Pererat Silaturahmi, FEB UTM Kunjungi FBE UII
Adanya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) mengharuskan industri pendidikan merespon adanya program tersebut. Sebagai bentuk implementasinya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trunojoyo Madura (FEB UTM) melakukan kunjungan untuk mempererat silaturahmi sekaligus untuk menambah insight baru antar universitas dalam bentuk diskusi terkait kurikulum MBKM. “Kami berkunjung karena membutuhkan informasi untuk pengelolaan fakultas dimasa yang akan datang,” ujar Yahya Surya Winata, Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trunojoyo Madura, Kamis (16/12).
Saat ini, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trunojoyo Madura memiliki tiga program studi yaitu Manajemen, Akuntansi dan Ilmu Ekonomi serta sedang mengajukan program Doktor Ilmu Ekonomi. Sehingga, dalam kunjungan kali ini UTM juga berharap bisa mendapatkan informasi dan masukan dari Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia yang telah membuka Program Studi Doktor Ilmu Ekonomi dan baru-baru ini juga meresmikan Program Studi Doktor Ilmu Manajemen.
FBE UII pada semester ganjil ini telah memulai kurikulum baru berbasis MBKM, “Kami telah memulai kurikulum baru yang sedikit mengubah struktur dalam pembelajaran diantaranya perubahan mata kuliah dan tugas akhir. Terdapat tiga jalur dalam tugas akhir yaitu skripsi, magang dan rancang bangun bisnis,” ujar Jaka Sriyana, Dekan Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia. Proses penyusunan MBKM ini sudah dimulai sejak satu setengah tahun yang lalu untuk menyiapkan kerja sama dengan universitas lain maupun kerja sama dengan industri. “Kami telah menyiapkan masing-masing program studi dan mata kuliah yang bisa ditawarkan kepada mitra serta mencari mitra yang bisa dijadikan tempat mahasiswa untuk menimbah ilmu,” jelas Arief Rahman, Wakil Dekan Bidang Sumber Daya FBE UII.
Arief juga menjelaskan bahwa FBE UII memasukkan mata kuliah ERP (Enterprise Resource Planning) ke dalam kurikulum sehingga mahasiswa dapat memahami bisnis masa kini melalui ERP dan mendapatkan sertifikat dari SAP (System Application and Processing). Lebih lanjut, Arief menanggapi ketika ditanya mengenai resource dosen seperti apa yang harus dipersiapkan untuk dapat memasukkan ERP menjadi mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa, “Ada beberapa dosen yang ditugaskan untuk belajar dan mengikuti program sertifikasi untuk mempersiapkan mata kuliah ERP dalam kurikulum pembelajaran.” Hal ini merupakan suatu upaya dari fakultas untuk mendorong mahasiswa lebih memahami dunia bisnis dalam bentuk teknologi. “Awalnya kami juga menerapkan team teaching untuk berbagi tugas yang sesuai dengan spesialisasi dosen pengajarnya,” imbuh Arief. (NNS/HAN)