,

Masa Transisi, Iftar Bersama di Masjid Al Muqtashidin FBE UII Kembali Dibuka

iftar fbe uii - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII kembali menggelar pembagian iftar di bulan Ramadan kali ini pada Selasa (5/4) dengan mengangkat tema “Ramadan Kaffah di Tengah Wabah”. Pembagian iftar di bulan Ramadan kali ini mengusung konsep yang berbeda dibandingkan dengan bulan Ramadan tahun lalu yang mana menggunakan konsep drive thru.

Pada Ramadan kali ini, Masjid Al Muqtashidin FBE UII mengusung sistem kupon. Latar belakang pembagian iftar menggunakan sistem tersebut karena seiring membaiknya kondisi pandemi saat ini. “Alasan kami menggunakan sistem ini kembali karena banyaknya dari jamaah yang kami temui menginginkan suasana buka bersama secara berkumpul karena merasakan kebersamaan yang sudah lama tidak dirasakan, maka dari itu kami menggunakan kembali sistem yang telah dilakukan sebelum pandemi, namun dengan berbagai inovasi,” ujar Pengarah Kegiatan, Aldy. “Walaupun sistem pembagian ini dilakukan secara berkumpul, kita juga harus memperhatikan pembatasan-pembatasan sosial yang masih diterapkan oleh kampus,” tambahnya. 

Berbicara mengenai target pembagian iftar, Aldy mengatakan terbuka untuk umum termasuk masyarakat umum dan khususnya sivitas FBE UII. Pembagian kupon sendiri dilakukan mulai pukul 16.00 WIB sampai dengan kupon yang tersedia habis. “Metode yang kami pakai ini menggunakan konsep siapa cepat dia dapat serta dapat diambil saat pukul 16.00 WIB sampai habisnya kupon-kupon yang kami sediakan,” ujar Aldy.

Jumlah yang disediakan oleh pihak panitia pada tahun ini pun tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, hanya pada sistem pembagiannya saja yang berbeda. “Untuk rata-rata porsi per hari sekarang kami menyediakan 200-300 porsi dan itu sudah termasuk panitia dan orang-orang yang berperan mengurus kegiatan ini seperti satpam dan tukang parkir. Tidak lupa juga untuk pedagang kaki lima yang biasa berjualan di depan kampus kita kasih,” tambah Aldy. Sementara itu, untuk porsi yang disediakan sebelum pandemi dapat mencapai 500-1.000 porsi dalam sehari.

Dalam pelaksanaan sebuah kegiatan tentunya akan dihadapkan oleh hambatan dan kesulitan, tidak terkecuali dalam kegiatan ini. Aldy mengatakan sejauh ini karena masih dalam lingkup sivitas yang menerapkan pembatasan, maka dalam memenuhi keinginan masyarakat atau jamaah yang besar panitia belum bisa memenuhi keinginan itu semua. “Sebagai langkah antisipasi maka kita umumkan ke masyarakat bahwa kita terbatas jumlahnya, jadi siapa yang datang terlebih dulu dia yang dapat,” tuturnya. Selaku panitia, Aldy menyampaikan harapannya agar dengan adanya kegiatan ini, kita bisa kembali berkumpul dan merasakan kebersamaan di bulan Ramadan kembali di saat kondisi pandemi yang mulai membaik. (MID/ARK)