,

UIN Ar-Raniry Aceh Kunjungi FBE UII Guna Menyiapkan Kelas Program Internasional

DSC00741 1 1 - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Selasa (8/11), Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) mendapat agenda kunjungan dari Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh untuk belajar bagaimana sistem kelas International Program (IP) yang dilaksanakan di FBE UII. Dihadiri oleh delegasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Ar-Raniry Banda Aceh Dr. Hafas Furqani, M.Ec selaku Dekan FEBI UIN Ar-Raniry, Dr. Israk Ahmadsyah selaku Wakil Dekan II, Dr. Analiansyah selaku Wakil Dekan III dan M. Syauqi Armia, Lc., MBA selaku Koordinator Kelas Internasional serta disambut baik oleh Johan Arifin, S.E., MSi., Ph.D., CFrA, CertlPSAS selaku dekan FBE UII dan para jajarannya. 

Dalam kunjungan UIN Ar-Raniry Banda Aceh ini mereka menyampaikan Hafas Furqani bahwa kunjungan silaturahmi ini untuk mempelajari bagaimana kelas IP, yang diharapkan semester depan FEBI UIN Ar-Raniry dapat mempersiapkan dengan matang kelas internasional yang akan dibuka, beliau juga menyampaikan terkait berbagai kerjasama yang dapat dilakukan oleh kedua belah pihak dengan Aceh yang siap untuk bermitra dalam kegiatan-kegiatan bersama bidang pendidikan, penelitian, maupun pengabdian pada masyarakat. 

“Terkait international class memang menarik dan kami ingin mempelajari bagaimana step by step,” ujar Israk Ahmadsyah. Selain itu, beliau juga menjelaskan pengalaman sebelumnya bahwa FEBI UIN Ar-Raniry pada Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen, Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA) mencoba mendesain membuat sidang dengan bahasa Inggris. Terdapat juga kurikulum dari luar yang ditambahkan, tetapi belum menjadi paket Internasional Program serta mengharapkan FEBI UIN Ar-Raniry dapat maju dalam Akreditasi Internasional. 

Diskusi dilanjutkan dengan pernyataan dari FEBI UIN Ar-Raniry terkait persiapan yang diperlukan untuk membangun Program Internasional. Maulidyati  Aisyah , SE., M.Com(Adv)., M.Ak. Akt., selaku Sekretaris Program Internasional Akuntansi, merespons positif pernyataan tersebut dengan menjelaskan bahwa Program Internasional memerlukan keahlian bahasa Inggris dengan mengundang native agar mahasiswa yang masuk Program Internasional dapat meningkatkan keahlian dalam berbicara bahasa Inggris. Beliau juga menyampaikan bahwa mahasiswa Program Internasional dengan mengikuti International Student Mobility (ISM) bisa mengikuti program double degree atau student exchange.

“Yang paling penting dalam peningkatan kualitas program internasional adalah pendanaan dan perlunya persyaratan TOEFL. IP menjadi pioneer international class di Indonesia yang didirikan pada tahun 1997 dengan dibentuknya karakter yang harus dibentuk agar siap berkiprah di kancah internasional dengan mengikuti kegiatan camp dan outbound agar tahan di segala situasi,” ungkap Katya. Beliau juga menyampaikan bahwa mahasiswa IP diikutkan kompetisi di luar negeri agar dapat melatih public speaking mahasiswa. 

“Harapan yang ingin dicapai dari saya yaitu tercapainya kerjasama antara UII dan UIN Ar-Raniry agar terwujudnya kelas internasional di UIN Ar-Raniry Aceh dan dapat menjadi pembelajaran bagi mahasiswa dan sebagai pertukaran pelajar untuk negara lain,” pungkas Hafas. (SAR/AWH)