,

Kemdikbud-Ristek Buka Peluang Melalui Kampus Merdeka, Siapkah Kampus Menyambutnya?

Semakin ketatnya persaingan di era sekarang ini, membuat pemerintah harus berusaha untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM). Salah satu cara yang digunakan untuk mengembangkan SDM adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Untuk mencapai hal tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud) mengeluarkan terobosan yang diharapkan akan mencetak SDM dan lulusan yang memiliki kualitas, yaitu Merdeka Belajar – Kampus Merdeka.

Kampus Merdeka merupakan salah satu kebijakan yang dikeluarkan oleh Menteri Kemdikbud, Nadiem Makarim, dengan tujuan menghilangkan jarak antara perguruan tinggi dan industri. Setiap perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta diwajibkan untuk membebaskan mahasiswanya untuk memilih mata kuliah yang berada di luar perguruan tinggi mereka sebanyak dua semester (setara dengan 40 sks) dan membebaskan mahasiswanya untuk mengambil sks di prodi yang berbeda dalam perguruan tinggi yang sama sebanyak satu semester (setara dengan 20 sks). Akan tetapi, kebijakan ini merupakan pilihan bagi mahasiswa, sehingga tidak diwajibkan untuk mengikuti Kurikulum Kampus Merdeka. Kebijakan ini diharapkan akan membuat mahasiswa menjadi lebih siap menghadapi dunia kerja setelah lulus dari perguruan tinggi.

Kurikulum Kampus Merdeka Program Studi Manajemen FBE UII didesain sesuai dengan profil alumni yang ingin dicapai oleh Program Studi Manajemen, yaitu seorang wirausahawan, akademisi dan profesional. Dengan begitu, Kampus Merdeka diharapkan dapat menjembatani mahasiswa agar bisa link and match dengan profil alumni yang ingin dicapai. “Konsep ‘Merdeka’ yang diimplementasikan di Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII adalah merdeka yang bertanggung jawab dan berkonsep yang memiliki arahan dan tujuan akhir, sehingga lebih siap di masa depan nanti,” tutur Anjar Priyono, S.E., M.Si., Ph.D., pemateri pertama pada Sosialisasi Kurikulum Prodi Manajemen (18/06). 

Sejalan dengan cita-cita yang ingin diraih oleh Manajemen FBE UII, mahasiswa yang berkontribusi dalam program yang telah disediakan oleh Kampus Merdeka akan dijanjikan sebagai mahasiswa yang lebih matang dan mapan dalam hal eksekusi setelah lulus nantinya. Program yang dapat diikuti oleh mahasiswa seperti magang, dapat mendukung pencapaian individu yang mempunyai sifat pemimpin berperspektif global, wirausahawan berbakat, serta memiliki pemikiran yang stratejik dalam penyelesaian masalah. Magang yang diikuti oleh mahasiswa dapat dikonversikan sebagai pengganti mata kuliah atau tugas akhir dengan syarat telah disetujui oleh prodi maupun dosen pembimbing akademik (DPA). 

Siti Nur Syamsiah, Dra., MM., menjelaskan bahwa proses konversi nilai bagi mahasiswa yang akan mengambil program dari Kampus Merdeka tidak akan merugikan masing-masing individu baik dari segi SKS maupun IPK. Proses konversi nilai akan dilakukan secara sistem dan manual, sehingga diharapkan mahasiswa dapat menyiapkan transkrip nilai semester genap sebelum menjalani masa key-in semester genap. (ULF/HAN)