,

Pengajian Buka Puasa dan Family Gathering Dosen Jurusan Manajemen

Bulan suci Ramadan menjadi bulan yang paling dinanti dan dirindukan oleh umat muslim di seluruh dunia. Ramadan adalah bulan suci umat Islam yang dirayakan dengan cara melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Ada banyak keutamaan yang dimiliki bulan suci Ramadan, salah satunya adalah bulan penuh pengampunan. 

Di bulan suci Ramadan, tepat pada Jumat (15/4) Program Studi Manajemen mengadakan buka puasa bersama serta kajian Islami dengan dosen Jurusan Manajemen. Acara pengajian ini, dibuka dengan Master of Ceremony yaitu Nur Hamid Sutanto, S.Kom. yang dihadiri Arief Rahman, S.E., S.I.P., M.Com., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, kemudian dihadiri juga oleh Arif Hartono, S.E., MHRM., Ph.D. selaku Ketua Jurusan Manajemen serta dosen lainnya.

Acara yang bertempat di Hall Tengah Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII ini dibuka dengan khidmat disertai pembacaan basmalah yang dilanjutkan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Hidayatul Rahman, SE, M.M. selaku dosen FBE UII. Sambutan dari Arif Hartono juga turut membuka acara ini dengan baik. Kemudian acara selanjutnya adanya pembacaan doa yang dibawakan oleh K.H. Shalahudin Mansyur sekaligus doa untuk Almarhum Prof. Dr. Dwipraptono Agus Harjito, M.Si. selaku Ketua Program Studi Manajemen Program Magister. 

Dalam kajian ini, dibawakan oleh K.H. Shalahudin dengan mengangkat tema “Harmonis Berkeluarga Metode Kanjeng Nabi”. Dimana dalam kajian ini K.H. Shalahudin menyampaikan bahwa, “Jikalau kamu selalu mensyukuri nikmat Allah SWT, maka bertambahlah nikmat yang diberikan. Seperti yang telah disebutkan dalam ayat suci Al-Quran surat Ibrahim ayat 7 yang berbunyi ‘wa idz ta adzdzana Rabbukum la-in syakartum la aziidannakum wa la- in kafartum inn’adzaabii lasyadiid‘.” Lebih lanjut K.H. Salahudin Mansyur menyampaikan terkait dalil tersebut, “Hendaklah engkau selalu bersyukur, rasa syukur paling sederhana dengan kata alhamdulillah,” ujar K.H. Shalahudin pada saat penyampaian kajian tersebut (15/4).

Bersyukur itu diucapkan dengan lisan dan disertai dengan hati bahwa nikmat ini pemberian dari Allah SWT. Pada kesempatan tersebut, K.H. Shalahudin juga menyampaikan perihal anjuran hidup bahagia berumah tangga. “Kehidupan rumah tangga itu dianjurkan agar selalu tenteram, damai, serta bahagia. Pasangan itu bukan saudara maupun kerabat, tetapi pasangan itu seseorang yang lebih akrab dari saudara dan kerabat,” pungkasnya. (PRH/EL)