Internalisasi Nilai-Nilai Islam dalam Proses Pembelajaran 2021
Pelaksanaan nilai-nilai Islam dalam proses pembelajaran, berkorelasi tinggi pada perkembangan perilaku masyarakat yang harus diperhatikan terutama pada bagaimana menjalankan nilai-nilai Islam dalam perilaku sehari-hari. Program Studi Magister Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia mengadakan acara workshop “Internalisasi nilai-nilai Islam dalam proses pembelajaran”. Workshop ini diadakan pada hari Sabtu (28/08) melalui zoom dengan sesi pemaparan materi oleh 3 pembicara yaitu, Dr. Nur Kholis, S.Ag.,M.Sh.Ec., Dr. H. Masmin Afif, M.Ag, dan Dr. Sutarman, S.Pd., M. Hum. Dengan moderator acara oleh Agus Abdurrahman,Drs.,MM.
Dr. Nur Kholis, S.Ag.,M.Sh.Ec. sebagai Dosen Fakultas Ilmu Agama Islam UII, memaparkan materi dengan topik “Pandangan Filosofi dan Komprehensif mengenai nilai-nilai Islam yang Universal atau Rahmatan Lil’alamin”. Kholis menjelaskan materi apa, mengapa, dan bagaimana Islam Rahmatan Lil’alamin dapat mewarnai proses pembelajaran dan kehidupan bernegara. Terdapat langkah terkini yang ditempuh pemerintah yaitu buku dari Kementrian Agama yang berjudul “Moderasi Beragama” yang bisa dijadikan referensi dalam internalisasi nilai-nilai agama karena terdapat sisi konseptual, pengalaman empiris, dan juga strategi-strateginya. “Dalam menginternalisasikan nilai-nilai Islam rahmatan Lil’alamin itu dosen harus merepresentasikan muslim yang Rahmatan Lil’alamin,” ujar Dr. Nur Kholis, S.Ag.,M.Sh.Ec.
Dr. H. Masmin Afif, M.Ag. sebagai Kepala Kantor Wilayah Kemenag DIY, menjelaskan Best Practice yang terdiri dari 3 hal yaitu Internalisasi Nilai-Nilai Islam dalam Pendidikan yang tujuannya peserta didik tidak hanya dengan ilmu pengetahuan dan mengembangkan keterampilannya, tetapi juga mengembangkan aspek moral. Kemudian Strategi dan Metode Internalisasi Nilai-Nilai Islam, dalam hal Pendidikan bukan hanya sekedar transfer of knowledge tetapi juga transfer of value. Harapannya ilmu yang didapatkan tidak hanya berhenti dalam otak melainkan dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Terakhir, Implementasi Internalisasi Nilai-Nilai Islam di Madrasah adalah Pendidikan Islam sebagai bentuk eksistensi serta identitas kultur nilai-nilai keagamaan dalam Pendidikan formal di masa modern ini. Selain itu unsur penting yang terlibat antara lain Guru, Kepala Madrasah, dan Tenaga Kependidikan. “Unsur tersebut sangat mempengaruhi lingkungan Pendidikan untuk mendukung upaya internalisasi nilai-nilai islam,” ujar Agus Abdurrahman, Drs., MM.
Dilanjutkan oleh Dr. Sutarman, S.Pd., M. Hum dari prodi Pendidikan Agama Islam FAI UAD. Sutarman pernah melakukan penelitian terhadap implementasi nilai-nilai islam dalam rangka mengatasi adanya permasalahan di lingkungan masyarakat, khususnya remaja. Implementasi yang dapat dilakukan adalah seperti pembiasaan berdoa sebelum dan sesudah pelajaran, sholat 5 waktu, sholat tahajud dan sholat dhuha, puasa senin kamis, tadarus, serta penggunaan medsos secara positif. Di akhir Beliau mengatakan, “Nilai praktik ajaran agama menghujam jauh kedalam jiwa siswa agar memiliki akhlakul karimah, lahir jiwa keagamaan linear dengan perilaku sehari-hari”. (YNZ/PIO)