,

Program Studi Manajemen UNISA dan FBE UII Adakan Transfer Knowledge Terkait MBKM

22 liputan - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Selasa (22/11) menjadi tanggal penting bagi Universitas Aisyiah Yogyakarta (UNISA) dan Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII). Hal tersebut dikarenakan menjadi momen transfer knowledge antara kedua universitas. Acara yang diselenggarakan di Ruang Sidang 1/1 FBE UII ini dimulai dengan pembukaan oleh Master of Ceremony (MC), Putri Rafika Helsi. 

Acara kemudian dilanjut dengan sambutan oleh Drs. Achmad Tohirin, MA., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Alumni FBE UII. “Semoga pertemuan ini dapat menjadi ajang pembelajaran dan menjadi sarana untuk kami mempelajari tamu-tamu kami sharing pengalaman,” ucap Achmad memaparkan betapa pentingnya pertemuan ini. 

Teti Anggita Safitri, S.E., M.Sc. selaku Ketua Program Studi Manajemen UNISA akui ingin mempelajari terkait bagaimana pelaksanaan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) di FBE UII, khususnya untuk Program Studi Manajemen. Edaran kebijakan MBKM sendiri baru saja dikeluarkan pada tahun 2020 disertai dengan dilaksanakannya kurikulum baru FBE UII. “Kurikulum kami yang lama sebenarnya telah mendekati pangsa yang diinginkan MBKM”, ungkap Abdur Rafik, S.E., M.Sc., Ketua Program Studi Manajemen FBE UII. “Sebelumnya di Prodi Manajemen memiliki tiga jalur kelulusan tugas akhir. Pertama, kami sebut sebagai jalur penelitian (skripsi) yang diperuntukkan bagi yang ingin menjadi akademisi. Kedua, ada jalur wirausaha bagi mahasiswa yang memiliki passion berwirausaha. Lalu yang ketiga ada jalur manajer melalui magang”, lanjut Abdur.

Mahasiswa Prodi Manajemen FBE UII memiliki jadwal kuliah yang sama untuk semester pertama hingga akhir, kemudian pada semester kelima para mahasiswa diberi pilihan terkait jalur tugas akhir. Pada semester pertama, terdapat kerja sama dengan Pusat Psikologi Terapan UII melalui program non kelas Workshop Belajar Mandiri (WBM). Program tersebut bertujuan agar para mahasiswa dapat mengidentifikasi profesi seperti apa yang selaras dengan keterampilan yang dimiliki. 

Program MBKM yang sudah terlaksanakan di UNISA sejauh ini ada dua, yakni students exchange dan magang. Tertarik pada jalur tugas akhir Rancang Bangun Bisnis (RBB), Musoli, S.E.,M.M pun mengajukan pertanyaan, “Di angan-angan mahasiswa jelas nantinya akan mempunyai prospek dan kewirausahaan yang berhasil. Bagaimana baik dari pembimbing atau pendamping agar dapat mencapai hasil yang maksimal, apakah akan diberikan dosen-dosen praktisi atau merekrut dari luar?” Abdur pun menjelaskan, “Ada beberapa yang langsung dari dosen dan ada juga yang merekrut dari luar. Kebetulan beberapa dosen pengampu mata kuliah Business Plan beliau juga praktisi sehingga memiliki pengalaman.” 

Abdur mengucapkan terima kasih dan merasa mendapatkan insight baru dari sharing session pada pagi hari itu serta berharap dapat melakukan kerja sama di masa mendatang. (SMM/NARD)