,

Rakorja 2021: Peningkatan Reputasi Akademik dan Rekognisi Internasional

Rakorja 2021 Peningkatan Reputasi Akademik dan Rekognisi Internasional - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Pandemi Covid-19 memberikan dampak pada banyak hal, terutama dalam bidang pendidikan. Dalam rangka merancang kondisi FBE UII untuk satu tahun kedepan, Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia mengadakan acara “Rapat Koordinasi Kerja: Peningkatan Reputasi Akademik dan Rekognisi Internasional”. Rapat koordinasi kerja terakhir untuk periode ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia secara umum. (24/09)

Prof. Dr. Jaka Sriyana, S.E., M.Si. selaku Dekan FBE UII menyampaikan, “Situasi pandemi memberikan dampak cukup besar bagi proses pendidikan UII, tantangan yang harus dihadapi cukup krusial, sebagai salah satu contoh yaitu terkait akreditasi. Dengan adanya Rapat Koordinasi Kerja ini kita bisa merumuskan apa yang perlu dan harus kita lakukan untuk satu tahun kedepan”. Kemudian dalam sesi selanjutnya, Siti Nursyamsiah, DRA., MM., CMPM selaku Wakil Dekan bidang keagamaan, kemahasiswaan, dan alumni FBE UII mengumumkan penghargaan untuk dosen serta tenaga pendidikan yang berprestasi.

Adapun beberapa poin yang dijabarkan oleh Dr. Siti Anisah, S.H., M.HUM. yaitu mengenai D3, hal yang berkaitan dengan dosen, dan juga terkait perlunya Manpower planning dosen maupun tendik. Siti Anisah menyatakan,  administrasi D3 dibenahi dengan baik karena telah ada akuntan publik. Pembiayaan atas pembangunan operasionalisasi dan aktivitas lain di yayasan tergantung dari mahasiswa Universitas Islam Indonesia. “Sistem keuangan untuk mahasiswa baru tersebut jika dipersenkan yaitu 88,6 yang artinya bagi yang sudah diterima dan sudah melaksanakan kewajiban pembayaran ternyata belum sesuai,” ujar Siti Anisah selaku Ketua Pengembangan Pendidikan YBW UII.

Terdapat tema yang terdiri dari tiga hal yaitu usai darurat, tebarkan manfaat, dan penuh semangat. Saat ini, pandemi bukan menjadi alasan untuk menghambat pembelajaran. Banyak sekali perkembangan-perkembangan yang mesti kita respon. kami tidak menjadikan pandemi ini sebagai penghalang, adanya pandemi maupun tidak akan tetap memberikan yang terbaik. Namun, kita pun tidak mengasumsikan pandemi selalu ada tetapi yang dibutuhkan adalah orang yang memiliki perubahan secara radikal. “Seseorang yang memiliki perubahan radikal banyak terjadi oleh anak muda dan dosen muda. Perihal tersebut bisa melanjutkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) kelas agar mahasiswa bisa lebih meluas dan tidak banyak mengeluarkan biaya,” pungkas Drs. Zulian. (YNZ/PRH)