,

Mengukir Prestasi di Negara Tetangga; Dua Tim FBE UII Meraih Silver Awardee di The 13th International Invention, Innovation, And Design Competition 2024

foto artikel baru - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Kamis (20/06/24), Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia berhasil meraih Silver Awardee di ajang The 13th International, Invention, Innovation and Design Competition (INDES) tanggal 13 Juni, 2024  di Malaysia. Prestasi ini diraih oleh dua tim yang masing-masing menyajikan inovasi yang unik dan berkelanjutan.

Kompetisi INDES 2024, yang diselenggarakan dalam bentuk expo, diikuti oleh berbagai institusi dari seluruh dunia. Lomba ini terbagi menjadi tiga kategori, yaitu jenjang akademik sekolah (SD, SMP, SMA), profesional, dan perguruaan tinggi. Tim dari FBE UII berlaga dalam kategori perguruan tinggi dengan mengusung tema entrepreneurship dan sains.

Pinky Hamdhan Sari, Muhammad Ramdani Nasution, dan Daniar Prabayudhita sebagai tim 1 mempersembahkan inovasi produk berupa essential oil dari biji carica. Carica, yang biasa dijumpai di Wonosobo sebagai manisan, diolah bijinya menjadi essential oil yang memiliki khasiat anti-inflamasi dan anti-bakteri. “Kami melihat peluang dari limbah biji carica yang belum dimanfaatkan dengan optimal,” ungkap Pinky. Sementara itu, Althaf Muthiah Amany, Siti Sholichah, Annisa Nurfi Ma’ayishya, dan Rino Rizaldy dari Tim 2 menciptakan lulur dari daun kelor. “Daun kelor di Indonesia banyak digunakan sebagai pakan ternak, tetapi kami melihat potensi lain sebagai produk perawatan kulit yang berkelanjutan,” ujar Anissa.

Perasaan bangga dan syukur menyelimuti para peserta setelah berhasil meraih penghargaan tersebut. “Kami tidak menyangka bisa membawa pulang dua medali perak. Ini merupakan hasil dari kerja keras dan kolaborasi yang solid,” kata Rino. Kompetisi ini memberikan tantangan baru bagi para peserta karena merupakan pertama kalinya mereka berkompetisi secara langsung di luar negeri setelah sebelumnya kompetisi diadakan secara daring akibat pandemi. “Kami merasa tegang karena tidak tahu medan dan sistem lomba secara langsung. Namun, dukungan dari para dosen dan semangat tim membuat kami bisa menghadapi tantangan ini,” tambah Siti.

Ke depan, kedua tim berencana untuk mengembangkan produk mereka lebih lanjut dan memasarkannya secara luas. Mereka juga berharap dapat terus berinovasi dan berpartisipasi dalam kompetisi-kompetisi serupa di masa mendatang. “Pengalaman ini sangat berharga bagi kami. Kami belajar banyak hal baru, mulai dari budaya, bahasa, hingga teknik presentasi yang baik. Kami juga berterima kasih kepada dosen-dosen pembimbing yang selalu mendukung dan membimbing kami,” ungkap Althaf. Prestasi ini menegaskan komitmen UII dalam mendorong mahasiswanya untuk berinovasi dan berprestasi di kancah internasional, serta memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat melalui produk-produk yang berkelanjutan dan bermanfaat.

(YSH/NR)