Investasi merupakan kegiatan ekonomi yang sangat menjanjikan di masa pandemi ini. Demi memaksimalkan kesempatan investasi tersebut, Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) mengadakan kegiatan orientasi dan pengenalan kampus yang disebut dengan Semangat Ta’aruf (Semata) 2020 hari ketiga secara daring melalui platform siaran langsung YouTube berupa talkshow bertema “Investasi sebagai Solusi Finansial Anak Muda” bersama Ketua Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM), Rahim Hardiarto dan seorang anggota KSPM yakni Afiq Kamal Rizki, serta diikuti lebih dari 500 peserta.
Dengan diadakannya talkshow bertemakan investasi, diharapkan dapat membuka wawasan mahasiswa baru untuk memulai melakukan investasi. Riset mahasiswa FBE UII membuktikan bahwa hingga saat ini hanya 5% mahasiswa FBE UII yang melakukan investasi.
Anggota KSPM FBE UII, Afiq menyampaikan bahwa investasi dan menabung merupakan tindakan dalam menyisihkan beberapa bagian dari pemasukan untuk disimpan. Dengan melakukan investasi, maka dapat memperoleh keuntungan di masa yang akan datang.
Afiq menyebut investasi adalah menabung yang bisa memberikan keuntungan. Dengan melakukan investasi, maka dapat melawan inflasi karena bukan tidak mungkin, setiap tahunnya harga barang yang diinvestasikan akan terus meningkat. Ia lantas mengingatkan bahwa investasi juga tidak selalu memberikan keuntungan, artinya tetap ada resiko yang harus diterima. Menurut Afiq, tujuan investasi atau keuntungan lainnya yang tidak kalah penting ialah untuk pendidikan, menikah, anak, keluarga, dan untuk masa tua. Sehingga sebaiknya jangan menunda untuk melakukan investasi.
“Ketika memutuskan untuk melakukan investasi, maka silahkan pilih investasi yang sesuai dengan keinginan diri sendiri. Jangan sampai mengikuti atau dipengaruhi oleh keputusan orang lain,” kata Afiq.
Lebih lanjut, langkah awal yang dapat mengarahkan kita pada keputusan investasi yang tepat yaitu dengan memahami terlebih dahulu profil resiko dari investasi tersebut. Diantaranya terdapat beberapa istilah, yakni konservatif yang memiliki resiko minim, moderat berada di antara konservatif dan agresif, sedangkan agresif mencari keuntungan besar dengan resiko yang ada.
Di sisi lain, Rahim Hardianto selaku Head of KSPM FBE UII secara pribadi memilih melakukan investasi dengan penanaman saham. “Sebelum melakukan investasi, sebaiknya memang memahami profil resiko. Dengan begitu, kita bisa mengetahui apakah keuntungan yang diperoleh sesuai dengan kerugian yang didapatkan,” ujarnya.
Rahim Hardianto berpesan, “Jika kalian ingin mendapatkan passive income ketika tua nanti, saya sarankan kalian untuk mulai investasi sejak kini,” ujarnya. “Ayo kita investasi dari sekarang! Karena dengan investasi kita tidak hanya membantu diri sendiri, namun juga membantu orang lain dan negara,” tutup Afiq. (SSL/ARA)