Menentukan Karier dengan Menganalisis Minat dan Bakat
Mempersiapkan diri untuk mengoptimalkan minat dan bakat merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja. Minat dan bakat tersebut harus disesuaikan dengan passion yang dimiliki agar dapat mencapai karier yang dituju. “Banyak orang yang memiliki karier. Namun, tidak cocok dengan passion–nya,” ujar Teguh Widodo, S. Psi, CHRPE sebagai HC Associate Consultant – PT LPP Agro Nusantara pada acara Webinar “Career Counseling & Preparation: Optimize Self-Interest, Talent & Strength to Your Career” yang diadakan oleh Program Studi Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (07/07).
Pembicara pertama, Teguh Widodo pada Webinar kali ini membahas tentang bagaimana cara mendesain sebuah strategi kemenangan untuk mendapatkan karier yang pas dengan melihat faktor internal analysis (kompetensi dan passion yang ada pada diri kita) serta faktor external analysis (apa yang dibutuhkan oleh perusahaan).
Tantangan yang akan dihadapi pada dunia kerja saat ini adalah kemajuan teknologi yaitu mesin atau robot. Meskipun begitu, ada beberapa hal yang tidak dilakukan oleh mesin tetapi bisa dilakukan oleh manusia. “Apabila sudah di capture dan menjadikan itu (kelemahan robot) sebagai skills, Inshaa Allah pekerjaan yang dimiliki tidak dapat digantikan dengan robot,” imbuh Teguh.
Adapun pembicara kedua, Arie Nand Jaya, S.Psi., M.Ps., menjelaskan tentang optimize self interest to your career, tentang bagaimana kita harus bisa bersaing dengan manusia lainnya maupun dengan robot. Kita bukan hanya menganalisa SWOT (strength, weakness, opportunity, dan threat) pada diri kita saja. Namun, kita harus tau apa yang akan kita lakukan untuk kedepannya. Kemudian, ada lima elemen passion yang harus kita ketahui, yaitu adanya self-awareness atau kesadaran diri, encouragement for skill mastery atau meningkatkan skill yang kita punya, independence atau mampu melakukan sendiri, self-discipline atau disiplin dalam memulai skill nya, dan relatedness atau rela menerima ujian dalam passion nya. “Passion akan menjadi nikmat karena anda benar-benar menikmati,” ujar Arie Nand Jaya, S.Psi., M.Ps.
Arie Nand Jaya menjelaskan bahwa potensi harus disesuaikan dengan kemampuan dan personalitas diri kita sendiri. Selain itu, kita juga dapat melihat profile personality untuk mengukur sejauh mana kepribadian seseorang. “Curriculum vitae (CV) harus dibuat sebagus mungkin, dan juga kita harus berhati-hati saat bermain media sosial karena akan menjadi tolak ukur personalitas dalam pencocokan terhadap CV yang kita buat,” ungkap Arie.(SAR/SLP)