,

Libur Produktif, Belajar Bersama Universiti Teknologi MARA

Summer Course - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Dalam perkembangan akuntansi syariah di Indonesia, diperlukan adanya pengenalan dan pembelajaran lebih terkait bidang ilmu  itu. Menanggapi hal tersebut, Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UII) bersama Universiti Teknologi MARA Malaysia mengadakan program summer course yang diadakan di Hotel Grand Dafam Rohan Jogja (19/07).

Summer course merupakan program pembelajaran kilat untuk mengisi waktu libur dengan lebih memperdalam tentang ilmu Akuntansi Syariah. Acara ini dihadiri oleh 31 peserta yang merupakan mahasiswa dari FE UII dan Universiti Teknologi MARA Malaysia. Summer course bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan  masyarakat terutama mahasiswa terhadap dasar ekonomi syariah hingga  akuntansi syariah. Adanya kegiatan ini juga mampu mengedukasi mahasiswa terkait penerapan standar syariah di masing-masing negara.

Dalam sambutannya, Dr. Mahmudi, SE., M.Si., Ak., selaku Kepala Program Studi Sarjana Akuntansi mengatakan, “I think we can enhance our corporation in the future not just in educational areas, but also in another areas” “I hope you enjoy your day in Yogyakarta and I hope in several days you can enjoy Indonesian food and culture”. Dibalik acara summer course ini, timbul harapan untuk semakin mempererat hubungan kerjasama antara kedua universitas, tidak hanya pada sektor pendidikan namun juga pada sektor lainnya. Beliau juga berpesan agar mahasiswa dapat memanfaatkan kebersamaan mereka untuk saling belajar dan menambah relasi.

Summer Course merupakan suatu program kuliah yang diadakan agar mahasiswa dapat mengisi waktu produktif untuk mengenal tentang suatu topik. Kegiatan ini berjalan selama lima hari dan terdiri atas sebelas sesi topik pembahasan. Setelah rangkaian materi, peserta akan diujikan pada akhir sesi mengenai semua subjek perkuliahan yang telah diajarkan. Selain pembelajaran materi, peserta juga diberikan waktu berdiskusi untuk saling memadukan standar akuntansi syariah yang berbeda antar kedua negara. Tahapan ini mampu melatih daya analisis peserta dalam menemukan solusi dari berbagai kasus yang diberikan.

Program ini juga dapat meningkatkan eksistensi FE UII di kanca Internasional, pada pembukaan acara, ditampilkan video profil Universitas Islam Indonesia. Para peserta dari Universiti Teknologi MARA Malaysia dapat lebih mengenal kampus perjuangan ini dari video yang ditampilkan. Penyerahan tanda mata secara simbolik kepada masing-masing universitas menjadi pertanda dibukanya rangkaian kegiatan tersebut.

Topik pertama dibawakan oleh Pak Rifky Muhammad, SE., SH., M.Sc., Ph.D selaku dosen ahli dalam ekonomi syariah, dengan judul Islamic Financial System in Indonesia. Sebelum memulai pembelajaran pertamanya, beliau meminta para peserta agar dapat mengacak tempat duduk mereka agar mahasiswa dengan asal universitas berbeda dapat berinteraksi lebih. Salah satu hal yang dibahas yaitu tentang wakaf, serta ketentuan-ketentuan asset yang dapat diwakafkan. Dalam sesinya, beliau menyampaikan materi dasar untuk memperkenalkan apa itu ekonomi akuntasi syariah. Beliau juga sedikit menyinggung tentang adanya perbedaan standar yang dianut oleh Indonesia dan Malaysia. Standar akuntansi syariah yang dianut oleh Indonesia yaitu Standar Akuntansi Syariah (SAS) sedangkan standar akuntansi syariah yang dianut oleh Malaysia adalah Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institution (AAOIFI).

Sejalan dengan berbagai poin pembelajaran, diadakan sharing session antara FE UII dan Universiti Teknologi MARA Malaysia. Diselenggarakannya hal tersebut dapat diperoleh dua pandangan berbeda dalam menerapkan akuntansi syariah yang sesuai.

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kerjasama antara kedua  universitas tidak hanya di sektor pendidikan namun juga di sektor penelitian, community service, dan Dakwah Islamiyah. Rangkaian acara ini juga mampu menambah pengetahuan masyarakat terutama mahasiswa tentang ekonomi akuntansi syariah. Selain itu, hal ini dapat mengevaluasi kekurangan standar akuntansi Negara dengan adanya komparasi standar akuntansi di negara lain. (NAK/ADL)