikerjakan oleh peserta didik. (HLL/ARA)