Bertekad Mengembangkan Praktik Ilmu Manajemen di Tingkat Internasional, Prodi Manajemen UMM Berkunjung ke FBE UII
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang (FEB UMM) bertekad untuk menjadi Program Studi yang terkemuka dalam pengembangan ilmu dan praktik manajemen berdasarkan nilai-nilai Islam di tingkat internasional. Oleh karena itu, pada Selasa (21/03), Prodi Manajemen FEB UMM melakukan kunjungan ke Program Studi Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII).
Kunjungan ini dilakukan dalam rangka sharing untuk tata kelola kelembagaan, jurnal, penelitian dan pengabdian masyarakat, internasionalisasi untuk membuka peluang kerjasama Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) mahasiswa, kurikulum berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), pengajaran, dan penelitian yang saling memberikan manfaat.
Kunjungan kali ini diawali dengan pengenalan masing-masing program studi dan dilanjutkan dengan sesi diskusi. Sesi diskusi diawali oleh pertanyaan dari perwakilan Prodi Manajemen FEB UMM, yaitu Dr. Nurul Asfiyah, M.M. selaku Ketua Program Studi Manajemen FEB UMM. “Bagaimana membangun sebuah kurikulum dan program internasional atau internasionalisasi? Mengingat dari LAM EMBA sendiri selaras dengan internasionalisasi,” tanya Nurul memulai sesi diskusi.
Berkaitan dengan hal tersebut, Katiya Nahda, S.E., M.Sc., Sekretaris Program Studi Manajemen Program Internasional, memaparkan bahwa untuk desain kurikulum ada supplementary design yang sedikit berbeda. “Jadi, kurikulum International Program (IP) secara teknis sama dengan reguler. Namun ada dua hal yang berbeda yang berbeda dari kelas reguler,” ungkap Katiya. “Dua hal yang ditonjolkan tersebut adalah character building dan penguasaan bahasa asing,” ujarnya menambahkan.
Katiya mengungkapkan bahwa ada tiga program yang dilakukan secara bertahap untuk character building. Dimana program tersebut mencakup aspek public communication, teamwork, serta membangun mindset global. “Program pertama adalah bridging program, kemudian Outbound Management training (OMT), terakhir yaitu memberikan kesempatan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman internasional,” tutur Katiya.
Lebih dari itu, terdapat international visit yang dilakukan agar mahasiswa mempunyai pengalaman internasional dan merasakan bagaimana sistem pendidikan di luar negeri. Selain itu, kegiatan ini dilakukan bagi mahasiswa yang belum mendapatkan kesempatan double degree dan student exchange. Misalnya, adanya kegiatan International Student Mobility (ISM) ke Turki pada tahun lalu.
“Lalu untuk program penguasaan bahasa asing ini didesain secara berjenjang dari tahun pertama sampai tahun keempat. Dimana ada target di TOEFL dan IELTS. Ada English Break Through satu dan dua, dan English for Academic Purpose,” pungkas Katya. Melalui pengembangan program-program tersebut, diharapkan mampu menunjang kebutuhan mahasiswa IP untuk penulisan tugas akhir, peningkatan kualitas soft skill, dan hard skill yang dapat bermanfaat di masa yang akan datang. (ADC/AB)