,

Seminar Nasional UII: Pandangan Para Ekonom terhadap Illberalisme bagi Demokrasi Ekonomi di Indonesia

Dalam rangka merayakan milad yang ke-81, Universitas Islam Indonesia menggelar Seminar Ekonomi Politik Nasional dengan mengambil tema “Ancaman Illiberalisme bagi Demokrasi Ekonomi di Indonesia”. Acara ini dilaksanakan pada hari Kamis, 26 Juli 2024 secara online dan offline yang bertempat di Ruang Aula Utara Lantai 3 Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII. Dalam Seminar ini, UII mengundang beberapa tokoh Ekonom Indonesia sebagai narasumber, yaitu Prof. A. Gunadi Brata, Ph. D. selaku perwakilan ISEI Cabang Yogyakarta, Dr. Drs. Suwarsono Muhammad, MA. sebagai dosen FBE UII, dan Faisal H. Basri, S.E, M.A. yang merupakan ekonom dan politikus senior di  Indonesia. 

Sebagai tuan rumah dari acara ini, FBE UII mengucapkan selamat datang kepada narasumber dan peserta seminar yang disampaikan oleh dekan FBE UII, Prof. Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D. dan ketua ISEI Cabang Yogyakarta, Prof. Didi Achjari, S.E., M.Com., Ak., CA. Kemudian, sambutan disampaikan oleh Rektor UII, Fathul Wahid, yang sekaligus membuka keberlangsungan dari acara ini. Dalam sambutannya, Fathul mengutip 3 buku mengenai illiberalisme dan demokrasi ekonomi serta memberikan pengantar mengenai tema yang mendasari acara seminar ini.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh ketiga narasumber yang dipandu oleh Priyonggo Suseno S.E., M.Sc. selaku moderator. Materi pertama disampaikan oleh A. Gunadi yang menjelaskan bahwa illiberalisme ternyata tidak hanya eksis di Indonesia, melainkan telah menjadi permasalahan dalam lingkup global. Beliau juga menekankan terkait situasi demokrasi politik dan isu politik populisme di Indonesia. “Populisme itu mengancam demokrasi karena melemahkan lembaga formal, mendefinisikan ulang rakyat secara semena-mena, dan mengikis norma-norma informal demokrasi,” ucap A. Gunadi. Selanjutnya, Suwarsono sebagai narasumber kedua menerangkan bahwa perjalanan politik dan ekonomi itu tidak selalu sejalan dalam hal liberal atau tidak dan ini terlihat dari sejarah Indonesia. Beliau juga mengungkapkan alasan utama munculnya illiberalisme dari segi kepemimpinan adalah karena liberalisme tidak melahirkan pemimpin yang tegas. “Apa-apa lama kalau mengambil keputusan,” ucapnya. 

Selanjutnya, Faisal sebagai narasumber terakhir menyampaikan materi mengenai demokrasi dan pengaruhnya terhadap aspek-aspek kehidupan di Indonesia. Pesan terakhir beliau sebelum penutup bahwa kita harus menyiapkan diri sebelum kehancuran menimpa kita lebih jauh. “Prepare an umbrella before it rains,” ucapnya sangat menginspirasi. Audiens secara aktif memberikan pertanyaan kepada ketiga narasumber dalam sesi tanya jawab yang telah disediakan. Acara kemudian ditutup oleh MC dan dilanjutkan dengan makan siang bersama.

(YSH / FZ)