,

Ingin Membuka Program Studi Baru, Universitas Terbuka Adakan FGD Bersama FBE UII

DSC00953 1 - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Sabtu (12/11), Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka (FE UT) mengunjungi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) untuk melaksanakan Focus Group Discussion  (FGD) Studi Kelayakan Program Studi S1 Akuntansi Forensik. Dimana UT ingin mengembangkan kompetensi Audit Forensik melalui Akuntansi Forensik.

“Untuk Jurusan Akuntansi ini kami ingin mengembangkan program studi baru yang terkait dengan teknologi,” tutur Kurnia Endah Riana, S.E., M.Com. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik FE UT.

Dikenal menjadi pioneer dalam pengembangan kompetensi Audit Forensik di Indonesia, hal tersebut dijadikan salah satu alasan FE UT mengunjungi Program Studi Akuntansi FBE UII. Pusat Studi Akuntansi Forensik (PSAF) UII sendiri juga tak jarang kedatangan para tamu yang memiliki tujuan sama dalam mengembangkan pada saat menyelenggarakan kegiatan workshop.

Pada kesempatan kali ini, UT mengajukan beberapa pertanyaan, di antaranya terkait student outcome, kurikulum, mata kuliah beserta prosesnya, dan keahlian apa saja dari audit forensik. “Kalau boleh tahu ada berapa mata kuliah penciri Akuntansi Forensik dan berapa mata kuliah asli Akuntansi Forensik dari satu kurikulum?” tanya Pesi Suryani, M.Ak.

“Sejauh ini kami hanya ada satu mata kuliah untuk Program S1 yang ada di kurikulum dari SKS-nya. Akan tetapi, di luar itu kami juga adakan kelas tambahan jika ada yang ingin mengikuti ujian sertifikasi,” jawab Hendi Yogi Prabowo, S.E., MForAccy., Ph.D. selaku Direktur Pusat Studi Akuntansi Forensik UII. Untuk kualifikasi CFrA, peserta ujian perlu menyelesaikan serangkaian ujian tertulis dan praktik ujian yang meliputi 27 unit kompetensi.

Lebih lanjut, Pesi juga menanyakan terkait batasan apa saja yang perlu diadakan untuk Program S1. Hendi pun menambahkan bahwa untuk akademisi hanya perlu entry-level competence. Maka dari itu, dapat dimulai dari yang sederhana dahulu lalu dikembangkan sesuai dengan karakter dari masing-masing institusi pendidikan.

Hanafi Amrani, S.H., M.H., LL.M., Ph.D. pun menjelaskan bahwa profil mahasiswa perlu diketahui terlebih dahulu sehingga tahu setelah lulus nanti dapat berkarir di bidang apa. Setelah itu, proses kurikulum dan pembentukkan mata kuliah dapat dijalankan.

Melalui kesempatan FGD pagi ini, Dekar Urumsah, S.E., S.Si., M.Com(IS)., Ph.D., CFrA menyampaikan rasa terima kasihnya kepada FE UT yang telah mencoba menggandeng Program Studi Akuntansi FBE UII dalam rangka ikhtiar guna mengembangkan Program Studi Kriminologi Keuangan. “Semoga kegiatan-kegiatan seperti ini dapat terus terlaksana,” pungkasnya di akhir. (ADC/NARD)